Iya tau
Oke bsk jam 1 an ya gwÂ
tunggu disana, awas aj lama
Iya Lay
Mulai saat itu panggilan kami berubah, dia memanggil ku dengan sebutan Lay atau Alay, dan aku pun memanggilnya dengan sebutan itu sebaliknya.
Jujur saat itu saat pertama kali aku jalan bareng cowo ya walaupun hanya ke kampus, tapi itu pengalaman pertama ku. Waktu ia tiba sempat terbesit dalam hati ku 'serius nih aku jalan sama dia' tapi fikiran itu langsung aku buang karna ya aku Cuma niat buat bantuin dia gimana caranya naik Trans Jakarta.
Saat bus tiba kami langsung mencari tempat duduk yang kosong, dan tentunya aku di bagian khusus Wanita dan dia di bagian belakang.
Akhirnya kami sampai di kampus, "Lay nanti pulangnya bareng ya" pinta nya, "yaudah tapi gua nanti sholat dulu di Mushola Fakultas" jawabku, "iya gak papa, gua juga nanti mau ke kos anak-anak dulu" timpalnya, kos yang ia maksud disini adalah kos teman dekatnya. "yaudah nanti gua tunggu di depan IndoApril" balasku, lalu aku pun segera menuju ke kelas kami, sedangkan ia melipir untuk membeli minuman dulu.
 Hari ini Cuma satu mata kuliah dan itu dimulai dari jam satu siang jadi jam tiga siang kami sudah selesai. Saat di kelas kami seperti orang yang asing atau tidak terlalu akrab ya agar yang lain tidak mencurigai kami, itu juga termasuk salah satu permintaan nya. Aku mulai keluar dari Area Kampus ku dan segera menuju ke IndoApril , aku mulai mengirimkannya pesan bahwa aku sudah berada di tempat yang tadi kami tentukan.
Sekitar satu jam lamanya aku menunggu akhirnya Ia pun tiba dengan cegiran terpampang di wajahnya "sorry ya Lay, tadi anak kos ngelarang gua buat balik cepet  jadi nya gua agak nanti-nanti an kesini nya" ujarnya, "iya gak papa, santai aja" timpalku. Lalu tak lama kemudian bus yang kami tunggu pun tiba, saat itu kondisi bus sangat  penuh akhirnya aku memilih berdiri di dekat pintu bus sebelah kanan, ia pun mengikutiku. Sepanjang perjalanan kami bercerita hal-hal yang random sesekali juga ia merayu sehingga membuat pipi ku merona, "Lay, liat mobil itu deh bagus banget ya, nanti gua mau beli mobil itu buat dipakai anak kita nanti"rayu nya, "apaansi lu, kejauhan halunya" balasku normal padahal saat itu aku sedang menahan agar pipiku tidak kelihatan merah. Ia pun tertawa saat mendengar jawabanku, tak lama dari itu bus yang kami naiki hampir sampai di halte Teluk Biru. "Lay kita makan dulu ya" pinta nya, "udah sore Lay, gua takut kesorean nanti nyampe rumah" jawabku, "sebentar Lay, mau ya" pintanya kembali, "yaudah deh" balasku. Saat bus berhenti di Halte Teluk Biru kami langsung mencari tempat makan yang dekat dengan halte, akhirnya kami menemukan tempat makan Chiken Whings. Kami akhirnya makan disana sambil mengobrol tentunya, obrolan yang menurut ku cukup random, dan itu termasuk pengalaman pertama ku makan berdua bersama cowo. Disela-sela kami mengobrol, ponsel yang ia bawa bergetar, notifikasi telfon masuk mulai terpampang di ponselnya, tapi ia tidak sadar bahwa ada notifikasi telfon masuk. Aku yang kebetulan dekat dengan ponselnya melihat siapa yang menelfonnya, dan nama 'Bintang' terpampang disana, aku segera memberitahu nya. Jika ditanya apakah aku tahu tentang Bintang ya pasti aku jawab 'iya aku tahu' . Tadi saat dalam perjalanan pulang ia memberikanku ponsel nya katanya sih disuruh liat kalau dia tuh gak ada chat cewe-cewe lain, dan pas aku buka whatsapp emang gak ada chat an yang aneh-aneh sama cewe, tapi pas aku buka salah satu chat room atas nama 'Bintang' ia langsung merebut ponselnya dengan alibi kalau yang itu aku gak boleh liat. Dan aku langsung meyimpulkan kalau Bintang itu cewe, karna profil nya aja foto bayi yang sedang viral. Ekspresi ku saat melihat notif telfon itu ya pasti shock lah, tapi aku berusaha untuk semaksimal mungkin terlihat biasa saja, aku memberitahunya kalau ada telfon masuk, dan ekspresi dia saat lihat siapa yang menelfon seketika membeku dan akhirnya ia menolak panggilan itu. Tapi tak lama kemudian ponselnya Kembali bergetar, nama yang sama Kembali terlihat di layar ponselnya, dengan tegas aku bilang "angkat tuh siapa tau penting" tapi balasannya "udah biarin aja", aku kaget lah dengan enaknya dia bilang nanti, "angkat dulu coba itu" perintahku, akhirnya ia pun mengangkat panggilan tersebut. Tak lama kemudian ia menutup panggilan tersebut. "kenapa Bintang?" tanya ku, "bisa urusan bisnis" jawabnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H