Mohon tunggu...
Salsa Rizqika Maharani
Salsa Rizqika Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dengan NIM : 20107030114

cinnamon rolls for sure👌

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Jenis-Jenis Bruntusan serta Cara Mengatasinya

24 Juni 2021   12:18 Diperbarui: 24 Juni 2021   12:27 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bruntusan merupakan istilah umum dari segala masalah kulit berupa bintik-bintik kecil di permukaan. Bruntusan masih menjadi salah satu masalah yang paling banyak ditanyakan dan paling banyak dialami oleh semua orang, kondisi ini menggambarkan benjolan-benjolan diatas permukaan kulit yang biasanya akan menggangu penampilan kulit. Namun, masih banyak yang salah mengartikan istilah bruntusan dan selalu dikaitkan dengan jerawat, padahal tidak semua bruntusan bisa dikatakan jerawat, banyak jenis lainnya sesuai masing-masing penyebab seperti komedo, milia hingga biang keringat atau jamur (MF). Jadi sebelum mengatasi bruntusan kamu harus mencari tau terlebih dahulu jenis apa yang kamu alami.

1. Definisi Bruntusan

Bruntusan sebenarnya bukanlah sebuah istilah medis, bruntusan adalah istilah umum dari segala jenis masalah kulit berupa benjolan-benjolan kecil yang muncul dipermukaan kulit kita. Jadi, tidak selamanya masalah bruntusan hanya berkaitan dengan jerawat, masih banyak jenis bruntusan lainnya yang tidak bisa disamakan.

2. Ciri-Ciri Secara Keseluruhan

- Permukaannya kasar dan tidak rata, terasa bintik menonjol pada kulit.

- Muncul dalam jumlah banyak atau berkelompok pada area tertentu.

- Daerah yang memiliki produksi minyak paling banyak lebih rentan mengalami bruntusan seperti dahi, dagu dan pipi.

- Selain area wajah, bruntusan juga bisa muncul dibagian badan seperti : punggung, leher, bahu dan dada.

Ada beberapa kondisi kulit yang bisa disebut dengan bruntusan, diantaranya :

Komedo

Komedo masih termasuk jerawat namun tidak mengalami peradagangan. Semua ini dimulai dari produksi minyak berlebih dan akibat tumpukan sel kulit mati yang membuat minyak tidak dapat dikeluarkan, sehingga akan menimbulkan benjolan-benjolan dipermukaan kulit yang biasa disebut dengan whiteheads.

Ciri-Ciri Komedo/Whiteheads

Komedo putih tidak memiliki ciri warna khusus, biasanya benjolan tersebut akan menyerupai warna kulit. Karena tertutup oleh sel kulit, whitehead tidak mengalami proses oksidasi yang dapat mempengaruhi warna menjadi kehitaman seperti blackhead. Benjolan kecil tersebut berisi cairan putih berupa minyak dan sel kulit mati yang tersumbat dalam waktu lama didalam pori-pori.

Komedo sering mucul di area kulit yang memiliki produksi minyak paling banyak seperti area T-zone (dahi, hidung dan dagu).

Bagaimana cara mengatasinya?

Lakukan ekfoliasi kulit secara rutin sekitar 1-2 kali dalam seminggu. Gunakan produk eksfoliasi yang mengandung AHA & BHA, dengan melakukan eksfoliasi akan membantu mengangkat lapisan sel kulit mati dan membantu mengangkat sumbatan komedo ke permukaan kulit.

Jerawat/Papule

Jerawat merupakan masalah yang berkelanjutan dari komedo. Jika komedo putih berasal dari minyak berlebih, penumpukan sel kulit mati dan bakteri mulai tumbuh, jerawat ini akan mengalami peradangan akibat perkembangan bakteri penyebab jerawat. Pada kondisi acne prone, biasanya jerawat ini tumbuh dengan tipe bruntusan.

Ciri-Ciri Jerawat/Papule

Bruntusan berupa jerawat akan mengalami peradangan akibat bakteri sehingga terjadilah proses inflamasi atau peradangan. Proses inflamasi akan membuat benjolan-benjolan kemerahan pada jerawat karena pada saat itu tubuh berusaha melawan bakteri tersebut, inflamasi atau peradangan inilah yang menjadi salah satu tanda kalau infeksi pada jerawat sedang dilawan. Adanya proses inflamasi ini biasanya membuat bruntusan jerawat disertai dengan gatal dan rasa nyeri.

Bagaimana cara mengatasinya?

Untuk melawan jerawat dan meredakan gunakan ingredients skincare yang mengandung benzoyl peroxide, salicylic acid, AHA dan retinol. Hindari tangan menyentuh dan memencet jerawat dan cari tau kembali faktor penyebab jerawat yang dialami lalu menghindarinya.

Milia 

Milia terbentuk ketika keratin terperangkap dibawah permukaan kulit. Keratin merupakan lapisan terluar kulit yang dapat menumpuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan benjolan pada kulit. Saat sel kulit mati menggumpal dan terperangkap dibawah permukaan kulit, maka akan membentuk kista kecil dan keras.

Ciri-Ciri Milia

Proses tersebut membuat timbulnya benjolan berwarna putih atau kuning. Bitnik bitnik putih ini didalamnya terdapat keratin atau protein yang menumpuk dibawah lapisan kulit. Biasanya terjadi secara bergerombol dalam jumlah yang cukup banyak. Milia sering timbul disekitar bagian kulit yang paling halus seperti bawah mata, daerah pinggir hidung dan pipi. Tidak seperti jerawat, milia tidak dapat diekstrasi atau dipencet secara mandiri, karena hanya akan melukai kulit.

Bagaimana cara mengatasinya?

Untuk gejala milia yang ringan, biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika milia cukup membandel lakukan eksfoliasi dengan produk yang mengandung AHA atau retinol, digunakan 1-2 kali seminggu. Lebih disarankan konsultasi dengan dokter untuk lakukan treatment terbaik.

Biang Keringat

Biang keringat terjadi karena sumbatan keringat yang terperangkap dan tidak bisa keluar ke permukaan kulit. Kondisi ini umumnya terjadi ketika seseorang berada pada cuaca yang sedang panas atau lingkungan yang bersuhu lembap.

Ciri-Ciri Biang Keringat

Bruntusan biang keringat biasanya menimbulkan benjolan pada permukaan bewarna merah, terutama di tempat menumpuknya keringat disertai rasa gatal atau rasa perih sehingga menggangu aktivitas. Gejala-gejala biang keringat dapat muncul di seluruh bagian tubuh dan pada semua rentang usia, namun paling sering terjadi pada bayi dan anak. Pada orang dewasa, biasanya muncul pada lipatan kulit yang bergesekan dengan pakaian, dapat terjadi pada wajah dan tubuh. Terkadang biang keringat juga bisa tampak mirip dengan jerawat pasir.

Bagaimana cara mengatasinya?

Bruntusan tipe biang keringat biasanya akan hilang sendirinya. Namun jika biang keringat terasa gatal, gunakan lotion atau bedak yang mengandung calamine untuk mengurangi rasa gatal dan meredakan iritasi kulit. Kurangi intensitas kegiatan yang mengakibatkan keringat.

Terkadang masalah ini juga dikaitkan dengan penyakit kulit, jadi sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter untuk mediagnosis jenis bruntusan yang dimiliki agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun