Mohon tunggu...
Salwa Qotrun Nafiah
Salwa Qotrun Nafiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sedang mencari bekal yang baik untuk kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Pencari Kebenaran

30 Juni 2024   17:25 Diperbarui: 30 Juni 2024   17:55 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu Allah mengutus Rasul-Nya di Makkah. Salman tidak mendengar kabar tentang hal ini karena ia disibukkan oleh pekerjaannya. Hingga suatu hari Nabi hijrah ke Madinah. Saat itu Salman sedang bekerja dan ia berada di atas pohon kurma milik majikannya, sedangkan majikannya duduk di bawah pohon. Tatkala sepupu majikannya datang, ia membawa kabar tentang seorang yang mengaku nabi datang ke Quba. Tubuh Salman gemetar, lalu ia turun dari pohon kurma dan bertanya kepada majikannya untuk memastikan kabar itu. Namun, majikannya malah memukul dan memarahinya.

Pada sore hari, Salman membawa makanan yang telah ia kumpulkan menuju Rasulullah yang sedang berada di Quba. Salman memberikannya kepada Nabi dan para sahabatnya sebagai sedekah, karena ia mengingat perkataan sang pendeta. Maka Nabi membagikan kepada para sahabat dan beliau tidak memakannya. Dalam hati ia berkata bahwa ini adalah tanda kenabian yang pertama.

Dua hari kemudian, Nabi pindah ke Madinah. Salman kembali mendatanginya sambil membawa makanan yang telah ia kumpulkan. Kali ini ia memberikannya sebagai hadiah. Nabi pun memakannya bersama para sahabat. Dan ini adalah tanda yang kedua.

Kemudian Salman datang kepada Nabi tatkala beliau sedang berada di Baqi. Beliau mengantarkan jenazah salah satu sahabatnya. Salman mengucapkan salam kepadanya lalu memutar untuk melihat punggung beliau. Tatkala Rasulullah melihatnya berputar ke belakangnya, beliau tahu bahwa Salman sedang menyelidiki dan mencari kepastian. Maka beliau menurunkan selendangnya sehingga Salman melihat khotam itu. Salman pun tahu bahwa beliau adalah nabi yang selama ini ia cari. Maka Salman mendekap Rasulullah seraya menciumnya dan menangis. Lalu Salman menceritakan kisahnya kepada Nabi .

Sungguh ini adalah kisah yang sangat luar biasa dari seorang pencari kebenaran. Ia rela meninggalkan rumah, keluarga, hingga kedudukannya. Bahkan ia sempat menjadi budak, padahal ia adalah anak seorang kepala suku. Semoga Allah selalu menanamkan dalam diri kita semangat dalam berjalan menuju kebaikan, layaknya semangat yang ada pada diri Salman Al Farisi Radhiyallahu Ta'ala 'anhu.

Sumber : https://youtu.be/t5KBQjEPaFk?si=mWkwibra5LRPbK-Q

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun