Pada dasarnya, fungsi-fungsi partai politik ini bermacam-macam menurut sistem yang dianut di negara pemiliknya, serta menurut pandangan-pandangan para tokoh. Seperti halnya menurut Gabriel A. Almond, fungsi partai politik di sebuah negara demokrasi terdiri fungsi sosialisasi politik, partisipasi politik rekrutmen politik, komunikasi politik, dan fungsi pemadu kepentingan untuk menyatukan bermacam-macam kepentingan masyarakat, yang tentu saja berbeda-beda. Penyatuan ini demi ketercapaian tujuan. Sedangkan di negara otoriter, partai politik berfungsi mengarahkan warga negara agar bersedia bekerja sama demi menciptakan lingkungan masyarakat komunis. Warga negara dituntut untuk setara dengan berdasar kepada ideologi partai komunis. Sementara itu, Miriam Budiardjo berpendapat terdapat satu fungsi partai politik di negara berkembang yaitu sarana persatuan bangsa yang mencegah perpecahan didalam keadaan masyarakat yang multukultural. Hal ini bertujuan agar pencapaian tujuan tidak dilandaskan dengan kepentingan-kepentingan pribadi.
Indonesia sebagai sebuah negara berkembang yang berdasar pada demokrasi memiliki beberapa fungsi dari partai politik yang secara khusus dimilikinya. Fungsi-fungsi tersebut terdiri dari fungsi sosialisasi politik, komunikasi politik, kaderisasi politik, dan pengendalian konflik masyarakat. Salah satu implementasinya adalah strategi fungsi komunikasi politik yang diterapkan oleh salah satu partai politik yang ikut berkontestasi dalam pemilu tahun 2019, yaitu Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Dimana komunikasi politik tersebut dilaksanakan untuk meraup suara dari masyarakat sebanyak-banyaknya. Ketika fungsi-fungsi partai politik belum berjalan secara maksimal, secara otomatis pemerintahan di suatu negara masih belum efektif dalam menjaring aspirasi masyarakat serta menyampaikan informasi dari pemerintah demi terciptanya hubungan komunikasi dan timbal balik antara masyarakat, partai politik, dan pemerintah. Oleh karena itu dibutuhkan pelembagaan partai politik yang merupakan mekanisme pemantapan sikap dan perilaku partai politik yang ideal sehingga nantinya prinsip dari sistem demokrasi ini dapat berdiri tegak ditopang oleh partai politik dengan cara menampung seluruh partisipasi politik dengan menjadikan partai politik sebagai agen sehingga aktivitas politik dapat berjalan dengan lebih kondusif. Selain itu, sistem kepartaian harus dapat menyalurkan partisipasi politik dari sejumlah kelompok yang baru agar mereka tidak merasa kaget dengan tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh sistem politik.
Dapat dikatakan bahwa dalam perwujudannya, fungsi-fungsi partai politik ini harus didukung oleh banyak faktor salah satunya adalah kesiapan dari suatu partai politik untuk mengembangan fungsi-fungsinya sehingga nantinya partai politik tersebut dapat menampung aspirasi dan pasrtisipasi masyarakat sehingga masyarakat yang merasa tertampung aspirasi dan partisipasinya bisa saja dengan senang hati memberikan suara mereka untuk partai politik tersebut, sehingga suatu partai politik bisa menjalani fungsi-fungsinya dengan baik, dan dampak lebih jauhnya lagi adalah kemampuan mereka dalam berkontestasi di arena politik. Terpenuhinya fungsi-fungsi partai politik ini sebetulnya bukan serta merta peran partai politiknya, tetapi peran publik juga sangat berpengaruh untuk pemenuhan fungsi-fungsi partai politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H