Sistem Pengendalian Manajemen PT Gudang Garam, Tbk

Gudang Garam memperhitungkan aspek lingkungan hidup dan sosial dalam menjalankan usahanya dan Perseroan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan yang dipahami secara luas sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi. Aspek lingkungan hidup meliputi manajemen operasional yang bertanggung jawab untuk meminimalisir emisi, limbah dan penggunaan daur ulang, jika memungkinkan, serta pelestarian keanekaragaman hayati dengan pendekatan bersifat menyeluruh, terutama untuk memastikan semua kegiatan operasional berjalan sesuai ketentuan dan bekerja sama dengan otoritas pengelolaan lingkungan hidup. 

d. Sumber Daya Manusia 

Dengan jumlah karyawan yang mencukupi, perusahaan mewajibkan seluruh karyawan untuk mematuhi kode etik Perseroan, standar kesehatan dan keselamatan kerja, serta mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Perseroan. Tim Sumber Daya Manusia menangani keluhan yang timbul di tempat kerja.

Pengawasan dan Evaluasi Kinerja 

Sepanjang tahun 2023, Direksi bertemu secara berkala untuk meninjau dan menilai rencana strategis, anggaran operasional, dan kinerja keuangan Perseroan. 

Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi prospek kinerja kedepannya. Ketegangan geopolitik terus memengaruhi pertumbuhan global dan harga energi internasional, sehingga mengakibatkan kenaikan biaya hidup masyarakat secara umum. 

Inflasi dalam negeri yang relatif rendah dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, meskipun pendapatan dari komoditas menurun, memberikan peluang untuk pelonggaran suku bunga dalam jangka menengah. Faktor-faktor ini akan berkontribusi pada pemulihan pertumbuhan ekonomi.  

Perbandingan Kondisi dan Teori 

Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal yang meliputi metode, prosedur operasional standar dan kebijakan yang disusun dengan mempertimbangkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan utamanya adalah mengendalikan risiko keuangan dan operasional yang mungkin timbul dari kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari. 

Pada risiko keuangan guna menghindari risiko gejolak nilai tukar valuta asing, Perseroan mempertahankan kebijakan untuk melakukan pendanaan dalam Rupiah. Risiko ini berjangka relatif pendek dan sebagian kecil dapat dikurangi dengan hasil penjualan ekspor dalam mata uang asing. 

Dampak dari risiko nilai tukar valuta asing relatif kecil jika dibandingkan dengan skala keuangan Perseroan secara keseluruhan. Perseroan memiliki tingkat persediaan yang memadai untuk memperkecil dampak yang mungkin ditimbulkan oleh naik turunnya ketersediaan bahan baku di pasar. Kondisi cuaca dapat mempengaruhi hasil panen bahan baku utama yaitu tembakau dan cengkeh. Pengadaan bahan baku setiap tahun dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas, harga dan tingkat persediaan Perseroan. Tujuan yang ingin dicapai Perseroan adalah stabilitas kualitas dan biaya bahan baku.