Penyucian batin merupakan salah satu pokok ajaran dalam kebatinan Ki Ageng Suryomentaram. Tujuan dari penyucian batin ini adalah untuk membersihkan diri dari segala bentuk ketidakseimbangan emosional, keserakahan, kebencian, dan sifat negatif
lainnya. Dalam proses ini, individu berusaha untuk mencapai kesempurnaan jiwa, yang mencakup keseimbangan antara aspek fisik, mental dan juga spiritual.
2) Kejujuran dan Keikhlasan
Kejujuran dalam ajaran Ki Ageng Suryomentaram merupakan nilai dasar yang sangat penting. Menjadi jujur tidak hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam perbuatan dan niat. Keikhlasan juga menjadi bagian integral dari ajaran ini, yang mengajarkan bahwa setiap tindakan harus dilakukan dengan tulus, tanpa pamrih dan juga dengan niat baik. Kejujuran dan keikhlasan ini membantu seseorang mencapai ketenangan batin dan menghindarkan dari perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang
lain.
3) Pengendalian Diri (Ngelmu Pangawikan)
Pengendalian diri atau ngelmu pangawikan mengajarkan individu untuk bisa menguasai diri sendiri. Salah satu tujuan dari pengendalian diri yaitu untuk mengatasi hawa nafsu dan keinginan yang dapat menggiring seseorang kepada perilaku yang tidak etis. Jika kita memiliki kontrol atas diri, maka seseorang tersebut tidak mudah terpengaruh oleh godaan duniawi atau hasrat egois yang merugikan.
4) Kehidupan Sederhana dan Berbudi Luhur
Kesederhanaan merupakan salah satu ajaran utama dalam kebatinan ini. Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan pentingnya hidup sederhana, tidak berlebihan dalam mengejar kekayaan dan lebih mengutamakan nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan yang sederhana dan berbudi luhur ini menekankan pada keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual, serta memperbaiki hubungan dengan sesama dan Tuhan.
5) Kedamaian Batin (Tenterem Ing Manah)
Kedamaian batin menjadi tujuan utama dalam ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram. Proses penyucian diri, pengendalian nafsu dan juga hidup berbudi luhur bertujuan untuk mencapai ketenangan jiwa yang tidak terpengaruh oleh stres atau godaan eksternal. Kedamaian batin ini memungkinkan individu untuk hidup lebih bijaksana, penuh kesadaran dan tidak tergoda untuk melakukan tindakan yang merugikan atau tidak adil, termasuk korupsi.