Kamu yang abadi di dalam cerita
Tokoh yang ada di ceritamu
Entah
Bagaimana semesta mengukir kisah ini
Kamu yang datang hanya sesaat
Namun bayagan mu abadi di relung rindu
Jum'at 22 September
"Sekian presentasi yang dapat kami sampaikan, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" kalimat penutup yang ku ucapkan untuk menutup presentasi kelompok ku hari ini. Tepukan tangan mulai terdengar setelah itu aku dan kelompok ku Kembali ke bangku kami masing-masing.
"Foto-foto ya abis matkul PKN" ucap Faris, "oke" jawab ku. Penjelasan dari dosen Fiqih dimulai, setelah ini kelas ku masih ada satu mata kuliah lagi, mata kuliah terakhir di jam terakhir di hari kuliah terakhir dalam minggu ini. Entah mengapa aku paling menyukai hari jum'at, mungkin karna besoknya libur.
"Eh Sal, aku nitip hp ku dulu ya", ucap Ily pada ku. "Kamu mau kemana Ly?" tanyaku, "Kebelet aku, mau ke toilet dulu"jawabnya, "Oh yaudah, sini" pintaku. Aku mulai berjalan ke luar kelas mata kuliah Fiqih dengan banyaknya barang di tangan ku mulai dari laptop, hp, tas. Dengan keribetan yang ku bawa aku mulai keluar perlahan agar barang-barang ini tak jatuh. "Bisa gak Sal" tanya Faris, "Bisa kok Ris, tenang aja" jawab ku. Faris mulai masuk ke kelas PKN, aku masih berdiri di luar kelas menunggu Ily agar masuk bersama ku. Kenapa aku gak langsung masuk karna ya aku malu, masuk telat sendirian lagi. Karna Ily yang lama sekali keluar dari toilet akhirnya aku beranikan diri untuk masuk ke kelas, "Assalamualaikum" ucap ku pelan tapi satu kelas mendengar, "Wa'alaikumsalam" jawab orang-orang yang berada di dalam kelas. "wah telat tuh pak" celetuk salah satu temanku, " Hehe, maaf ya pak, saya abis dari toilet" alibi ku. "Yaudah gak apa-apa, langsung duduk ya" perintah dosen PKN ku "Makasih Pak" jawabku sambil duduk di bangku deretan depan yang letaknya dekat dengan ku. "Dari mana Sal?" tanya Nasya teman dekat ku, "Nungguin Ily tapi lama banget, malah banyak lagi barang-barang bawaan" jawabku. "Kenapa gak langsung masuk aja?" tanya nya lagi. "Hehe, tau lah aku malu kalo masuk sendirian" jawabku sambil ketawa tipis. Lalu Nasya langsung memasang wajah masam.
Pelajaran pun dimulai dengan banyaknya canda dan tawa, ya karna emang seseru itu dosen PKN. "Oke, jadi begitu ya materi Pelajaran yang dapat bapak sampaikan hari ini, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Pelajaran pun diakhiri. Teman-temanku yang lain mulai keluar dari kelas.
"Ayok, jadi foto-foto kan?" tanya Dito teman satu kelompok Fiqih ku, "Jadi lah, yang lainnya mana?" jawabku, "Itu udah pada di luar, ayok cepetan" jawabnya, "Iya sabar" timpal ku. "Gimana ini variasinya?" tanya Faris, "Gini aja gak sih, cewe di tengah, kan Cuma dua orang doang." Ucap Ily, " Jangan cowo aja yang di Tengah" bantah Aqil, "Yaudah yuk cepetan cowo di Tengah" perintah Faris, kami pun mulai mengambil posisi. "Eh, ini siapa yang fotoin?" tanya Dito, "Itu aja tuh suruh Alfa, dia kan hp nya bagus" jawab Aqil, ia pun langsung memanggil Alfa yang kebetulan masih berada tak jauh dari kami. "Kenapa?" tanya Alfa, "Tolong fotoin kita dong Fa" jawab Aqil, " Yaudah cepetan" jawab Alfa, kami pun mulai mengatur gaya, dan pastinya diselingi dengan candaan yang membuat ketawa secara berlebihan.  "Makasih ya Fa" ucap Faris "Alfa makasih yaa" ucapku, "Iya sama-sama" balasnya. " Fa nanti kirimin ke gua  ya" ucap Aqil, "Beres" jawab Alfa. Setelah itu kami pun pulang.
Setelah menunaikan shalat Isya' aku mulai menyalakan ponsel ku dan mulai meng-scroll media sosial. Ting! Bunyi notifikasi whatsapp terdengar dari ponsel ku.
Pesan masuk dari Ily segera ku buka.
Dikara