Mohon tunggu...
Salwa Rahmalia
Salwa Rahmalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama

Saya suka membaca buku, baik buku fiksi maupun non-fiksi. Yang paling saya suka adalah buku fiksi, karena bisa membawa saya ke dunia baru yang penuh imajinasi dan petualangan. Selain itu, saya juga membaca buku non-fiksi untuk menambah wawasan tentang berbagai topik. Ketertarikan saya terhadap topik-topik ini membuat saya tidak hanya membaca saja, tetapi juga aktif ikut seminar atau diskusi. Selain itu, saya juga suka menari, karena nggak cuma bikin badan gerak, tetapi juga bisa membuka peluang buat belajar banyak hal, mulai dari teknik gerakan hingga ekspresi diri dan bisa juga menjadi cara untuk melepaskan stres. Bagi saya, belajar itu nggak ada habisnya, dan saya selalu berusaha mencari cara supaya bisa terus berkembang, baik buat diri sendiri maupun orang lain di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Tak Perlu Mengenal Usia: Pentingnya Pendidikan Sepanjang Hayat

2 Januari 2025   15:55 Diperbarui: 8 Januari 2025   20:22 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh stockking dari Freepik (Sumber: www.freepik.com)

Setiap orang pasti setuju bahwa belajar adalah bagian dari hidup. Sejak kecil, kita belajar berbicara, berjalan, hingga mengenal dunia di sekitar kita. Namun, apakah belajar berhenti ketika kita selesai sekolah atau kuliah? Faktanya, belajar adalah proses yang tak pernah usai. Dalam setiap fase kehidupan, selalu ada perjalanan baru yang dapat kita temukan, baik dari pengalaman, orang-orang di sekitar, maupun teknologi yang terus berkembang.

Di era modern ini, konsep pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin relevan. Dengan begitu banyak perubahan di dunia, kita dituntut untuk terus beradaptasi, belajar, dan bertumbuh. Tapi, apa sebenarnya pendidikan sepanjang hayat itu? Mengapa hal ini penting? Mari kita telusuri bersama dalam pembahasan berikut ini.

 Apa Itu Pendidikan Sepanjang Hayat?

Pendidikan sepanjang hayat (life long education) adalah proses pembelajaran yang berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat. Konsep ini menekankan bahwa belajar tidak hanya terbatas pada masa sekolah, tetapi mencangkup seluruh aspek kehidupan, baik formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan sepanjang hayat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar individu secara berkelanjutan serta membantu manusia beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Konsep ini bersifat universal, fleksibel, dan dinamis, yang berarti pendidikan dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Selain itu, pendidikan sepanjang hayat memadukan dimensi horizontal (ruang lingkup kehidupan) dan vertikal (tahapan pendidikan) untuk menciptakan masyarakat pembelajaran (learning society) dan mendukung pengembangan pribadi.

Pendidikan sepanjang hayat juga berbeda dengan belajar sepanjang hayat (life long learning). Pendidikan lebih menekankan faktor ekstrinsik seperti kebijakan dan organisasi, sedangkan belajar lebih bertumpu pada faktor intrinsik seperti motivasi dan kebutuhan belajar individu. Namun, keduanya saling melengkapi untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Pendidikan sepanjang hayat tidak hanya mempersiapkan individu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi juga mendukung pengembangan masyarakat belajar yang adaptif dan inovatif. 

Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat bertujuan untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yang mencakup optimalisasi seluruh aspek kepribadian yang terus berkembang secara dinamis sepanjang hayat. Menurut Suhartono (2008: 67), tujuan utama pendidikan sepanjang hayat adalah meningkatkan kualitas spiritual dan moral umat manusia serta masyarakatnya. Hal ini sangat relevan, karena pendidikan sekolah memiliki keterbatasan, sedangkan dinamika kehidupan masyarakat menuntut pembelajaran berkelanjutan. Selain itu, pendidikan sepanjang hayat membantu memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien, menjadikannya penting dalam kehidupan modern.

Pentingnya Pendidikan Sepanjang Hayat

Ilustrasi oleh stockking dari Freepik (Sumber: www.freepik.com)
Ilustrasi oleh stockking dari Freepik (Sumber: www.freepik.com)

Pentingnya pendidikan sepanjang hayat dapat ditinjau dari aspek ideologis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, serta psikologis dan pedagogis.

1. Ideologis

Setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan guna mengembangkan potensi diri. Adanya pendidikan sepanjang hayat memungkinkan seseorang untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

2. Ekonomis

Pendidikan adalah cara yang efektif untuk keluar dari kemiskinan dan kebodohan. Melalui pendidikan seseorang dapat:

  • Meningkatkan produktivitas.
  • Mengelola sumber daya menjadi lebih baik.
  • Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan menyenangkan, serta;
  • Mendidik anak-anak dengan lebih baik.

3. Sosiologis

Banyak orang tua di negara berkembang, kurang menyadari pentingnya pendidikan, sehingga banyak anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan sekolah. Dengan demikian, pendidikan sepanjang hayat menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran ini, terutama bagi orang tua.

4. Politis

Di negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak dan memahami fungsi pemerintah. Oleh karena itu, pendidikan sepanjang hayat membantu masyarakat untuk memahami hak dan tanggung jawab sebagai warga negara dalam negara demokrasi.

5. Teknologis

Kemajuan teknologi menuntut individu untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya, baik di negara maju maupun di negara berkembang.

6. Psikologis dan Pedagogis

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan sekolah tidak dapat mengajarkan semua hal kepada peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan sekolah harus mengajarkan bagaimana cara belajar, membangun motivasi belajar sepanjang hayat, dan memberikan keterampilan adaptasi yang tinggi.

Menurut Redja Mudyahardjo (2001), pendidikan sepanjang hayat itu penting, karena:

  • Keterbatasan pendidikan sekolah: Banyak lulusan sekolah yang tidak siap menghadapi dunia kerja, daya serap rata-rata lulusan sekolah masih terbilang rendah, karena tidak dapat belajar secara optimal.
  • Perubahan sosial: Globalisasi menuntut individu untuk terus belajar agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan.
  • Pendayagunaan sumber daya: Salah satu masalah pendidikan saat ini adalah kelangkaan sumber yang mendukung pelaksanaan pendidikan. Maka dari itu, optimalisasi sumber daya yang ada diperlukan untuk mendukung pendidikan.
  • Pendidikan luar sekolah: Pendidikan luar sekolah berkembang pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Pendidikan sepanjang hayat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan pendidikan formal sekaligus menghadapi tantangan global di berbagai aspek kehidupan.

Strategi Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat

Untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, ada beberapa teknik atau cara yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Jadilah Aktif dalam Proses Pembelajaran

Berperan aktif dalam proses pembelajaran merupakan hal yang penting bagi seorang pembelajar sepanjang hayat. Hal ini tidak hanya sebatas mendengarkan atau membaca informasi, tetapi juga melibatkan pencarian informasi lebih mendalam, mengajukan pertanyaan, serta menganalisis secara mendalam tentang topik yang dipelajari.

2. Selalu Berpikir Kritis

Berikir kritis adalah kemampuan untuk mempertanyakan, mengevaluasi, dan mengambil kesimpulan berdasarkan bukti yang ada. Seorang pembelajar sepanjang hayat harus selalu berpikir kritis dalam mengevaluasi dan menginterpretasi informasi yang diperoleh. (Khoerunnisa & Grafiyana, 2020).

3. Membaca Buku

Membaca buku menjadi salah satu metode paling efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Seorang pembelajar sepanjang hayat perlu membiasakan diri untuk membaca secara rutin agar dapat memperoleh informasi baru sekaligus memperdalam pemahaman tentang topik yang dipelajari.

4. Mengikuti Kursus atau Pelatihan

Mengikuti kursus atau pelatihan yang sesuai dengan bidang yang ingin dipelajari merupakan cara yang efektif untuk mengasah keterampilan sekaligus mendapatkan wawasan baru. Tersedianya berbagai kursus online dan pelatihan di berbagai bidang memudahkan seseorang memilih sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

5. Bergabung dengan Kelompok Belajar

Bergabung dalam kelompok belajar atau komunitas pembelajaran online dapat memberikan manfaat besar dalam proses belajar.Melalui kelompok belajar, seseorang dapat saling berbagi informasi, mendapatkan sudut pandang baru, dan berdiskusi tentang materi yang sedang dipelajari.

6. Menerapkan Ilmu yang Dipelajari

Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan keterampilan. Seorang pembelajar sepanjang hayat sebaiknya berusaha mempraktikkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

7. Evaluasi Diri Sendiri

Evaluasi diri sendiri merupakan cara untuk menilai kemajuan dalam pembelajaran serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. Seorang pembelajar sepanjang hayat harus selalu mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan (Harris & Orth, 2020).

Dengan mengikuti teknik-teknik tersebut, seseorang dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat yang efektif dan produktif. Penting untuk diingat bahwa belajar adalah proses yang berkelanjutan dan terus berkembang, dan dengan mengikuti teknik ini, seseorang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, pendidikan sepanjang hayat adalah proses pembelajaran yang terus berlangsung sepanjang hidup, yang mencangkup berbagai aspek kehidupan. Di era yang terus berkembang ini, penting bagi kita untuk terus belajar agar dapat beradaptasi dengan perubahan dan meningkatkan kualitas diri. Dengan cara-cara seperti membaca, mengikuti pelatihan, serta menerapkan ilmu yang dipelajari, setiap individu dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat yang efektif dan produktif. Pendidikan sepanjang hayat bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan, tetapi juga kesadarana diri untuk terus berkembang demi kehidupan yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Isa, Abdul Hamid & Yakob Napu. 2020. Pendidikan Sepanjang Hayat. Gorontalo: Ideas Publishing.

Sariani, Novita, dkk. 2023. Pendidikan Sepanjang Hayat. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun