Mohon tunggu...
Salsabilla Edria Elvaretta
Salsabilla Edria Elvaretta Mohon Tunggu... Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Meningkatkan Motivasi Mahasiswa menjadi Tenaga Pendidik Profesional melalui Kegiatan Asistensi Mengajar di MAN 1 Malang

15 Desember 2023   00:49 Diperbarui: 15 Desember 2023   03:44 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan kepada seseorang yang berguna bagi mereka untuk menyejahterakan kehidupannya menjadi lebih baik. Pendidikan yang sukses tidak luput dari beberapa komponen penting, yaitu tujuan, peserta didik, tenaga pendidik, dan lingkungan. 

Salah satu komponen utama yang mempengaruhi proses pendidikan adalah tugas dan peran tenaga pendidik. Tugas dan peran tenaga pendidik adalah menjadi pembimbing dalam proses belajar dan membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi diri dengan lingkungan untuk mencapai tujuan. Mahasiswa merupakan calon tenaga pendidik yang membutuhkan manajemen sumber daya manusia maksimal demi kesuksesan proses pendidikan.

Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) memiliki kontribusi yang besar terhadap peningkatan mutu pendidikan. Perubahan atau peningkatan mutu pendidikan tidak bisa terjadi begitu saja. 

Selama masa perkuliahan, kemampuan mahasiswa akan terus diasah melalui mata kuliah yang didapat. Namun, dibutuhkan juga pembelajaran diluar kampus untuk mendapatkan wawasan lain seperti motivasi, nilai moral, dan pengalaman riil.

 Diperlukan suatu gerakan masif untuk memberikan pengalaman di lapangan bagi mahasiswa sebagai modal awal agar terbentuk motivasi kuat menjadi seorang tenaga pendidik profesional. 

Gerakan tersebut dapat dilakukan melalui pengembangan potensi diri sebagai kesadaran akan hakikat pendidikan. Salah satu program yang mewadahi hal tersebut adalah Program Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) yakni Asistensi Mengajar.

Program Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Asistensi Mengajar di satuan pendidikan adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. 

Kegiatan Asistensi Mengajar di sekolah dilaksanakan minimal enam belas minggu. Kegiatan Asistensi Mengajar meliputi kegiatan akademik, adaptasi teknologi dalam pembelajaran, administrasi sekolah, kegiatan non akademik, publikasi, dan kegiatan lain yang relevan. 

Mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan positif dan berinteraksi secara langsung dengan peserta didik di sekolah. Diharapkan melalui kegiatan Asistensi Mengajar ini, mahasiswa dapat termotivasi dan terlatih menjadi tenaga pendidik yang profesional. MAN 1 Malang merupakan salah satu mitra satuan pendidikan untuk melaksanakan program Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang.

Saya Salsabilla Edria Elvaretta mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang yang telah mengikuti Program Asistensi Mengajar, akan menceritakan pengalaman saya selama kegiatan Asistensi Mengajar Tahun 2023 di MAN 1 Malang. 

MAN 1 Malang adalah madrasah adiwiyata yang terletak di Jalan Raya Putatlor, Desa Gondanglegi, Kabupaten Malang. Sejumlah prestasi di bidang akademik dan non akademik berhasil diraih baik tingkat Kabupaten, Malang Raya, Provinsi, dan Nasional. Peserta didik di MAN 1 Malang memiliki latar belakang bervariasi dan tentunya memiliki kemampuan serta keterampilan sesuai dengan bakat dan minat.

Mahasiswa Asistensi Mengajar yang ditempatkan di MAN 1 Malang terdiri dari beberapa program studi, yaitu S1 Pendidikan Biologi, S1 Pendidikan Fisika, serta S1 Pendidikan Kimia. Para mahasiswa dibimbing oleh guru pamong untuk melakukan pembelajaran langsung di kelas. 

Pengorganisasian kelas di MAN 1 Malang dibagi menjadi tiga (3) kelompok, yaitu X, XI, dan XII. Untuk kelas X dan XI melaksanakan Kurikulum Merdeka. Kelas X terdiri dari kelas X-A sampai X-I dan diberikan wadah bagi peserta didik yang memiliki keahlian untuk mengikuti kelas Bakat Istimewa (BI). Untuk kelas XI terdiri dari kelas XI-A sampai XI-K serta terdapat kelas XI IPA 5 yang mana kelas tersebut merupakan kelas akselerasi (SKS). Untuk kelas XII melaksanakan Kurikulum 2013 dengan penjurusan yang terdiri dari empat (4) program, yaitu Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bahasa dan Budaya (BAHASA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Ilmu Keagamaan (AGAMA). Tiap program studi mahasiswa Asistensi Mengajar di MAN 1 Malang mendapatkan tugas mengajar mata pelajaran, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Pada saat itu, saya berkesempatan untuk mengajar mata pelajaran Fisika di kelas X-H dan X-I.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, mahasiswa perlu menyiapkan kegiatan akademik yang akan dilakukan, yakni dengan menyusun suatu perangkat pembelajaran. 

Perangkat pembelajaran ini sebagai alat atau media penunjang pelaksanaan aktivitas belajar di madrasah yang memudahkan guru atau tenaga pendidik dalam penyampaian materi pembelajaran agar berjalan efektif. 

Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, ketika menggunakan metode konvensional dengan cara-cara biasa tentunya peserta didik akan merasa bosan. Apalagi pada pelajaran eksakta, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Mahasiswa sebagai tenaga pendidik harus mempertimbangkan media yang digunakan agar pembelajaran menjadi lebih menarik. 

Kondisi sarana dan prasarana yang ada di setiap kelas MAN 1 Malang antara lain papan tulis, spidol, proyektor, LCD, Wi-Fi dan speaker. Maka dari itu, mahasiswa perlu memanfaatkan sarana dan prasarana tersebut pada pembelajaran. Mahasiswa menggunakan powerpoint yang berisikan poin materi pembelajaran, video pembelajaran, contoh soal, dan gambar ilustrasi. 

Selain itu, dapat juga melakukan pembelajaran di tempat lain seperti di luar kelas atau melakukan percobaan di laboratorium. Pada pembelajaran di luar kelas, peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan bermain menggunakan alat peraga sederhana. 

Pada pembelajaran di laboratorium, peserta didik dapat melakukan percobaan yang menarik secara berkelompok menggunakan alat dan bahan yang ada. Namun, ketersediaan dan kelayakan alat dan bahan di laboratorium sangat terbatas, sehingga mahasiswa dapat mengatasi hal tersebut menggunakan media interaktif lain untuk melakukan percobaan, yakni dengan menggunakan virtual laboratorium, yaitu media percobaan Fisika berbasis online yang dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik kapan dan dimana saja. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang baik sangat penting bagi tenaga pendidik profesional. Selain itu, adaptasi teknologi dalam pembelajaran juga perlu dilakukan.

Peserta didik MAN 1 Malang diperbolehkan membawa handphone dan laptop. Mahasiswa sebagai tenaga pendidik tentunya harus memikirkan suatu cara pembelajaran yang memanfaatkan kedua alat modern tersebut. Maka dari itu, mahasiswa dapat mengadaptasi teknologi dalam pembelajaran yakni dengan membuat perangkat pembelajaran berbasis teknologi. 

Mahasiswa membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) online sehingga E-LKPD dapat diakses menggunakan handphone maupun laptop. Selain memanfaatkan teknologi yang ada, pembelajaran yang dapat diakses online juga mengurangi penggunaan kertas dan hal tersebut juga mendukung program madrasah sebagai madrasah adiwiyata.

Dalam pengembangan diri peserta didik MAN 1 Malang, madrasah mewadahi peserta didik melalui kegiatan diluar jam kelas, yaitu kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. 

Kegiatan akademik meliputi KSM atau Olimpiade dan Karya Ilmiah Remaja (KIR). Sedangkan pada kegiatan non akademik atau disebut dengan ekstrakurikuler, baik di bidang seni maupun olahraga meliputi tahfidzul qur'an, broadcasting, jurnalistik, english club, robotik, band, hadrah, paskib, paduan suara, kaligrafi, MTQ, pramuka, kempo, PMR, sepak bola, basket, volly, futsal, bulutangkis, tenis meja, dan catur. 

Mahasiswa yang memiliki keahlian di salah satu bidang tersebut bisa melakukan dan membantu pembinaan ekstrakurikuler. Selain itu, di bidang non akademik mahasiswa sebagai tenaga pendidik melakukan piket yang terdiri dari tiga (3) macam meliputi piket tata tertib, piket guru, dan piket perpustakaan. 

Melalui piket tersebut dapat melatih nilai moral para mahasiswa mulai dari disiplin, jujur, amanah, dan bertanggung jawab. Mahasiswa juga melakukan program kerja tim atau kelompok yaitu Seminar Karya Tulis Ilmiah. Melalui Seminar Karya Tulis Ilmiah tersebut diharapkan dapat meningkatkan bakat peserta didik MAN 1 Malang terutama dalam bidang kepenulisan.

Mahasiswa Asistensi Mengajar mengikuti serangkaian kegiatan hari besar di MAN 1 Malang, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain kegiatan rutinan seperti pengajian kitab dan sholawatan Jum'at Pon. 

Selain itu juga terdapat kegiatan peringatan hari-hari besar, seperti peringatan HUT RI ke-78, Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Santri Nasional, peringatan Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, serta peringatan Hari Guru. 

Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan rasa pembaharuan dari kejenuhan aktivitas padat hari biasa. Selain itu juga tercipta momen dan interaksi baik antara mahasiswa sebagai tenaga pendidik dengan peserta didik serta antara mahasiswa dengan para guru.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Banyak kegiatan baik di bidang akademik maupun non akademik yang dilakukan mahasiswa sebagai tenaga pendidik dalam kegiatan Asistensi Mengajar di MAN 1 Malang. Mahasiswa melakukan segala kegiatan dan menemukan secara langsung suatu masalah. 

Dari permasalahan yang dihadapi, mahasiswa dengan sendirinya bisa menemukan solusi yang efektif. Hal tersebut terjadi selama minimal enam belas minggu masa Asistensi Mengajar. 

Tentunya dengan melalui hal tersebut dapat melatih kemampuan dan potensi diri yang ada pada diri mahasiswa secara langsung di lapangan. Pengalaman riil ini secara tidak langsung memupuk motivasi kuat pada diri mahasiswa untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional dan memunculkan pemikiran untuk melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan lingkungan dan sarana prasarana di satuan pendidikan. Mahasiswa juga secara tidak langsung terjun berinteraksi dengan masyarakat sehingga nilai-nilai moral dan rasa percaya diri dapat terbentuk dengan baik. 

Selain itu, di MAN 1 Malang banyak kegiatan keagamaan yang juga bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan sikap spiritual. Dari keseluruhan kegiatan pada kegiatan Asistensi Mengajar ini, mahasiswa seolah-olah berlatih di dunia kerja secara langsung. 

Profesionalitas mahasiswa sebagai tenaga pendidik terbukti dari tanggung jawab yang melekat selama mendidik para peserta didik di satuan pendidikan. Sehingga mahasiswa dapat merealisasikan untuk mengembangkan keahlian dan dedikasi di dunia pendidikan maupun dalam peningkatan mutu pendidikan. 

Mahasiswa mampu mengimplementasikan secara ilmiah pada bidang profesinya, saling menghargai rekan sejawat, serta memiliki komitmen tinggi pada kemajuan peserta didik dan proses pembelajaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun