Berdsarkan yang sudah dijelaskan, di dalam dramaturgi, pasti ada tindakan sosial (adanya motif yg ingin dicapai). Oleh karena itu setiap individu pada hakikatnya melakukan dramaturgi, walaupun motif dan penampilan yang dilakukan pasti berbeda satu sama lain (Goffman). Dan tentunya  hal tersebut terkadang terdapat masalah yang dihadapi misalnya ada sesuatu dimana kita tidak bisa benar benar meniru karakter yang kita inginkan. Oleh karena itu dalam proses dramaturgi, motif terkadang tidak sesuai dengan yang kita capai.Â
Dan agar kita bisa terhindar dari kegagalan saat ingin mencapai motif yang ingin dituju dalam dramaturgi terutama ketika di front stage, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Momentum
Maksudnya adalah ketika kita ingin menjalankan sebuah peran, kita harus bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Karena jika  tidak sesuai, maka momentum juga hilang dan menyebabkan individu tidak bisa mencapaai motifnya.
2.  Kekeliruan dalam personal front, ekspresif, manner
Poin ini sangat penting, karena hal-hal tersebut sangat mendukung penampilan individu saat memainkan peran di panggung depan,
3. Setting
Pada poin ini, maksudnya adalah perlengkapan-perlengkapan yang harus disiapkan untuk menunjang keberhasilan individu dalam menyampaikan perannya di panggung depan, dan hal ini dipersiapkan di panggung belakang.
4. Appearance
Maksud appearance disini adalah penampilan yang dimiliki seorang individu di front stage. Agar bisa berpenampilan yang baik, individu harus sudah mempersiapkan secara matang ketika masih berada di back stage.
Sumber  : Ritzer, Teori Sosiologi Modern. (Jakarta : Gramedia 2004) hlm 298