Wah, perlu di apresiasi! Kegiatan Promosi Kesehatan Oral oleh Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNNES.
Semarang, 31 Oktober 2024 - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesehatan masyarakat melalui sebuah kegiatan promosi kesehatan yang inovatif dan bermanfaat bertema kan "Healthy Teeth For A Cheerful Smile" yang diselenggarakan oleh Mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) berkolaborasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Ungaran. Kegiatan promosi kesehatan ini diselenggarakan dengan fokus pada kesehatan oral untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) dengan sasaran anak-anak tunagrahita (C) dari kelas 2, 3, 4, dan 6. Â
Kesehatan oral merupakan salah satu aspek  dari kesehatan secara keseluruhan, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kebersihan mulut dan gigi merupakan hal yang sangat penting pula dalam mencegah terjadinya penyakit-penyakit rongga mulut. Jika ditinjau dari segi fungsinya, mulut dan gigi mempunyai peran yang besar dalam mempersiapkan makanan sebelum melalui proses selanjutnya. Oleh karena itu, kebersihan mulut dan gigi merupakan satu kesatuan dari anggota tubuh secara langsung atau tidak langsung. Selain itu, kebersihan mulut dan gigi juga berperan penting dalam menentukan gambaran dan penampilan diri seseorang tersebut sekaligus berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan terhadap dirinya (Pratiwi,2007).
Namun, anak-anak dengan kebutuhan khusus, termasuk tunagrahita, seringkali memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut. Hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam melakukan perawatan mandiri dan akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak tunagrahita tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan tiga metode utama yaitu roleplay, demonstrasi, dan games dengan diselingi pre-test dan juga post-test. Metode ini dipilih untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak hanya dipahami, tetapi juga dapat diaplikasikan oleh anak-anak tunagrahita. Selain itu, media yang dipilih cukup beragam yang bisa menarik perhatian anak-anak tersebut, antara lain;
A. Pre-test (ular naga & "pilih aku")
Kegiatan pre-test ini menggunakan metode games ular naga , 2 orang dari Mahasiswa akan menjadi terowongan & bernyanyi yang dimaksudkan untuk menambah semangat anak dan menguji keaktifan mereka, serta ular naga ini digunakan sebagai antrean anak-anak sebelum ke pre-test, kemudian 1 orang Mahasiswa berjaga untuk memberikan pertanyaan terkait kebiasaan menyikat gigi pada anak, dengan memberi 2 pilihan gambar yang benar dan salah, maka anak akan diarahkan untuk memilih salah satu diantara keduanya, sebagai tolak ukur pengetahuan anak-anak tersebut.
B . Â Roleplay & bernyanyi bersama
Kegiatan roleplay digunakan untuk menarik perhatian anak agar mereka lebih tertarik untuk mendengarkan informasi yang disampaikan, dengan menggunakan peran hiu dan dokter. Rangkaian kegiatan pada tahap ini dengan bermain peran dengan Dokter Gigi menunjukkan cara menyikat gigi yang benar menggunakan alat peraga dan menjelaskan pentingnya menyikat gigi dari segala sisi, durasi menyikat gigi, dan frekuensi menyikat gigi. Sedangkan, Sang Hiu mencoba menyikat giginya sendiri dengan bimbingan Dokter Gigi.
Dilanjutkan dengan bernyanyi bersama tentang kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
C. Demonstrasi & ular tangga
Demonstrasi cara menyikat gigi yang benar dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Mahasiswa menggunakan alat peraga seperti model gigi, sikat gigi, dan pasta gigi untuk menunjukkan langkah-langkah yang tepat dalam menyikat gigi. Demonstrasi dilakukan perorangan kepada peserta dan mereka diarahkan untuk mencoba menyikat gigi dengan alat peraga dengan urutan yang benar.
Setelah mendapat demonstrasi, anak-anak diarahkan untuk bermain games ular tangga gigi sehat, yang dimana disetiap kotak memiliki tantangan yang harus diselesaikan oleh pemain, seperti menjawab pertanyaan tentang kesehatan gigi atau memperagakan teknik menyikat gigi  setelah mereka melemparkan dadu pada nomor yang tertera.
D. Praktik Sikat Gigi
Praktik menyikat gigi yang benar adalah langkah fundamental dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dalam kegiatan promosi kesehatan oral, terutama di kalangan anak-anak, penting untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya mengetahui pentingnya menyikat gigi, tetapi juga memahami dan dapat menerapkan teknik yang benar. Peserta diarahkan ke wastafel dan bergantian untuk praktik sikat gigi dan didampingi oleh Mahasiswa dan para guru untuk mengarahkan mereka cara menyikat gigi yang baik dan benar.
E. Post-test  ("pilih aku")
Dalam pos-test anak-anak kembali diberikan 2 pilihan yang dimana ketika mahasiswa memberikan pertanyaan, maka anak-anak akan memilih salah satu gambar yang benar. Post-test ini adalah tolak ukur terakhir dalam kegiatan ini untuk mengetahui seberapa paham anak terkait kesehatan oral yang telah dijelaskan sebelumnya. Â
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan oral ini menunjukkan hasil yang positif. Dari analisis hasil pre-test dan post-test, terlihat adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan di kalangan anak-anak sekolah dasar ini.  Mereka lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan gigi dan cara menyikat gigi yang benar. Selain itu, interaksi langsung dan praktek memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif bagi anak-anak tunagrahita. Mahasiswa juga mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari Kepala Sekolah dan juga guru-guru di SLB Negeri Ungaran.
"Kegiatan ini baik sekali, karena sebelum anak-anak belajar sikat gigi ada peran dramanya dan cara menyikat gigi dengan baik dan benar, anak-anak sangat tertarik dengan adanya kegiatan seperti ini."Â ujar Kepala Sekolah SLBN Ungaran.
Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya peran mahasiswa dalam kegiatan promosi kesehatan, serta memberikan pengalaman praktis yang berharga bagi mereka dalam mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di perkuliahan. Dengan demikian, inisiatif ini bukan hanya bermanfaat bagi anak-anak tunagrahita, tetapi juga bagi perkembangan profesional mahasiswa itu sendiri. Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini, kesadaran akan pentingnya kesehatan oral dapat terus ditingkatkan, tidak hanya di kalangan anak-anak tunagrahita tetapi juga masyarakat secara umum. Mahasiswa diharapkan dapat terus mengembangkan kegiatan atau program serupa yang inovatif dan berdampak positif, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H