" Nay" ucap suara yang sangat aku kenal
"Iya ada apa Wil?" Tanyaku sembari berusaha menyembunyikan kesedihanku
"Kamu nangis?" Tanyanya menyelidik
" Enggak kok, aku cuman ngantuk. Semalem aku tidur malem banget hehe. Mungkin cape juga gara-gara kemarin" ucapku menyangkal
" Duh pasti gara-gara aku kemarin ya. Maaf ya, aku cuman gak mau aja berduaan karena aku sama Dinda belum muhrim. Jadi aku ajak kamu, karena kamu udah aku anggap kayak adek aku sendiri. Tanpa mikirin kamu, aku egois banget ya. Maaf nay" ucapnya dengan merasa bersalah, tanpa tahu bahwa aku pun merasa sakit lagi karena omongannya barusan.
"Nggak,nggak papa kok Wil. Santai aja"ucapku berusaha setenang mungkin.
"Will.." panggilku ragu
" Iya Nay,kenapa?" Jawab Wildan
"Aku..mmm ga jadi." Ucapku akhirnya
" Kenapa? " Jawab wildan dengan santay nya
" mmm pulang kerja bisa ga kita mampir ke cafe dulu.. " kata ku ragu
" tumben, ada apa? "
" jawab dulu, bisa ga? " tanya ku
" bisa, tungguin aja nanti aku nyusul " jawabnya seraya keluar dari ruangan
**
 setiba nya di cafe nayra langsung menunggu wildan sembari memesan makanan
15 menit kemudian, Wildan tiba di cafe dan langsung menghampiri Nayra lalu duduk di hadapan Naura
"Ada  apa Nay?" Tanya Wildan penasaran
" Bentar, nungguin dulu makanan" jawab Naura terlihat dia ingin menutupi kegugupannya
" Oh oke, aku udah dipeseninkan?" Tanya Wildan tersenyum culas
" Ya udahlah masa iya aku yang ngajak,gak mesenin" jawab Naura
"Ciee tumben neraktir" ucap Wildan iseng
Setelah makanan yang ditunggu datang, mereka pun terlihat menikmati makanan yang telah disajikan. Hingga tak terasa makanan yang mereka pesan pun telah habis dinikmati.
"Ehemm,jadi apa yang mau kamu omongin Nay?" Tanya Wildan to the point
" Wil, tapi aku mohon jangan benci sama aku ataupun jauhin aku setelah ini. Aku cuman mau jujur sama kamu." Ucap Nayra akhirnya
"Oke"
"Ehem, aku...aku suka sama kamu. Maksud aku, aku udah sayang sama kamu dari aku pertama liat kamu. Entah kenapa, ketika aku berusaha menghilangkan rasa ini, perasaanku malah bertambah sama kamu. Aku..aku tahu kamu udah punya seseorang. Tapi, apa aku salah mencoba berusaha jujur ke kamu, berusaha buat dapetin kamu." Ucap Nayra  jujur
"Tahu gak Nay  aku kaget denger ini, aku ga nyangka kamu punya perasaan lebih ke aku. Jujur, aku ngerasa nyaman sama kamu. Tapi tolong kamu bisa kan ngilangin perasaan itu buat aku? Aku gak bisa terima perasaan kamu. Ada perempuan yang aku cintai, yang akan segera terikat sama aku, yang udah jaga kepercayaan dia ke aku. Jadi, tolong sekali lagi ilangin perasaan itu.Maaf, aku pergi ya. Dinda nungguin aku, aku udah janji mau jemput dia" ucap Wildan dan segera pergi.
Bagai di tusuk ribuan tombak, Nayra menangis tanpa suara. Ternyata begini rasanya ditinggalkan. Nayra pergi meninggalkan kafe itu.
***
Setelah lewat hari hari dimana ia di buat menangis hebat, Nayra pergi ke Rumah Sakit tempat ia bekerja, segera menghubungi atasannya dan memberi keluhan tentang ia yang harus terpaksa mengundurkan diri dari Rumah sakit itu, tentu saja ia tidak memberi alasan yang sejujurnya. Tanpa sepengetahuan Nayra ternyata atasannya itu diam diam mengubungi Wildan, menanyakan tentang pengunduran diri nayra dari rumah sakit.
Wildan menelpon nayra, menanyakan tentang pengunduran dirinya yang begitu mendadak
" Assalamualaikum..Nay."
"Waalaikumsalam"
"Nay, kenapa tiba-tiba mengundurkan diri? Maaf kalau soal kemarin aku membuatmu sakit hati
"Engga papa, Wil. Karena satu dan lain hal, terpaksa aku harus mengundurkan diri."
" Kamu kenapa? cerita ke aku.. "
" Kenapa aku harus cerita? kamu bilang kita teman. Aku harus coba hapus perasaan aku ke kamu. Aku harus bisa berusaha membatasi diri aku ke kamu. Ada saatnya kamu tau, dan ada saat nya kamu diam, wil."
" eh nay aku harus tau kamu kena.. paa "
Wildan sangat gelisah karna telpon nya tiba tiba saja dimatikan. apa lagi keputusan nya yang sangat mendadak.
***
 Nayra menjalani kehidupan barunya dikota bandung, dia masih menjadi perawat tetapi hanya di klinik kecil saja. Rutinitas Nayra di bandung berbeda dengan di jakarta, kini Nayra lebih mengurangi aktivitasnya, sepulang dari klinik biasanya Nayra langsung ke Rumah sakit yang pernah ia kunjungi waktu kecil, untuk melakukan terapi. Nayra mempunyai penyakit kanker tetapi temen temenya yang dijakarta tidak tau nayra mempunyai kanker, termasuk wildan.
" semoga ini terapi terakhir, aku ingin sembuh dan beraktivitas seperti dulu " kata ku di dalam hati
" baik mba nayra silahkan berbaring, mari kita cek seluruh tubuh terlebih dahulu sebelum melaksanakan terapi "
 Setelah ber jam jam terapi akhirnya aku keluar dari ruangan tersebut, lalu aku duduk di kursi, sambil menunggu dipanggil dokter untuk berbincang denganku soal penyakit ku ini, dan mengambil resep obat.
****
Adinda pergi ke rumah sakit karena temannya kecelakaan. Ketika dia sedang menuju ke ruangan temannya, ia tak sengaja melihat seseorang yang ia kenal dari celah pintu. Itu Nayra. Matanya menyipit untuk memastikan, apakah betul itu Nayra?
"Itu Nayra kan? Ngapain dia disini?tempat perawatan penyakit cancer pula." Gumam Adinda kepada dirinya sendiri
"Bener itu Nayra. Aku harus cari tahu kenapa dia ada disini. Aku sembinyi aja gitu? Buat nguping?" Tanyanya dalam hati
"jadi bu, kanker ibu sudah stadium akhir dan kemungkinan ibu bertahan itu sangat sedikit. Terapi ini hanya mengulur waktu untuk ibu bisa bertahan hidup" jelas sang dokter di dalam ruangan tersebut. Tanpa keduanya ketahui ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka
" Ya Allah, Nayra kena kanker?!! Innalilahi, tapi dia kuat banget. Wildan udah tahu belum sih? Masa iya sih gatau. Atau aku coba kasih tahu dulu aja gitu?" Gumam Adinda langsung pergi
****
Esoknya Adinda menyempatkan pergi ke rumah sakit tempat Wildan bekerja untuk membicarakan hal yang dia dengar kemarin sore di rumah sakit.