Mohon tunggu...
Salsabilla Nathania DP
Salsabilla Nathania DP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Be you, Do you, For you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Sosialita Tanpa Memperhatikan Kegunaan: Analisis Teori Konsumerisme Jean Baudrillard

19 Oktober 2022   23:17 Diperbarui: 19 Oktober 2022   23:27 2237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jean Baudrillard seorang sosiolog yang lahir di Reims salah satu kota kecil di Paris pada 20 Juni 1929. Baudrillard hidup dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya yang merupakan seorang petani kecil. Baudrillard wafat pada 6 Maret 2007. Selain menjadi sosiolog Baudrillard juga bergerak dibidang kebudayaan, menjadi seorang filsuf kontemporer, komentator politik serta menjadi seorang fotograger di Prancis.

Beliau disebut sebagai Luhman versi baru karena pemikirannya mengenai media dan masyarakat modern. Pemikiran-pemikiran sosiologisnya muncul dilatarbelakangi oleh kondisi pendidikannya saat itu. Baudrillard hidup pada masa perang Aljazair tahun 1950-an dan hal ini mempengaruhi pemikiran Baudrillard pada bidang sosilogis. 

Baudrillard menempuh Pendidikan bahasa Jerman di Universitas Sorbonne dan mengajarkan ilmu bahasa Jerman di Lycee pada tahun 1958-1966. Baudrillard menyelesaikan gelar Ph.D pada tahun 1966 dan menjadi Asisten Professor di tahun 1972. Setelah menyelesaikan habilitasi yang berjudul "L'Autre par luimee" dia mulai mengajar di Universite de Parsis-X Nanterre sebagai professor sosiologi. 

Perjalanannya menekuni bidang sosiologi awal mulanya dipengaruhi oleh "kritik kehidupaan sehari-hari" karya Henri Levebre. Adapun tokoh-tokoh lain yang dianggap mempengaruhi pemikiran Baudrillard yaitu Nietzsche, Sigmund Freud, Jacques Lacan, Saussure, dan Levi Strauss. Namun pengaruh terbesar dari pemikiran Baudrillard adalah Marxisme. Teori Baudrillard yang terkenal adalah teori yang membahas menganai masyarakat konsumsi dan pertukaran simbolik.

Dalam jurnal yang berjudul "KONSUMERISME DALAM PERSPEKTIF JEAN BAUDRILLARD" karya Indra Setia Bakti, Nirzalin, dan Alwi serta beberapa jurnal lainnya saya mengenal teori konsumerisme dari Jean Baudrillard. Jean Baudrillard memandang bahwa konsumsi merupakan aktivitas dimana seorang pembeli membeli suatu barang dikarenakan bentuk usaha mempertahankan identitasnya. 

Menurut Baudrillard konsumsi bukan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh industri demi kepentingan komersial kepada masyarakat modern melainkan konsumsi dilihat dari kegiatan yang didalamnya terdapat konstruksi simbolik yaitu identitas kolektif dan individu. 

Konsumsi menjadi wadah dimana seseorang mengekspresikan identitas yang ia ciptakan dari barang yang ia beli. Seiring dengan berjalannya waktu konsumsi yang semula bertujuan untuk mempertahan hidup dengan memenuhi kebetuhan hidup berubah tujuan menjadi memenuhi gengsi dan gaya hidup. 

Mekanisme konsumsi yang dimaksud Baudrillard adalah sekumpulan keinginan untuk memperoleh sebuah identitas yang menjadi penanda dalam hidup seseorang. Pemikiran mengenai masyarakat konsumen ini dilandasi dengan tiga karya awal Baudrillard. 

Pertama terdapat karyanya yang berjudul The System of Object (1968) dimana buku ini berisi argumennya mengenai kondisi era kapitalisme lanjut(post-modern) yang mana menjelaskan bahwa konsumsi telah membuat masyarakat tunduk akan eksistensi pada barang yang mereka beli. 

Argumen pada karya pertamanya ini dipengaruhi oleh pemikiran beberapa sosiolog seperti Marcel Mauss, Roland Barthes, dan David Reisman. Tokoh yang mempengaruhi pemikiran Baudrillard mengenai konsumsi dan sistem tanda adalah Roland Barthes dalam karyanya yang berjudul The System of Fashion (1967). 

Karya kedua Baudrillard adalah buku yang berjudul The Consumer Society; Myths and Structures yang didalamnya berisi mengenai pengembangan pemikiran Baudrillard mengenai masyarkat konsumeris. Karya yang ketiga dari Jean Budrillard adalah buku yang berjudul Simulation yang didalamnya membahas mengenai kondisi dunia barat pada masa kapitalisme lanjut ini berada dalam masa simulasi. Simulasi yang dimaksud oleh Baudrillard adalah keadaan hiper-realitas.

Menurut pemahaman saya konsumsi simbolis merupakan sebuah aktivitas konsumsi yang dilakukan seseorang untuk membentuk identitas dari nilai simbolis barang yang ia beli tanpa menghiraukan nilai guna barang tersebut. Sebagai contoh Risa ingin dianggap sebagai kaum sosialita(identitas) maka ia menerapkan gaya hidup hedonisme dengan kerap membeli barang-barang dari brand ternama untuk fashion yang ia gunakan. 

Mulai dari sepatu hingga accessories untuk kepala ia menggunakan brand dari luar negri yang harganya bisa terbilang fantastic mulai dari jutaan rupiah hingga bisa mencapai puluhan juta sekaligus. Tak jarang ia membeli tas yang sangat mini bahkan hanya bisa diisi oleh koin saja namun tas tersebut memiliki harga yang fantastic.

Hal ini menunjukkan bahwa Risa hanya mengincar merk dari tas tersebut dan tidak memperhatikan nilai gunanya. Dengan menggunakan fashion dari brand luar negri seperti c*ach, P*ada, G*ess dan lain sebagainya Risa ingin membentuk identitasnya menjadi seorang yang sosialita dan terkesan mewah(nilai-tanda).

Bibliography

Adi Susanto, W. M. (2020). BIOGRAFI TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI Klasik sampai Postmodern. Parepare, Sulawesi Selatan: IAIN Parepare Nusantara Press.

Bakti, I. S dkk. (Desember 2019). Konsumerisme dalam Perspektif Jean Baudrillard. Jurnal Sosiologi USK Volume 13, 146-165.

Murtiningsih dkk. (Juni 2013). PROBLEM PENDIDIKAN VIDEO GAMES DALAM PERSPEKTIF TEORI SIMULACRA JEAN BAUDRILLARD. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 19, Nomor 1, 82.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun