Si ibu melotot ke arah A, yang menunduk.
Kakak W yang ditanya tersenyum. Dia sudah mendengar curahan hati A.
"A, kenapa kamu tidak begitu menikmati kegiatan ini?" tanya W suatu ketika.
"Ibuku terobsesi denganmu!" sahutnya santai.
"Hmmm, kok bisa? Aku hanyalah anak kecil biasa, yang tak punya kelebihan. Kamu bagus di IT. Aku sering menghubungi kamu, untuk bertanya tentang itu, kan?" sahut W bingung.
"Eh, boleh nggak, aku buatkan website, flyer atau semua hal untuk komunitasmu?" tanya A dengan wajah riang.
"Beneran?" tanya balik W dengan senang, "Tentu saja boleh! Kamu bisa buatkan flyer-flyer bulanan, flyer kegiatan, proposal dan lain sebagainya, looh!" ujar W semangat.
Selama ini W memang keteteran dengan kegiatan komunitasnya. Pembuatan flyer dan laporan sering terabaikan.Â
Dari cerita A, ternyata kesukaannya pada pada design digital dan mengulik IT, ditularkan dari kegiatan ayah-ibunya di rumah.
Dia sering melihat ibunya mendesign di aplikasi digital. Begitu juga sang ayah. Dia menikmati kegiatannya itu. Sedangkan untuk membaca, dia tak pernah melihat ayah-ibunya membaca buku. Bahkan melihat orangtuanya memegang buku tak pernah, selain saat membeli buku di toko buku.
"Kalo kamu lihat buku-buku di rumahku, kamu pasti takjub, masih bersih-bersih, karena memang tak pernah tersentuh, haha...," ujar A dengan tawa sumbang, "Buku-buku itu hanya pajangan saja!" katanya lagi sambil tersenyum lebar.