Mohon tunggu...
Salwa Ayu Rofiah
Salwa Ayu Rofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Gen Z: Melaju untuk Mengglobal atau Nasionalisme Tertinggal

9 April 2024   13:27 Diperbarui: 9 April 2024   13:37 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran berbagai media online pesan yang dikemas dapat dengan cepat tersalurkan kepada masyarakat luas, tentu saja pengemasan informasi dalam media online juga harus dibuat sekreatif mungkin agar dapat meningkatnya literasi penerus bangsa dalam informasi yang mengemas nasionalisme. Generasi Z menghadapi dilema antara rasa ingin mengglobal atau nasionalisme. Mereka memiliki peran penting sebagai agen perubahan untuk memperkuat nasionalisme melalui media sosial, namun juga perlu waspada terhadap pengaruh global yang bisa meredam rasa nasionalisme. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika ini, Generasi Z dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperkuat identitas nasionalisme Indonesia di tengah era digital yang terus berkembang.

The Key of Message

Indonesia saat ini sedang mengejar visi Indonesia Emas 2045, "Negara Nusantara Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan". Dalam visi ini terdapat 8 agenda pembangunan yang direncanakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, salah satunya pada Agenda ke-5, yaitu Memantapkan Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi, dimana agenda ini diharapkan dapat memberikan ketangguhan masyarakat dalam upaya menjaga keseimbangan dalam menghadapi bermacam perubahan dan guncangan akibat globalisasi. 

Dalam rangka ikut serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sebagai generasi muda yang merupakan kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 hal yang paling utama untuk dilakukan ialah dengan mencintai budaya tanah air. Dengan gerakan #MELOKALUNTUKMENGGLOBAL diharapkan anak muda dapat lebih dalam mempelajari dan memahami bahwa Indonesia bukan hanya sekedar batik dan kebaya, bahasa JakSel dan bahasa gaul, serta tempat wisata Bali dan Candi Borobudur. Indonesia kaya akan budaya, terdapat 48 Provinsi yang mencapai 17.001 pulau, sekitar 1.340 suku bangsa, hingga tervalidasi 718 bahasa daerah. Dengan mengenal budaya sendiri diharapkan dapat memunculkan semangat dalam berkarya kreatif untuk kemajuan dan pelestarian kebudayaan hingga mencapai arah perkembangan peradaban dunia. 

Setelah mengenal dan mencintai tanah air Nusantara, langkah-langkah yang dapat kemudian dilakukan agar bisa #MELOKALUNTUKMENGGLOBAL seperti:

  1. Meningkatkan Citra Brand Lokal dengan mengembangkan brand lokal yang memiliki kualitas dan estetika yang sebanding dengan brand luar negeri.

  2. Kedua mendukung industri fashion lokal serta membudayakan penggunaan busana lokal dalam setiap event-acara besar di Indonesia, sehingga budaya lokal dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Ketiga memanfaatkan digital tourism dan e-tourism untuk mempromosikan pariwisata Indonesia secara luas dan memudahkan wisatawan dalam mendapatkan informasi.

  4. Keempat mengoptimalkan peran media online dalam menyebarkan pesan-pesan yang memperkuat nilai-nilai nasionalisme kepada masyarakat luas melalui media sosial, terutama Generasi Z yang berperan penting sebagai agen perubahan.

Simpulan

Kebudayaan Indonesia yang gemilang dalam bidang fashion, pariwisata, dan bahasa daerah adalah warisan berharga yang harus dijaga dengan cermat oleh generasi penerus. Tantangan globalisasi, terutama dalam ranah teknologi, menuntut kita untuk menghadirkan inovasi dalam menyajikan pesan-pesan nasionalisme melalui media. Dengan mempertegas eksistensi industri fashion lokal, mengembangkan platform interaktif E-Tourism, dan mendukung pembelajaran bahasa daerah melalui teknologi, kita dapat memperkukuh nilai-nilai nasionalisme dan melangkah maju menuju visi Indonesia Emas 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun