Mohon tunggu...
Salwa Rasikah
Salwa Rasikah Mohon Tunggu... Lainnya - Take a chance and don't be afraid

Mahasiswi Prodi Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Lahan Berkurang, Perlukah Pembatasan Pertambahan Jumlah Penduduk?

20 Desember 2020   19:58 Diperbarui: 20 Desember 2020   20:05 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Pernakah kalian berpikir bahwa banyaknya jumlah penduduk di Indonesia dapat berdampak bagi lingkungan hidup? Masalah pertumbuhan penduduk dimuka bumi ini sangat berdampingan erat dengan masalah lingkungan hidup. Indonesia menjadi salah satu contoh negara dengan jumlah penduduk paling banyak ke-4 dan juga memiliki banyak permasalahan lingkungan hidup. 

Salah satu dampak negatif dari banyaknya jumlah penduduk tersebut adalah penyempitan lahan pertanian untuk dialih fungsikan sebagai pemukiman penduduk.  

Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya kian menaik. Pada tahun 2020 ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengumumkan bahwa data jumlah penduduk di Indonesia per 30 juni ada sebanyak 268.583.016 jiwa. Dari data tersebut penduduk berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 135.821.768, sedangkan penduduk berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 132.761.248. 

Hal ini menandakan bahwa, jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki naik sebesar 0,71% dari tahun lalu yang berjumlah 134.858.411 jiwa, sedangkan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan juga naik sebesar 0,82% dari tahun lalu yang berjumlah 131.676.425 jiwa. Berdasarkan data tersebut jumlah penduduk Indonesia di tahun 2020 ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 0,77%.

Lantas mengapa kenaikan jumlah penduduk tersebut dapat menyebabkan penyempitan lahan? Jawabannya adalah, karena jika jumlah penduduk banyak, maka mereka membutuhkan salah satu kebutuhan pokoknya yaitu, papan atau tempat tinggal. 

Maka dari itu, banyak lahan seperti lahan pertanian yang digusur dan digunakan untuk membuat pemukiman baru. Tak jarang daerah resapan air seperti pinggiran kali atau sungai juga dijadikan tempat tinggal oleh penduduk. Akibatnya, timbul bencana alam seperti banjir yang disebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ternyata setiap tahunnya lahan pertanian khususnya persawahan mengalami penurunan sekitar kurang lebih 110.000 ha.  

Jika hal ini terus dibiarkan, tentu saja  akan berdampak bagi lingkungan hidup. Manusia pada dasarnya lupa bahwasannya di samping kebutuhan pokok papan atau tempat tinggal, mereka juga masih membutuhkan pangan atau makanan yang bersumber dari lahan pertanian tersebut. 

Bila lahan pertanian ini terus berkurang maka akan berdampak pula bagi kebutuhan pangan manusia yang tidak akan tercukupi. Jika tidak diatasi dengan cepat dan cermat, maka akan berdampak bagi keberlangsungan hidup seluruh mahkluk hidup di masa yang akan mendatang.

Dampak Negatif Peningkatan Jumlah Penduduk

Sebenarnya dampak negatif dari tinggi nya petumbuhan jumlah penduduk tidak hanya penyempitan lahan saja, tapi ada beberapa dampak lain yang mungkin akan terjadi, di antaranya:

1. Kurangnya Daerah Resapan Air 

Jika suatu daerah memiliki sedikit daerah resapan air, maka dapat dipastikan daerah tersebut akan langganan bencana alam seperti banjir. Air hujan yang turun seharusnya dapat diserap oleh tanah. Namun, bila tanah tersebut sudah ditutupi aspal, maka air hujan tersebut akan tergenang dan menyebabkan banjir.

2. Kurangnya Pasokan Pangan 

Kekurangan pasokan pangan dapat terjadi akibat dari lahan pertanian yang kian menipis. Misalnya, jika lahan sawah sedikit maka kebutuhan pokok penduduk akan beras juga tidak tercukupi. Akibatnya, pemerintah harus mengeluarkan uang untuk mengimpor beras dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan pokok di dalam negeri.

3. Sulitnya Air Bersih 

Banyak daerah di Indonesia yang masih kesulitan air bersih. Bahkan untuk menikmati air bersih, mereka harus membelinya. Sulitnya air bersih dapat terjadi akibat banyaknya jumlah penduduk, kurangnya daerah resapan air dan pencemaran air akibat buang sampah sembarangan atau limbah cair industri yang dibuang ke sungai.

4. Timbul Banyaknya Pencemaran Lingkungan 

Sudah menjadi masalah utama bila kita tinggal di daerah perkotaan yang besar dan padat, serta daerah kawasan industri. Banyaknya jumlah penduduk membuat polusi atau pencemaran terjadi dimana-mana. Contohnya seperti, pencemaran udara yang diakibatkan oleh tingginya jumlah karbon monoksida (CO) serta zat-zat berbahaya lainnya yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan bermotor dan limbah asap industri.

5. Meningkatnya Jumlah Pengangguran 

Banyaknya jumlah penduduk tentu berdampak bagi kesempatan mendapat pekerjaan. Sedikitnya jumlah lapangan perkerjaan membuat persaingan terjadi dimana-mana. Bila ingin mendapatkan pekerjaan tentu harus memiliki kualitas diri yang tinggi. Akibat dari sedikitnya lapangan pekerjaan serta persaingan yang ketat tersebut, maka angka pengangguran pun akan meningkat juga.

6. Tingginya Tingkat Kriminalitas atau Kejahatan

Tingginya tingkat kriminalitas atau kejahatan yang terjadi di sekitar masyarakat terjadi karena masalah ekonomi. Mereka yang melakukan kejahatan adalah orang-orang yang tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal. Demi mencukupi kebutuhan hidup membuat banyak orang rela melakukan berbagai cara seperti melakukan kejahatan kriminal.

Solusi Penanganan

Solusi untuk mengatasi atau mencegah terjadinya hal yang telah disebutkan diatas adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Program Keluarga Berencana (KB)

Program keluarga berencana adalah salah satu program pemerintah yang dilakukan untuk menekan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia. Program keluarga berencana ini bertujuan membatasi jumlah anak, yaitu sebanyak 2 anak saja. Dalam program KB ini juga diberikan pengajaran agar tidak hamil dengan cara mengkonsumsi obat, memakai alat kontrasepsi, dan lain sebagainya.

2. Membuat UU Untuk Menetapkan Usia Minimal Menikah

Pembuatan UU ini diharapkan tidak ada lagi anak di bawah umur yang nikah muda dan hamil muda. Alasannya, tentu terlalu banyak resiko yang mungkin terjadi. Usia mereka itu sebenarnya belum cukup dan organ reproduksinya pun belum terlalu matang. Terlebih lagi di Indonesia banyak terjadi kasus anak di bawah umur yang hamil di luar nikah. Tentu saja hal itu sangat memperhatikan.

3. Melakukan Program Transmigrasi

Program transmigrasi adalah salah satu program pemerataan penduduk di setiap daerah atau wilayah. Transmigrasi berarti memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat ke daerah atau wilayah lain yang penduduknya masih sedikit. Jadi, semua daerah atau wilayah jumlah penduduknya sama rata dan sesuaikan juga dengan luas wilayahnya. Jika transmigrasi ini berjalan dengan lancar diharapkan dapat membuat terjadinya pemerataan pembangunan dan mengurangi kepadatan penduduk di wilayah yang padat penduduk.

Seperti itulah penjelasan mengenai perlunya pembatasan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Meningkatnya pertumbuhan penduduk memiliki banyak dampak negatif yang akan banyak merusak lingkungan hidup dan keseimbangan alam ini. Semoga dengan pemberian solusi yang telah dipaparkan diatas dapat menekan peningkatan pertumbuhan penduduk di Indonesia dan membuat lingkungan hidup lebih baik lagi. Agar kehidupan di masa mendatang dapat terus berjalan tanpa adanya masalah lingkungan hidup.

Sumber Referensi: [1] [2] [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun