"Wil" panggil Dinda ketika dia sudah tiba di rumah sakit
" Iya". Jawab Wildan datar
"Nayra.."
"Kenapa Nayra?" Tanya Wildan sembari matanya menyipit penasaran
" Kemarin aku liat Nayra, di ruangan kemo terapi. Gak sengaja aku denger percakapan dia sama dokter. Nayra kena kanker stadium akhir. Ku udah tahu kan?" Tanya Adinda
"Aku..baru tahu. Kenapa dia nyembunyiin hal sebesar ini dari aku." Ucap Wildan khawatir sembari pergi meninggalkan Adinda
" Aku tahu kamu punya perasaan yang gak kamu sadari sama Nayra Wil" gumam Dinda dalam hati sembari menahan tangis
****
Setibanya Wildan di rumah Nayra untuk membicarakan hal yang ia dengar dari tunangannya. Jujur, ia masih syok dengan kenyataan ini
"Assalamualaikum" ucap Wildan sembari mengetuk pintu rumah Nayra
"Waalaikumsalam, loh Wil?" Gumam Naura heran
Wildan menatap dalam Nayra, perasaanya tak karuan, dada nya bergemuruh tidak tentu, ingin rasanya Wildan memeluk erat Nayra tapi itu tidak bisa di lakukan.
Wildan mengambil kedua tangan Nayra, menggenggam erat tangannya
" Nay, kenapa kamu gak jujur sama aku?" Tanya Wildan
" Jujur apa Wil? Kamu aneh banget " jawab Nayra bingung
" Kamu gak bilang ke aku! Kamu nyembunyiin hal yang ga seharusnya kamu sembunyikan dari aku! Sejak kapan? Sejak kapan kamu kena kanker Nay?" Tanya Wildan tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja
"Wil..aku..aku cuman gak mau nyusahin kamu. Sekarang kamu pergi ya aku pengen istirahat" ucap Nayra sembari menutup pintu rumahnya namun ditahan oleh Wildan
"Cukup! Aku mau kamu jujur Nay! Aku..entah kenapa hati aku sakit denger ini. Kamu kok tega banget sih sama aku" ucap Wildan penuh emosi
" Kamu bukan siapa-siapa aku Wil. Kamu gak ada hak untuk tahu semua tentang aku. Pergi!"