Menurut pemahaman saya konsumsi simbolis merupakan sebuah aktivitas konsumsi yang dilakukan seseorang untuk membentuk identitas dari nilai simbolis barang yang ia beli tanpa menghiraukan nilai guna barang tersebut. Sebagai contoh Risa ingin dianggap sebagai kaum sosialita(identitas) maka ia menerapkan gaya hidup hedonisme dengan kerap membeli barang-barang dari brand ternama untuk fashion yang ia gunakan.Â
Mulai dari sepatu hingga accessories untuk kepala ia menggunakan brand dari luar negri yang harganya bisa terbilang fantastic mulai dari jutaan rupiah hingga bisa mencapai puluhan juta sekaligus. Tak jarang ia membeli tas yang sangat mini bahkan hanya bisa diisi oleh koin saja namun tas tersebut memiliki harga yang fantastic.
Hal ini menunjukkan bahwa Risa hanya mengincar merk dari tas tersebut dan tidak memperhatikan nilai gunanya. Dengan menggunakan fashion dari brand luar negri seperti c*ach, P*ada, G*ess dan lain sebagainya Risa ingin membentuk identitasnya menjadi seorang yang sosialita dan terkesan mewah(nilai-tanda).
Bibliography
Adi Susanto, W. M. (2020). BIOGRAFI TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI Klasik sampai Postmodern. Parepare, Sulawesi Selatan: IAIN Parepare Nusantara Press.
Bakti, I. S dkk. (Desember 2019). Konsumerisme dalam Perspektif Jean Baudrillard. Jurnal Sosiologi USK Volume 13, 146-165.
Murtiningsih dkk. (Juni 2013). PROBLEM PENDIDIKAN VIDEO GAMES DALAM PERSPEKTIF TEORI SIMULACRA JEAN BAUDRILLARD. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 19, Nomor 1, 82.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H