Mohon tunggu...
Salsabillah Ramadanti
Salsabillah Ramadanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memilki hobi menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alat Musik Tradisional Riau: Warisan Budaya yang Harus Dijaga

1 Januari 2025   22:35 Diperbarui: 2 Januari 2025   02:45 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Riau memiliki berbagai macam alau musik tradisional yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Berikut beberapa di antaranya:

  • Gambus 
    • Gambus merupakan alat musik, yang dimainkan dengan cara dipetik. Bentuknya menyerupai gitar, tetapi ukurannya lebih kecil dan memiliki senar yang lebih sedikit. Gambus biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu melayu yang berirama lembut dan mendayu-dayu. Dalam kesenian tradisional Riau, gambus sering dimainkan dengan alat music lainnya, seperti marwas dan serunai. Gambus tidak hanya menjadi alat music hiburan, tetapi juga digunakan dalam acara keagamaan atau dakwah. Lirik-lirik lagu yang diiringi gambus sering kali mengandung pesan moral atau nilai-nilai spiritual.
  • Kompang
    • Kompang adalah alat musik perkusi yang terbuat dari bingkai kayu dan kulit kambing. Cara memainkannya adalah dengan memukul permukaan kulit menggunakan telapak tangan. Kompang sering dimainkan dalam kelompok, menghasilkan irama yang harmonis dan dinamis. Kompang biasanya digunakan dalam acar adat, seperti pernikahan, sunatan, atau upacara penyambutan tamu kehormatan. Di beberapa daerah, kompang juga dimainkan untuk mengiringi zikir atau sholawatan, sehingga alat musik ini memiliki nuansa spiritual yang kuat.
  • Marwas
    • Marwas adalah alat musik perkusi kecil yang sering dimainkan dalam kesenian zapin, sebuah tarian Melayu. Bnetuknya mirip dengan gendang, tetapi ukurannya lebih kecil. Marwas menghasilkan irama yang enerjik dan biasanya dimainkan bersama gambus. Marwas memiliki peran penting dalam mebangun suasana ceria dalam pertunjukan zapin menjadi lebih hidup dan menarik untuk disaksikan.
  • Rebana ubi
    • Rebana ubi adalah salah satu alat musik tradisional yang berukuran besar. Alat musik ini sering dimainkan dalam acara acara besar, seperti perayaan keagamaan atau pesta rakyat. Suara rebana ubi yang nyaring dan menggema mampu menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Selain digunakan sebagai alat musik pengiring, rebana ubi juga sering dimainkan sebagai bagian dari lomba kesenian. Para pemain biasanya beradu keterampilan dalam menciptakan irama yang menarik.
  • Serunai dan Nafiri
    • Serunai dan nafiri adalah alat musik tiup tradisional yang sering digunakan dalam acara upacara adat tertentu. Kedua alat musik ini menghasilkan nada yang mendayu-dayu dan penuh emosi. Serunai biasanya digunakan untuk mengiringi tarian tradisional, sementara nafiri lebih sering dimainkan dalam acara yang formla atau dalam acara keagamaan.

Fungsi Alat Musik Tradisional Riau

Alat musik tradisonal Riau memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan bermasyarakat. Selain sebagai sarana hiburan, alat musik ini juga memiliki peran penting dalam acara-acara atau upacara adat. Misalnya, kompang digunakan untuk prosesi pernikahan, dalam menyambut pengantin, sedangkan gambus dan marwas sering digunakan dalam pertunjukan seni seperti zapin.

Selain itu, alat musik tradisonal juga menjadi media dalam menyampaikan pesan-pesan moral. Dalam lagu-lagu yang diiringi gambus atau kompang, lirik-liriknya sering mengandung nasihat atau petuah bijak. Hal tersebut menunjukkan bahwa alat musik tradisonal tidak hanya sebagai saran hiburan, tetapi juga sebagai pendidikan budaya. Alat musik tradisional juga berfungi sebagai simbol identitas budaya. Melalui alat music ini, masyarakat Melayu Riau dapat menunjukkan jati diri meraka sebagai bagian dari budaya melayu yang kaya dan beragam.

Tantangan dalam Pelestarian

            Meskipun memiliki nilai yang sangat tinggi, alat musik tradisional Riau memiliki berbagai tantangan. Salah satunya adalah kurangnya minat generasi muda terhadap alat musik tradisional. Banyak anak muda sekarang yang lebih tertarik pada music modern atau music popular, sehingga mereka kurang mengenal warisan budaya di daerahnya sendiri. Selain itu, modernisasi juga menggeser peran alat musik tradisional dalam kehidupan bermasyarakat. Alat music yang dahulunya sering dimainkan dalam acara-acara penting atau dalam upacara adat, kini sudah jarang digunakan. Banyak acara adat yang digantikan dengan format modern tanpa melibatkan alat music tradisional.

            Tantangan lainnya adalah kurangnya dukungan dari berbagai pihak dalam mendapatkan perhatian untuk melestarikan alat musik tradisional. Banyak seniman lokal yang merasa kesulitan untuk mendapatkan perhatian atau dana untuk mengembangkan kesenian tradisional. Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat melayu riau, kita harus bisa tetap melestarikan warisan budaya kita agar tidak menghilang begitu saja.

Upaya Pelestarian

            Untuk mengatasi tantangan tersebut, berbagai upaya pelestarian harus dilakukan. Salah satu langkah pentingnya adalah memperkenalkan alat musik tradisional kepada generasi muda melalui pendidikan. Sekolah-sekolah dapat memasukkan pelajaran tentang warisan budaya tentang alat musik tradisional kedalam kurikulum, sehingga siswa dapat mengenal dan menghargai budaya daerah meraka.

            Selain itu, pemerintah dan komunitas seni perlu lebih aktif  dalam mengadakan pertunjukan seni yang menampilkan alat musik tradisional. Festival budaya atau lomba kesenian dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap alat musik tradisonal. Media sosial juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi. Dengan membuat konten menarik tentang alat musik tradisional, generasi muda dapat diajak untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka.

Teknik Pembuatan Alat Musik Tradisional Riau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun