Mohon tunggu...
salsa fahrani
salsa fahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pelita Bangsa

Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Definisi, Makna, Fungsi, Syarat Syahadatain dan Apa Saja Hal-Hal yang Membatalkan Syahadatain

6 Mei 2024   10:52 Diperbarui: 6 Mei 2024   10:56 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Definisi Syahadatain

     Syahadat berasal dari kata sayahada-yasyhadu-syuhudan-syahidan, artinya menyaksikan. Menurut istilah, syahadat artinya penyaksian kesadaran manusia, bahwa di alam semesta ini tidak ada tuhan selain Allah SWT.

Syahadatain artinya persaksian atau transaksi. Syahadatain adalah perjanjian atau sumpah setia. Syahadatain merupakan pernyataan resmi bahwa ia telah memproklamasikan diri sebagai pemeluk islam dan siap menerima segala macam peraturan atau hukum yang berlaku pada dirinya secara suka rela atau rida.

2. Makna Syahadatain

Makna kalimat Laailahaillallah dalam Syahadatain mempunyai kedudukan yang sangat Agung. Begitu Agungnya ia memikiki aturan dan syarat-syarat serta makna khusus dan konsekuensi bagi yang mengucapkan atau melafadzkannya, karena barang siapa yang mengucapkan dengan jujur maka Allah akan memasukkannya kedalam Surga seperti apa yang telah dijanjikanNya. Sebab janji Allah adalah pasti. Dan barangsiapa yang mengucapkan dengan dusta maka darah dan hartanya masih terjaga di dunia akan tetapi kelak diakhirat hisabnya diserahkan pada Allah Ta'ala.

3. Fungsi Syahadatain

       Dalam agama Islam ,syahadatain mempunyai beberapa fungsi ,yaitu sebagai Penghapusan dosa masa lalu sebelum menjadi muslim) sebab pelaksanaan syahadatain dilaksanakan secara individual, membebaskan diri dari segala penjajahan, yaitu kemerdekaan jiwa, pembentukan pribadi muslim, sumber ketentrama jiwa, sumber kekuatan jiwa, sebagai sistem nilai yang mengikat pada masyarakat muslim, sebagai baiat ,sebagai saran penghubung antar muslim dengan non muslim. Begitu juga Syahadat Rasul mempunyai beberapa fungsi,yaitu sebagai sistem yang mengikat pada umat kristiani,sebagai baiat umat kristiani.

4. Syarat Syahadatain

Syarat "Laa ilaha illallah"

  • Syarat "Laa ilaha illallah" Bersaksi dengan laa ilaaha illallah harus dengan tujuh syarat. Tanpasyarat- syarat itu syahadat tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya. Adapun syarat-syarat tersebut adalah: a. 'Ilmu, yang menafikan jahl (kebodohan). 'Ilmu (Mengetahui) artinya memahami makna dan maksudnya. Mengetahui apa yang ditiadakan dan apa yang ditetapkan,  yang menafikan ketidaktahuannya dengan hal tersebut. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya :... Akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa`at ialah)orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini (nya).(Az- Zukhruf : 86) Maksudnya orang yang bersaksi dengan laa ilaaha illallah, dan memahami dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya. Seandainya ia mengucapkannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya,maka persaksian itu tidak sah dan tidak berguna.
  • Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan). Yaqin (yakin) artinya orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Manakalaia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian merekatidak ragu-ragu ..." (Al-Hujurat : 15) Kalau ia ragu maka ia menjadi munafik. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang engkau temui di balik tembok (kebon) ini, yangmenyaksikan bahwa tiada ilah selain Allah dengan hati yang meyakininya, maka berilah kabar gembira dengan (balasan) Surga."(HR. Al-Bukhari), Maka siapa yang hatinya tidak meyakininya, ia tidak berhak masuk surga.
  • Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan). Qabul (menerima) artinya menerima kandungan dan konsekuensi darisyahadat; menyem-bah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepadaselainNya. Siapa yang mengucapkan, tetapi tidak menerima dan mentaati, maka ia termasuk orang-orang yang difirmankan Allah: Artinya : Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadamereka: 'Laa ilaaha illallah' (Tiada Tuhan yang berhak disembahmelainkan Allah) mereka menyombongkan diri. dan mereka berkata:"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan- sembahan kami karena seorang penyair gila?" (Ash-Shafat: 35-36) Ini seperti halnya penyembah kuburan dewasa ini. Mereka mengikrarkan laa ilaaha illallah, tetapi tidak mau meninggalkan penyembahan terhadap kuburan. Dengan demikian berarti mereka belum menerima makna laa ilaaha illallah.
  • Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan). Inqiyaad artinya tunduk dan patuh dengan kandungan MaknaSyahadat)Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah,sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh." (Luqman : 22) Al-'Urwatul-wutsqa adalah laa ilaaha illallah. Dan makna yuslimwajhahu adalah yanqadu (patuh, pasrah).
  • Shidq (jujur), yang menafikan kadzib (dusta). Shidq (jujur) yaitu mengucapkan kalimat ini dan hatinya jugamembenarkan-nya. Manakala lisannya mengucapkan, tetapi hatinyamendustakan, maka ia adalah munafik dan pendusta.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya : "Diantara manusia ada yang mengatakan: 'Kami berimankepa-da Allah dan Hari kemudian', padahal mereka itu sesungguhnyabukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah danorang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit,lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta." (Al Baqarah: 8-10).
  • Ikhlash, yang menafikan syirik . Ikhlas yaitu membersihkan amal dari segala debu-debu syirik, denganjalan tidak mengucapkannya karena mengingkari isi dunia, riya' atausum'ah. Dalam hadits 'Itban, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas Neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illalah karena menginginkan ridha Allah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
  • Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha' (kebencian). Mahabbah (Kecintaan) maksudnya mencintai kalimat ini serta isinya, juga mencintai orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Artinya : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selainAllah;merekamencintainya sebagaimanamereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangatcinta kepada Allah." (Al-Baqarah: 165) Maka ahli tauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih.Sedangkan ahli syirik mencintai Allah dan mencintai yang lainnya. Hal ini sangat bertentangan dengan isi kandungan laa ilaaha illallah

Syarat Syahadat "Anna Muhammadan Rasulullah"

  • Mengakui kerasulannya dan meyakininya di dalam hati.
  • Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan
  • Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telahdibawanya serta meninggalkan kebatilan yang telah dicegahnya.
  • Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang ghaib,baik yang sudah lewat maupun yang akan datang.
  • Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak,orangtua serta seluruh umat manusia.
  • Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lainserta mengamalkan sunnahnya.

4. Hal-Hal Yang Membatalkan Syahadatain

Syirik

Syirik secara bahasa berasal dari kata syirkah atau musyarakah yang artinya bercampurnya dua kepemilikan. Secara istilah syirik ialah mempersekutukan Allah dengan zat lainnya.

Adapun bentuk-bentuk syirik:

  • Menyembah patung atau berhala
  • Menyembah matahari dan bulan
  • Menyembah malaikat dan jin
  • Menyembah para nabi dan rasul
  • Menyembah rahib atau pendeta
  • Menyembah thaguut
  • Menyembah hawa nafsu
  • Menyembah pohon dan batu
  • Menyembah para orang soleh

Inti dari syirik ialah segala bentuk penyekutuan terhadap Allah. Baik dengan cara menyembah berhala, matahari, maupun benda ataupun makhluk lainnya selain Allah. Hal tersebut jelas bertolak belakang dengan penyampaian syahadatain yang menegaskan bahwasannya hanya Allah SWT yang layak disembah. Tidak ada sesuatu pun yang layak disembah selain Allah SWT.

Syirik merupakan salah satu dosa besar yang akan dibalas oleh Allah dengan balasan di dunia dan akhirat. Hal tersebut akan mendatangkan berbagai dampak salah satunya ialah diharamkan surga atasnya. Sesuai dengan firman Allah QS. Al Maidah ayat 72:

"Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka".

Ilhaad

Ilhaad artinya menyimpang dari maksud yang sebenarnya. Dalam hal ini Imam Al Ashfahani menjabarkan dua makna:

  • Pertama, ilhad yang identik dengan syirik, bila ini dilakukan maka otomatis seseorang menjadi kafir.
  • Kedua, ilhad yang mendekati syirik, ini tidak membuat seseorang menjadi kafir, tetapi setidaknya telah mengurangi kemurnian tauhidnya. Imam Al Ashfahani juga menyebutkan dua macam ilhaad:
  • Mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas disebut sebagai sifat Allah
  • Menafsirkan nama-nama Allah dengan makna yang tidak sesuai dengan keagungan-Nya.

Istilah ilhad dipakai untuk segala perbuatan yang menyimpang dari kebenaran. Jadi setiap penyimpangan dari kebenaran disebut ilhad. Tetapi secara definitif ia lebih khusus dipakai untuk sikap yang menafikan sifat-sifat, nama-nama dan perbuatan Allah.

Contohnya ialah mempercayai bahwa Allah itu beranak dan diperanakan. Allah itu tidak abadi dan lemah. Allah tidak mampu untuk melakukan segala hal yang diluar kemampuan akal manusia, dan lain sebagainya.

Nifaaq/Munafiq

An nifaaq diambil dari kata an nafaq artinya jalan tembus. Menurut istilah nifaaq ialah sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Pelaku atau pun seseorang yang mempunyai sifat nifaaq disebut munafiq.

Adapun ciri-ciri dari orang munafiq:

  • Di mulut mereka mengatakan beriman kepada Allah dan hari kiamat, sementara hati mereka kafir
  • Apabila mereka berkata akan suatu hal maka yang mereka ucapkan ialah dusta
  • Apabila mereka berjanji maka mereka akan mengingkariny
  • Apabila diberikan amanah maka mereka akan berkhianat
  • Ketika dikatakan kepada mereka agar jangan berbuat kerusakan, mereka malah mengaku berbuat kebaikan
  • Apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan perasaan malas dan riya
  • Mereka tidak mengingat Allah kecuali jarang sekali
  • Orang-orang munafiq sesungguhnya akan dihukum Allah SWT dengan berbagai azab. Salah satunya ialah ditempatkan di dasar neraka yang paling bawah. Sesuai dengan firman-Nya:
  • "Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka". (QS. An Nisa 4/145).

Kafir dan Murtad

Kufur secara bahasa bermakna menutupi sesuatu. Menurut istilah ialah tidak percaya walau sedikit terhadap apa yang dibawa Muhammad SAW. Sedangkan kafir ialah orang yang melaksanakan atupun memiliki sifat kufur. Murtad secara istilah yaitu seorang muslim yang yang menjadi kafir setelah keislamannya. Yang dimana murtad ini hanya berlaku apabila disadari dengan unsur kesengajaan dan kerelaan dari pelaku murtad. Hal-hal yang mengkafirkan seseorang atau memurtadkan dibagi menjadi tiga:

  • Hal-hal yang mengkafirkan secara keyakinan
  • Hal-hal yang mengkafirkan secara amal
  • Hal-hal yang mengkafirkan secara ucapan

Adapun hal-hal yang mengkafirkan secara keyakinan ialah:

  • Mengingkari wujud dan sifat Allah SWT
  • Menafikan sifat sempurna Allah
  • Mengingkari kebenaran Al Quran
  • Mengingkari kenabian Muhammad SAW

Contoh hal yang memurtadkan secara ucapan ialah menghina Allah, Rasulullah, para nabi, dan juga para istri-nya. Hak yang mengkafirkan secara ucapan ini seringkali terucap baik di hati maupun lisan. Yang dimana hal tersebut bisa mendatangkan mudharat bagi pengucap. Maka alangkah baiknya kita menjaga lisan kita dan berpikir sebelum bertindak. Adapun contoh hal yang memurtadkan secara amal adalah memberikan sesajen, menyembah berhala, dan lain sebagainya.

Hal tersebut seringkali kita lihat dalam masyarakat Indonesia. Contohnya saja bersekutu dengan makhluk ghaib karena ingin mendapatkan hal yang diinginkan. Yang sangat mungkin sekali hal tersebut tidak bermanfaat bagi pelaku. 

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan terdapat empat sifat yang membatalkan syahadatain. Yaitu syirik, ilhaad, nifaaq, dan juga kafir atau murtad. Dimana hal-hal tersebut tidak sesuai dengan syahadatain yang telah diikrarkan seorang muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun