Mohon tunggu...
Salsa Wilda Mahdiyah
Salsa Wilda Mahdiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Still trying to be an independent woman.

Pecinta film semua genre kecuali horor. Baru pernah menonton film atau series berbahasa Indonesia, Inggris, Korea, Thailand, Jepang, Spanyol, dan Prancis. Semoga bisa berkunjung ke negaranya juga.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Industri Kreatif, Penguasa Ekonomi Era Digital

13 Maret 2022   19:10 Diperbarui: 13 Maret 2022   20:11 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto pribadi penulis

Judul: Industri Kreatif, Fintech dan UMKM dalam Era Digital

Penulis: Dewi Restu Mangeswuri, dkk.

Penerbit: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI bekerjasama  dengan Inteligensia Intrans Publishing

Tahun: 2018

Tebal; ukuran: x + 158 halaman; 16 x 24 cm

ISBN: 978-602-60367-8-0

Kecanggihan teknologi masa kini yang kepesatannya menanjak secara signifikan merupakan wujud nyata dalam era revolusi industri 4.0. Di era serba digital ini, bidang perekonomian ikut mengalami perkembangan baru secara serentak di seluruh dunia sebagai ekonomi digital. 

Dengan sistem yang kompleks dan merupakan fenomena yang baru muncul sebagai akibat dari perkembangan di bidang digitalisasi, ekonomi digital dapat dikatakan sebagai wadah untuk meningkatkan perkembangan ekonomi baru dengan membangun dan mengandalkan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif.

 Ekonomi atau industri kreatif yang menjadi sebutan populer dalam perkembangan baru ini juga membuat masyarakat yang gaya hidupnya berubah seiring perkembangan zaman menjadi lebih peka terhadap suatu perubahan. 

Berbagai layanan masyarakat yang kini berbentuk digital semakin membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi telah menjadi hal utama dalam perubahan yang kini sedang pesat-pesatnya, yakni industri kreatif.

Selain perkembangan ekonomi atau industri kreatif, perkembangan di bidang digitalisasi juga memengaruhi sistem pembayaran dan ranah teknologi informasi dan komunikasi keuangan yang lebih dikenal sebagai financial technology, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Uang elektronik atau electronic money digunakan dalam perubahan dari sistem pembayaran tunai menjadi nontunai dan tersedia di perangkat elektronik yang saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat. Sementara fintech, perusahaan dan/atau industri menerapkannya untuk mempermudah masyarakat mengakses produk-produk keuangan sehingga akan banyak diminati berkat kemudahannya. 

Kemudahan yang menyertai fintech juga dapat dinikmati masyarakat berlokasi terbatas dan terpencil. Saya pribadi sangat merasakan bagaimana serba mudahnya di era digital ini sebagai seorang generasi milenial. Usaha mikro, kecil, dan menengah juga termasuk bidang yang mengalami digitalisasi. Dengan menggunakan internet, pelaku UMKM akan dapat sangat terbantu dalam pemasarannya untuk masyarakat yang saat ini mengutamakan kemudahan.

Melalui buku ini, pembaca akan memahami apa saja dampak di era digital yang sedang terjadi. Totalnya ada tujuh bab di dalam buku ini, yang masing-masing bab ditulis oleh penulis yang berbeda. Bab pertama dengan judul "Industri Kreatif Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi" ditulis oleh Dewi Restu Mangeswuri, seorang peneliti pada Pusat Penelitian Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Seperti yang dapat dilihat dari judulnya, fokus bahasan pada bab ini adalah potensi industri kreatif di Indonesia dengan tantangan globalisasi yang dihadapi. 

Di bab ini pembaca dapat mengetahui data pertumbuhan dari setiap sektor ekonomi kreatif selama beberapa tahun yang masih kalah dengan negara-negara lainnya, terkhusus di negara-negara tetangga seperti dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN, sehingga masih sangat perlu untuk ditingkatkan lagi untuk bersaing dengan negara-negara di luar MEA. 

Meski memiliki tantangan, globalisasi juga memberikan kemudahan dalam perkembangan ekonomi kreatif, yang dapat dimanfaatkan Indonesia dalam meningkatkan daya saing ekonomi kreatif global sekaligus mengatasi tantangan yang mengiringinya.

Bab kedua dengan judul "Strategi Pengembangan Usaha Produktif Menggunakan Teknologi Digital" ditulis oleh Dewi Wuryandari. Penulis merupakan peneliti ekonomi dan kebijakan publik di Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI). Pada bab ini dibahas mengenai UMKM, seperti potensi yang dapat dikembangkan, masalah yang dihadapi, juga strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemasarannya. 

Perbandingan dengan negara lain membuat potensi UMKM Indonesia terlihat belum dimaksimalkan dan sangat perlu untuk ditingkatkan terus agar tidak kalah dengan negara-negara tetangga maupun negara maju. Namun, data perbandingan wirausaha di Indonesia dengan negara lain tidak ada sehingga menyebabkan kurang spesifiknya angka perbandingan tiap negara.

Jika bab dua membahas tentang potensi, masalah yang dihadapi, serta strategi pemasaran UMKM di Indonesia, pada bab ketiga pembaca akan melihat fokus pembahasannya adalah mengenai peranan dan perkembangan digitalisasi UMKM. 

Bab yang ditulis oleh Niken Paramita Purwanto ini membahas peranan UMKM di Indonesia cukup mendalam, karena dari definisi UMKM sampai data statistik dari berbagai sektor UMKM disajikan lengkap dengan penjelasan yang mengikuti. 

Tak lupa dengan bagaimana jalannya perkembangan dan kebijakan terhadap UMKM dalam mengadaptasi digital ekonomi juga dapat pembaca ketahui setelah membaca bab ini. 

Faktor-faktor apa saja yang dapat dipersiapkan UMKM dalam menghadapi ekonomi digital membuat pembaca dapat mengetahui dan mengikuti dengan bahasa yang tidak terlalu sulit untuk cepat dipahami. Saya pribadi yang tadinya tidak terlalu paham mengenai digital ekonomi terhadap UMKM kini menjadi mengerti.

Pada bab keempat dan seterusnya, pembaca akan semakin mendalami pembahasan tentang bagaimana pemasaran melalui internet, strategi peningkatan keuangan Indonesia, potensi Fintech, dan dampak kebijakan uang elektronik di Indonesia. 

Dengan tabel data yang secara spesifik disajikan untuk mengetahui secara pasti perkembangan ekonomi digital Indonesia, pembaca dapat mengerti secara umum dan luas apa saja perkembangan-perkembangan yang pada saat ini juga sedang kita alami. 

Tanpa bahasa yang seakan mendikte pembaca, para penulis berhasil menyalurkan pengetahuan mengenai era digital terkhusus bidang ekonomi digital yang tidak terlalu sulit untuk dipahami bagi pembaca awam seperti saya sendiri, yaitu industri kreatif. Bagaimana sangat berpengaruhnya digitalisasi membuat pembaca akan sadar bahwa peradaban manusia akan terus mengalami kemajuan dengan era yang lebih pesat lagi di masa mendatang. 

Para penulis yang berbeda-beda di setiap babnya, dengan kemampuan menulis yang luar biasa berhasil menjelaskan secara umum namun lengkap kepada pembaca yang baru akan memahami tentang apa itu industri kreatif dan bagaimana perjalanannya beradaptasi di era serba digital seperti sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun