Mohon tunggu...
Salwani Isnaini
Salwani Isnaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

"Squid Game" dan "Parasite" dari Sudut Pandang Pendekatan Ekonomi Politik

30 November 2021   11:00 Diperbarui: 30 November 2021   11:51 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam permainan 'Lampu Merah Lampu Hijau' lebih dari setengah peserta yang ada gugur dalam game tersebut. Semakin sedikit peserta maka akan semakin berpeluang untuk menang dan mendapatkan uang dengan nominal yang besar. Permainan ketiga, bernama Dalgona, dalam permainan ini, tiap peserta harus membentuk permen dalgona sesuai dengan bentuk yang yang ditentukan dalam waktu 10 menit. Bagi peserta yang gagal, maka akan dieliminasi seperti permainan sebelumnya. Permainan selanjutnya adalah tarik tambang, seperti permainan pada umumnya, akan dibagi menjadi 2 tim. Untuk tim yang menang maka akan lanjut ke babak selanjutnya, dan untuk tim yang kalah maka konsekuensinya akan dijatuhkan dari atas jurang hingga mati. Permainan selanjutnya, menjadi permainan yang paling melibatkan perasaan, karena dalam permainan selanjutnya seluruh pemain akan berpasangan dan akan bertanding dengan pasangannya sendiri untuk mendapatkan 20 kelereng, dan untuk peserta yang tidak bisa mendapatkan 20 kelereng maka akan di eksekusi mati. Pemain menjadi semakin sedikit, tersisa 16 pemain. Untuk permainan selanjutnya dengan melewati beberapa kaca, dalam permainan tersebut ada 2 tipe kaca, yaitu kaca yang kuat dan kaca yang rapuh. Hanya tersisa 3 peserta yang berhasil melewati tantangan ini. Untuk permainan terakhir yang bernama 'Squid Game' hanya 2 peserta yang berpartisipasi, karena satu peserta lain telah mati sebelum permainan 'Squid Game' dimulai. Squid Game menjadi permainan terakhir sekaligus penentu siapa pemenangnya. 

Dalam keadaan mereka yang krisis ekonomi pasti sulit untuk menolak hadiah tersebut, walaupun taruhan mereka adalah nyawa mereka sendiri. Karena menurut mereka, pada akhirnya mereka akan mati juga dengan kelaparan dan dikejar oleh para penagih utang. Dilihat dari jumlah peserta yang cukup banyak, dengan keadaan yang sedang mengalami krisis ekonomi. Menurut Soetomo, 2014 kesejahteraan menjadi harapan citacita bagi setiap individu dan setiap masyarakat, bahkan setiap negara. Kondisi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang sejahtera menjadi sesuatu yang ideal. Maka dapat disimpulkan bahwa masih banyak warga masyarakat yang belum terpenuhi kesejahteraan nya, sehingga rela mengorbankan nyawa demi permainan yang tidak masuk akal. Dalam hal ini, dapat diketahui manusia akan melakukan apapun demi kebahagiaan (uang) untuk menghidupkan dirinya dan keluarga walau taruhannya adalah dirinya sendiri. Demi kebahagiaan itu, mereka mematuhi peraturan permainan dari penguasa. Bagi para pelanggar mau itu anggota atau petugas akan kena sanksi berupa kematian.

Pada awalnya, peserta sempat membentuk tim dan kerja sama. namun pada akhirnya mereka saling membunuh untuk mengurangi saingan mereka mendapatkan uang pada celengan besar itu. Melihat hal tersebut, serial Squid Game sepertinya menggambarkan keadaan, dengan adanya ketimpangan di negara Korea Selatan. Karena buktinya masih banyak warga masyarakat nya yang belum sejahtera karena tidak memiliki pekerjaan. Menurut data lembaga riset CEIC, pertumbuhan ekonomi negara tersebut 1,7 persen per Maret 2021 setelah dihantam dampak pandemi covid-19 yang mewabah di seluruh dunia. Sementara itu, tingkat pengangguran 3,3 persen per Juli 2021.Tingkat pengangguran ini sebenarnya sudah jauh turun dari rekor tertinggi yang pernah dicapai Korsel, yaitu 71, persen pada Juni 1999. Namun, belum mencapai titik terendah sebesar 3 persen pada September 2013. Jika di bandingkan dengan negara Jepang yang masih di kawasan Asia Timur, tingkat pengangguran korea lebih tinggi. 

Politik dalam suatu negara berkaitan dengan masalah kekuasaan, pengambilan kekuasaan, kebijakan publik dan alokasi atau distribusi untuk mencapai masyarakat yang baik. hal ini membuat politik berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti ekonomi. Tidak ada tindakan politik yang bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada tindakan ekonomi yang terlepas dari kepentingan politik. Berkaitan dengan hal tersebut, pendekatan ekonomi politik dapat di lihat di berbagai kegiatan sehari-hari.

Serial Squid Game yang di produksi oleh Korea Selatan, terdapat unsur politik yang menjadi latar belakang terjadinya permainan tersebut. Menurut penulis berdasarkan pemikiran terdahulu oleh Thomas Hobbes, permainan yang diciptakan merupakan gambaran suatu wilayah yang otonom karena diatur oleh penguasa yang dominan, yaitu Front Man. Ia memiliki wewenang untuk mengatur jalannya permainan dan memutuskan suatu kebijakan. Front Man memberikan keputusan bahwa setiap pemain berhak untuk mendapat keadilan selama permainan itu berlangsung. Front Man juga memiliki anak buah yang bertopeng dengan logo persegi. Mereka yang memiliki topeng berlogo persegi memiliki hak untuk mengatur segala pengawasan di lapangan. Kemudian disusul dengan anak buah bertopeng dengan logo segitiga dan lingkaran. Mereka hanya akan melakukan pekerjaan dan berbicara apabila diperintahkan oleh pengawas bertopeng logo persegi. Dari sinilah permainan Squid Game diibaratkan sebagai suatu negara yang memiliki pemerintahan.

Seperti yang diketahui, bahwa pemilik atau pencipta permainan Squid Game adalah seorang pemain dengan nomor permainan 001. Pemain 001 merupakan seorang kakek tua yang sedang mengidap penyakit dan ingin merasakan permainan semasa kecilnya. Hadirnya tamu VIP menunjukkan adanya kerja sama antara kakek tua dengan pejabat-pejabat penting. Sehingga, permainan Squid Game tidak mudah diketahui oleh banyak orang dan sulit untuk dilacak keberadaannya. 

Pada episode akhir serial Squid Game, diperlihatkan sebuah kabar berita yang menunjukkan utang rumah tangga di Korea menduduki posisi ke-2 teratas dunia atau melampaui rata-rata global. Tiga kuartal terakhir, Bank of Korea dan Bank Penyelesaian Internasional melaporkan bahwa rasio PDB terhadap utang rumah tangga adalah 96,9%. Kenaikan tersebut adalah yang terbesar di antara 43 negara selain Tiongkok. Alasan kenaikan tajam utang rumah tangga Korea disebabkan oleh pencabutan pembatasan pinjaman oleh pemerintah. Dapat disimpulkan bahwa alasan utama para pemain mengikuti permainan tersebut karena utang yang dipinjam dari bank pemerintah. Kemudian, ada kemungkinan kakek tua (pemain 001) sebagai pemilik adanya permainan tersebut memiliki kerja sama oleh pemerintah Korea Selatan untuk menghadapi tingginya utang rumah tangga.

Pendekatan Ekonomi Politik Terhadap Film "Parasite"

Parasite merupakan film yang berasal dari Korea Selatan dan dirilis pada tahun 2019. Parasite disutradarai secara langsung oleh penulisnya, Bong Joon Ho. Bong Joon Ho di negaranya memang sudah terkenal dengan karya-karyanya yang legendaris. Parasite berhasil mendapatkan Piala Oscar untuk Film Terbaik pada Academy Awards 2020. Dalam acara penghargaan ini Parasite memborong lebih dari tiga penghargaan dengan berbagai kategori. Hal ini menunjukkan bahwa film ini sangat sukses tidak hanya di negara asalnya, tetapi juga meluas ke ranah internasional. Bahkan para penonton setelah menyaksikan film Parasite mengaku takjub terhadap alur dan konflik yang diangkat di dalam film ini.

Film Parasite secara umum menceritakan tentang kesenjangan sosial dan ekonomi yang akhirnya memberikan masalah-masalah yang cukup rumit. Masalah kesenjangan sosial yang diangkat di dalam film ini menunjukkan realitas yang ada di masyarakat saat ini, sehingga film ini membuat kesan tersendiri kepada penontonnya. Perbedaan kehidupan antara keluarga kaya (keluarga Park) dan keluarga miskin (keluarga Kim) ditunjukkan secara jelas dalam film ini. Akibat adanya kesenjangan sosial antara keluarga Park dan keluarga Kim maka terjadi konflik besar yang akhirnya berakhir tragis. Berbagai upaya yang dilakukan oleh keluarga Kim untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dengan melakukan cara yang salah tentunya tidak dapat dibenarkan. 

Masalah dan konflik yang ada di film ini dapat dikaji melalui berbagai aspek pengetahuan. Salah satunya dalam lingkup ekonomi politik yang terjadi di film ini. Pendekatan ekonomi politik yang sesuai untuk mengkaji masalah yang ada film Parasite yaitu pendekatan Marxis yang disampaikan oleh Karl Marx. Dalam pendekatan Marxis ini menjelaskan bahwa terdapat dua kelas besar yaitu borjuis dan proletar. Kelas borjuis merupakan kelas pemilik modal dan merupakan orang yang memiliki kekayaan dan kekuasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun