Mo khawatir sang mama membayarnya. Namun Mo melupa, saat sang artis menyuruh memesan. Dia segera menunjuk salah satu minuman berwarna merah, jus buah naga.
Dia sangat senang sekali saat melihat dua wadah diantar ke meja mereka, dengan beberapa potong ayam menyembul.
"Ayam goreng, Ma!" serunya dengan mata berbinar.
Dia masih duduk manis, dengan mata terus menatap potongan ayam, yang sangat menggugah selera itu.
"Ayuk makan!" kata sang artis tersebut dengan ramah.
Mereka bertiga berpandangan mata. Di setiap pikiran mereka tengah menunggu nasi. Namun, beberapa pegiat literasi lain mengambil potongan ayam itu, lalu menyiramnya dengan saos.
"Perut kita mana kenyang tanpa nasi ya, Ma?" gumam Mo pelan.
Saat jarinya menyentuh ayam, yang terasa dingin itu, matanya terbelalak, "dingin?" gumamnya pelan, seakan berbisik pada paha ayam di hadapannya.
Dia langsung menggigit ayam tersebut, yang ternyata berisi ice cream.
"Ini ice cream berbentuk paha ayam!" serunya riang.
Dengan lahap dia menghabiskan ayam ice cream tersebut.