Mohon tunggu...
Salsabila Shafiyah
Salsabila Shafiyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Learn to appreciate a process for a change

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Penantian

24 Februari 2021   06:28 Diperbarui: 24 Februari 2021   06:54 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Setelah sampai di sekolah, ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Bibir Maura tak terasa langsung naik merekah, dengan melihat perilaku lucu yang dilakukan sahabatnya.

"Hai selamat pagi Maura sayangku cintaku," ucap Shyla sambil tertawa terbahak-bahak.

"Ehh Shyla ada ada aja kamu tuh," jawab Maura dengan suara yang terdengar bahagia dengan lelucon temannya itu.

"Sini Ra kita ngobrol-ngobrol dulu sebelum bel masuk nih, si Marco dari tadi bahas yang aneh-aneh mulu jadi bikin ketawa terus kan," ujar Windy dengan candaannya.

"Awas jangan sampe kebablasan, sebentar lagi pasti bel masuk bunyi," ujar Fandi mengingatkan yang lain selaku ketua kelas.

Ternyata tidak lama kemudian bel masuk kelas pun berbunyi. Semua siswa terbirit-birit duduk di bangkunya masing-masing. Kagiatan belajar mengajar Maura berjalan dengan baik seperti biasanya. Maura merupakan salah satu siswa yang sangat ambisius agar mendapatkan nilai yang tinggi dakam semua mata pelajaran. Tidak heran jika dari TK hingga sekarang kelas 12 SMA ini ia selalu masuk peringkat ke 3 besar.

Teng.. Teng.. Teng..

Bel istirahat pun berbunyi, bel yang sudah dinanti nanti para siswa dan siswi setiap harinya. Dengan cepat semua siswa dan siswi berhamburan menuju kantin untuk mengisi perutnya dan menenangkan otaknya yang sudah panas bergejolak karena pelajarannya yang sangat sulit. Begitu pun dengan Maura dan sahabat serta temannya, mereka langsung menuju kantin. Maura dan sahabatnya tertuju ke warung bakso langganannya. Selagi makan bakso kesukaannya, mereka berbincang membicarakan berbagai hal mulai dari pelajaran yang sudah lewat sampai membahas hal-hal lucu lainnya.

"Ra sekarang gimana kabar Kak Haikal?" Tanya Windi pada Maura.

"Dua hari lalu aku telponan, kabarnya disana baik-baik aja kok Win" jawab Maura dengan tenang.

Sahabat Maura sudah tak asing lagi dengan Kak Haikal yang tak lain adalah kakak kandung Maura yang sedang bertugas di rumah sakit Singapura. Benar sekali, Kak Haikal sekarang sudah menjadi dokter yang profesional dan memiliki banyak prestasi. Kehadirannya sangat dinantikan banyak orang, dan Maura pun sangat merindukan kakak kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun