Mohon tunggu...
Salsabila Dwi Septiani
Salsabila Dwi Septiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknologi Sains Data Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga

Saya sangat tertarik dengan hal yang berbau Teknologi dan Data Science

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memang Salah Ya Jadi People Pleaser?

16 Juni 2022   00:14 Diperbarui: 16 Juni 2022   00:33 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

People-Pleasing adalah mekanisme koping

Ketika kita mencoba untuk mengganti kebiasaan buruk, penting untuk memahami mengapa kita memulai perilaku yang tidak diinginkan itu. Aku sering menemukan bahwa kebiasaan "buruk" yang dengan putus asa kita coba hentikan adalah memenuhi kebutuhan kita. 

Hanya ketika kita menemukan kebutuhan yang terpenuhi dan kita memilih kebiasaan yang lebih sehat untuk menggantikannya, untuk memenuhi kebutuhan yang sama kita dapat membuat perubahan yang dapat bertahan lama.

  1. People-Pleasing telah menjadi sifat pertamamu

Sebagian besar dari kita telah berjuang dengan menyenangkan orang untuk waktu yang lama. Kita tidak ingat bagaimana rasanya tidak menyenangkan orang. Kita memiliki orang yang senang secara konsisten sehingga itu adalah perilaku otomatis kita. Sekarang kita perlu melatih kesadaran untuk menciptakan ruang mental di mana kita dapat memutuskan bagaimana kita ingin bertindak, alih-alih bertindak secara otomatis.

  1. Terputus dari diri kamu yang sebenarnya

Menyenangkan orang menyebabkan kita mengabaikan diri kita yang sebenarnya dengan mengabaikan kebutuhan, perasaan, keinginan, dan naluri kita. Seiring waktu kita tidak bisa lagi mengatakan apa yang kita butuhkan, rasakan, inginkan, atau apa naluri itu. Ini membuat sulit untuk menghentikan kesenangan orang karena kita tidak tahu bagaimana harus bertindak tanpanya lagi.

Trying to fix what you didn't break at the expense of your own needs and wellbeing is codependency. - Brittany Days

Menjadi People Pleaser memang ada baiknya, namun jika berlebihan hingga melupakan kebahagiaan diri sendiri maka akan menjadi sesuatu yang buruk dan merugikan. Sangat sulit untuk melepaskan sifat people pleaser ini. Oleh karena itu buat siapa pun yang merasa dirinya menjadi people pleaser sama sepertiku, 

ayo mulai dengan hal-hal kecil. Selalu tanyakan pada diri sendiri apakah ini yang ingin dilakukan atau apa yang seseorang/mereka ingin aku lakukan? Lakukan jika itu yang ingin kamu lakukan. Maka kebiasaan akan menjadi karakter. Sayangi dirimu sendiri terlebih dahulu ^^ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun