Stunting dapat menghambat pertumbuhan kemampuan motorik dan mental anak sehingga terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, peningkatan resiko penyakit degeneratif, dan cenderung rentan terhadap penyakit infeksi. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental pada anak.
Cara mencegah stunting dengan pemberian ASI Eksklusif
Pencegahan stunting bermula dari upaya pemenuhan zat gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pada periode ini, asupan gizi utama diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan secara eksklusif. Kajian biologis pada lingkup kesehatan telah membuktikan bahwa kandungan zat gizi pada ASI sangat mencukupi kebutuhan tumbuh kembang anak karena ASI sudah mengandung zat gizi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak multivitamin dan mineral yang mudah diserap oleh anak.
World Health Organization (WHO) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF) juga merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau minuman lainnya sebagai salah stau cara pencegahan stunting. Lalu, anak diberikan makanan padat setelah berusia 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kejadian stunting disebabkan oleh rendahnya pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan pertumbuhan anak. Resiko menjadi stunting 3,7 kali lebih tinggi pada balita yang tidak diberi ASI eksklusif dibandingkan dengan balita yang diberikan ASI eksklusif
Namun, perlu ditekankan bahwa ASI eksklusif bukanlah satu-satunya aspek zat gizi yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) juga perlu diperhatikan, baik dari waktu yang tepat untuk memulai hingga komposisi yang sesuai sebagai sarana pemenuhan asupan pada anak.
Jadi, cegah stunting sejak dini dan berikan ASI secara Eksklusif sampai dengan usia 6 bulan!
Referensi :
Bhutta ZA. (2017). Global child nutrition and the Sustainable Development Goals. The Lancet Child & Adolescent Health.1,(4):256-7.
Husna A, Farisni TN. (2022). Hubungan ASI Ekslusif dengan Stunting pada Anak Balita di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
Izwardy. (2019). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal  and Child Nutrition, 14(4),1–10. https://doi.org/10.1111/mcn.12617. (Diakses pada 27 Januari 2023)