Apa pendapat teman teman ketika mendengar "Anak Berkebutuhan Khusus" ? Yaa..." anak cacat". Itulah yang ada dipikiran teman-teman kan.
Anak berkebutuhan khusus ialah anak yang memiliki permasalahan dalam perkembangnnya baik fisik maupun motorik anak. contoh anak yang berkebutuhan khusus adalah anak yang tidak bisa bicara, melihat dan lain sebagainya. Selaras dengan UU Sisdiknas tahun 2003 pasal 32, ayat 1 (Penggolongan Anak Khusus)
Kesiapan dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran ialah suatu hal yang wajib dilakukan, karena kesiapan itulah suatu instansi sekolah dapat menunjang pembelajaran lainnya. baik itu Sekolah Luar Biasa (SLB) atau Sekolah Inklusi (Intansi dengan penggabungan siswa normal dan berkebutuhan khusus dalam satu kelas).
Berikut beberapa strategi pembelajaran yang dapat dilakukan bagi instansi sekolah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus:
1. strategi pengulangan pelajaranÂ
yakni guru kelas biasanya memberikan PR untuk peserta didik ABK guna mengulang pelajaran yang telah diberikan di kelas dan strategi pendekatan secara khusus terhadap peserta didik ABK
2. Strategi Teacher Center Learning (TCL),Â
yakni proses pembelajaran yang berpusat pada guru artinya guru sangat menentukan proses pembelajaran. Pendekatan ini dilakukan oleh guru pendamping khusus sebelum pembelajaran dilaksanakan,Â
- guru pendamping khusus harus paham dengan pola pikir peserta didik yang ia dampingiÂ
- mengajak peserta didik untuk bermain bersama-sama
- mengajak peserta didik untuk sholat berjamaah
- mengajak peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ia sukai
3. Strategi yang dilakukan guru pendamping khusus peserta didik autisÂ
-Â Kategori ringan Â
  Dengan mengikutkan peserta didik autis ke dalam materi bermain kelompok.Â
- Kategori beratÂ
  Dengan body language atau komunikasi dengan gesture seperti menunjukkan macam-macam ekspresi untuk mengajarkan peserta didik autis merespon ekspresi yang sedangkan guru bimbingan khusus praktekkan.
4. Strategi pembelajaran untuk  meningkatkan kemampuan berinteraksi sosialÂ
   Dengan cara melakukan hal-hal sederhana seperti yang dilakukan wali kelas yaitu ia selalu menyapa peserta didik dan mengajarkan bagaimana merespon sapaannya.
5. Model Cooperative Learning
  Belajar dengan kooperatif yang tidak hanya belajar bersama melainkan membiarkan siswa untuk saling membantu satu sama lain dan guru hanya mengontrol dan memberikan arahan.
Sumber:
Zein, A. (2018). Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Abk) Tunarungu Di SLB Abc Taman Pendidikan Islam Medan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatea Utara Medan).
Mulyani, D. W. C. (2021). Strategi Pembelajaran Peserta Didik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN Antar Baru 1 Marabahan. Jurnal Pendidikan Hayati, 7(4).
Ningrum, N. A. (2022). Strategi pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan inklusi. Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 3(2), 181-196.
Humaida, R., Putro, K. Z., Anggryani, I., Irbah, A. N., & Fauziah, N. (2023). Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Kindergarten: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia, 2(01), 10-20.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI