Mohon tunggu...
Salsa Kamila jannah
Salsa Kamila jannah Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa Mercu Buana

Mahasiswa Magister akuntansi - Nim 43223110068 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

22 November 2024   02:01 Diperbarui: 22 November 2024   02:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajaran Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa untuk mencapai kedamaian batin, seseorang harus memiliki hidup yang jujur, tulus dan tidak berlebihan. Maka dengan begitu, individu yang hidup sederhana akan lebih cenderung menjaga integritas dan bertindak sesuai dengan prinsip moral yang benar, termasuk dalam hal kejujuran dan transparansi dalam tugas-tugas publik atau profesional.

Orang yang menjalani hidup sederhana akan lebih mudah menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan, yang sangat penting dalam pencegahan korupsi. Kesederhanaan hidup dalam kebatinan Ki Ageng Suryomentaram juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama dan menjaga hubungan yang harmonis. Orang yang hidup sederhana cenderung lebih peduli terhadap kesejahteraan orang lain dan tidak terobsesi pada keuntungan pribadi. Dalam hal ini, kesadaran untuk tidak mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan masyarakat dapat menghindarkan seseorang dari praktik korupsi yang merugikan banyak pihak. Kesederhanaan hidup mengajarkan pemimpin atau pejabat untuk tidak tergoda oleh kemewahan dan kekuasaan yang sering kali mengarah pada penyalahgunaan wewenang.

Dalam ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram, pemimpin yang baik harus memiliki sifat rendah hati dan tidak terjebak dalam ambisi pribadi. Dengan hidup yang sederhana, seorang pemimpin akan lebih mudah memisahkan kepentingan pribadi dari tugasnya sebagai pelayan publik, yang pada gilirannya mengurangi peluang untuk terlibat dalam praktik korupsi. 

Dengan hidup sederhana, seseorang belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang dimilikinya dan tidak menginginkan lebih dari yang pantas. Ajaran ini menekankan pentingnya kejujuran dalam bertindak dan meminimalisir godaan untuk memperoleh sesuatu dengan cara yang tidak sah. 

Ketika seseorang tidak mengutamakan kekayaan atau status, maka ia akan lebih mampu menjaga diri dari godaan untuk berkorupsi dan lebih fokus pada tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Kesederhanaan hidup menurut ajaran Ki Ageng Suryomentaram berperan sebagai benteng yang melindungi individu dari perilaku koruptif.

 Dengan menanamkan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tidak hanya menghindari godaan untuk mengejar kekayaan dengan cara yang tidak sah, tetapi juga memperkuat karakter, integritas, dan kejujuran. Prinsip ini dapat diterapkan oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pemimpin publik hingga individu biasa, dalam rangka mencegah korupsi dan membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab. 

Hubungan antara kesederhanaan hidup menurut ajaran Ki Ageng Suryomentaram dengan penghindaran terhadap praktik korupsi sangat erat, karena kesederhanaan hidup mengajarkan nilai-nilai moral yang berfokus pada pengendalian diri, ketulusan, dan keseimbangan dalam hidup. Dalam hal ini, kesederhanaan bertindak sebagai prinsip yang mencegah individu, khususnya pemimpin dan pejabat publik, dari tergoda oleh kekayaan berlebih atau ambisi yang dapat mendorong mereka untuk melakukan tindakan koruptif.

Kesederhanaan hidup mengajarkan untuk tidak tergantung pada kekayaan atau kemewahan materi. Dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram, hidup sederhana berarti merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan tidak mengejar keuntungan pribadi secara berlebihan. Keinginan yang berlebihan untuk memperoleh harta atau status sering kali menjadi salah satu pendorong utama korupsi. 

Jika mengurangi ketergantungan pada materi dan fokus pada nilai-nilai spiritual dan moral, maka seseorang lebih mudah menahan godaan untuk menyalahgunakan jabatan atau kekuasaan demi keuntungan pribadi. Kesederhanaan hidup mengajarkan untuk hidup dengan jujur dan tidak berlebihan. 

Tentunya ini mendorong individu untuk bertindak dengan integritas, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dalam pencegahan korupsi, ajaran kesederhanaan membantu memperkuat moralitas individu, sehingga mereka lebih cenderung untuk tidak terlibat dalam praktik korupsi yang merugikan masyarakat. Maka, hiduplah dengan prinsip kejujuran, dengan begitu, pemimpin dan pejabat lebih mampu menjaga diri dari godaan untuk menyelewengkan kekuasaan demi keuntungan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun