Mohon tunggu...
Salwadia Zahrah
Salwadia Zahrah Mohon Tunggu... Lainnya - A learner I Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ

State University of Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Keluarga dalam Sosialisasi Pendidikan di Tengah Covid-19

4 Mei 2020   22:22 Diperbarui: 8 Mei 2020   13:05 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang sangat mendadak bagi semua orang. Sejak wabah ini merembak ke seluruh dunia dan menimbulkan dampak yang begitu besar sehingga intstitusi pendidikan pun akhirnya terpaksa di rumahkan. Bahkan tidak hanya pada bidang pendidikan, berbagai sektor industri dan ekonomi juga ikut terseret.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai pembatasan untuk pergi ke luar rumah atau tempat umum. Anak-anak yang biasanya pergi ke sekolah/ kampus untuk menimba ilmu terpaksa berada dirumah. Ketika di rumah maka peran orang tua diharuskan untuk mendukung anak.  Kebijakan ini membuat para orang tua kualahan. Dikarenakan orang tua sekarang tidak hanya berperan sebagai “orang tua” melainkan juga menjadi “guru”.

Di masa ini semua unsur mengalami perubahan yang cukup signifikan salah satunya adalah guru. Guru dituntut untuk dapat berkolaborasi dengan teknologi yang ada, tidak lagi menghandalkan metode visual. Pengajaran materi melalui video tatap muka dapat dijadikan sebagai salah satu metode yang baik disertai dengan penjelasan materinya.

Kita tidak menyadari akan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak. Wabah inilah yang membawa kesadaran itu kepada kita semua. Biasanya orang tua hanya menyerahkan urusan pendidikan formal kepada lembaga kependidikan untuk mengurus anaknya. Namun dengan adanya pembatasan dari pemerintah, mau tidak mau harus di nonaktifkan. Pola kehidupan anak dan orang tua yang biasanya terjadi ikut terpengaruh.

Segala upaya dan cara telah di lakukan oleh para pemangku kebijakan. Namun semua itu tetap disertai oleh kekurangan yang ada. Seperti dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ditemukan kendala pada sinyal dan data yang digunakan. Ketika seorang guru meminta untuk mengumpulkan tugas dalam jangka waktu tertentu, pasti ada saja anak didiknya yang telat untuk mengumpulkan tugasnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh fasilitas gawai yang tidak mendukung baik kapasitas kemampuan gawainya atau signal yang dipakai. Tentu saja hal ini dapat membuat anak menjadi resah, stress, dan tidak bersemangat. Kontribusi dari institusi yang memegang kendali pertelekomunikasian sangat diharapkan. Pemberian akses internet gratis ini tentu saja akan memberikan dampak yang luar biasa bagi mereka yang kesulitan dalam mengakses internet.

Pengalihan untuk mengatasi stress dapat dilakukan dengan cara mengadakan berbagai permainan. Salah satu contohnya adalah permainan monopoli yang diikuti satu keluarga. Jenis permainan yang dimainkan dengan jumlah pemain yang banyak ini dapat mengurangi kadar emosional anak yang masih belum stabil.

Peran serta anggota keluarga tentunya sangat diperlukan dalam membangkitkan semangatnya dan anak pun secara perlahan dapat mengontrol emosi dalam dirinya. Ketika orang tua ikut mendukung atau membantu anak untuk membuat tugas prakarya di rumah, secara tidak langsung orang tua telah memerankan fungsi afeksinya di dalam keluarga.

Untuk para orang tua yang tetap melakukan pekerjaan dari rumah atau work from home dihapkan bisa untuk menyeimbangkan kepentingan untuk bekerja dan mengurus anak. 

Jangan sampai dengan adanya hal ini justru  membuat hubungan orang tua semakin renggang dengan anak dan tetap harus memperhatikan anak. Orang tua juga tidak boleh lupa untuk mengkomunikasikan informasi-informasi yang anak terima dengan memberikan penjelasan yang benar dan menciptakan suasana kondusif dirumah.

Dalam proses PJJ ini, peserta didik dituntut untuk memiliki jiwa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan orang tua dapat mempengaruhi keaktifan anak dalam PJJ ini. Orang tua hebat adalah orang tua yang berhasil dalam memainkan perannya dalam fungsi pendidikan. Karena seorang anak yang tumbuh ditentukan oleh pola asuh keluarganya. Apalagi di masa sekarang orang tua menjadi faktor utama dalam perkembangan diri anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun