Mohon tunggu...
Salsabila Ramadhani
Salsabila Ramadhani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi

Nutritionist/ Mahasiswa Profesi Dietisien Universitas Esa Unggul

Selanjutnya

Tutup

Healthy

ASI Eksklusif Menjadi Salah Satu Cara Pencegahan Stunting

28 Januari 2023   10:10 Diperbarui: 28 Januari 2023   15:33 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Diskominfo

Saat ini, masalah gizi yang sedang dialami balita di dunia dan cukup mengkhawatirkan yaitu balita pendek atau sering disebut dengan stunting. Untuk tahu penjelasan mengenai stunting dan apa hubungannya dengan ASI eksklusif, simak penjelasan dibawah ini.

Apa itu stunting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru tampak setelah anak berusia 2 tahun. Anak stunting memiliki panjang atau tinggi badan yang lebih kecil dari standar pertumbuhan anak dari World Health Organization (WHO) .

Bagaimana cara mendeteksi stunting pada anak?

Stunting dapat di deteksi dengan mengukur panjang atau tinggi badan anak dan membandingkannya dengan pengukuran atas standar-standar tertentu. Berdasarkan kesepakatan internasional, anak dikatakan stunting apabila tinggi badan mereka berada di bawah 2 standar deviasi dari standar median pertumbuhan anak yang dibandingkan dengan rata-rata anak seumuran dan sejenis kelamin.

Apa penyebab stunting?

Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari dalam kandungan sampai setelah proses melahirkan. Hal ini perlu dipastikan karena penanganannya berbeda. 

Penyebab stunting dari dalam kandungan terutama dikaitkan dengan faktor kondisi kesehatan dan status gizi ibu, sedangkan setelah lahir didominasi oleh kurangnya asupan atau gizi yang diperoleh anak, adanya penyakit infeksi dan pengaruh dari cara mengasuh anak. 

Selain itu, anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tidak mencukupi kebutuhan anak ketika berusia 6 bulan keatas juga merupakan salah satu faktor penyebab anak menjadi stunting.

Apa dampak stunting?

Stunting dapat menghambat pertumbuhan kemampuan motorik dan mental anak sehingga terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, peningkatan resiko penyakit degeneratif, dan cenderung rentan terhadap penyakit infeksi. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental pada anak.

Cara mencegah stunting dengan pemberian ASI Eksklusif

Pencegahan stunting bermula dari upaya pemenuhan zat gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pada periode ini, asupan gizi utama diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan secara eksklusif. Kajian biologis pada lingkup kesehatan telah membuktikan bahwa kandungan zat gizi pada ASI sangat mencukupi kebutuhan tumbuh kembang anak karena ASI sudah mengandung zat gizi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak multivitamin dan mineral yang mudah diserap oleh anak.

World Health Organization (WHO) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF) juga merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan, tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau minuman lainnya sebagai salah stau cara pencegahan stunting. Lalu, anak diberikan makanan padat setelah berusia 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kejadian stunting disebabkan oleh rendahnya pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan pertumbuhan anak. Resiko menjadi stunting 3,7 kali lebih tinggi pada balita yang tidak diberi ASI eksklusif dibandingkan dengan balita yang diberikan ASI eksklusif

Namun, perlu ditekankan bahwa ASI eksklusif bukanlah satu-satunya aspek zat gizi yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) juga perlu diperhatikan, baik dari waktu yang tepat untuk memulai hingga komposisi yang sesuai sebagai sarana pemenuhan asupan pada anak.

Jadi, cegah stunting sejak dini dan berikan ASI secara Eksklusif sampai dengan usia 6 bulan!

Referensi :

Bhutta ZA. (2017). Global child nutrition and the Sustainable Development Goals. The Lancet Child & Adolescent Health.1,(4):256-7.

Husna A, Farisni TN. (2022). Hubungan ASI Ekslusif dengan Stunting pada Anak Balita di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Izwardy. (2019). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal  and Child Nutrition, 14(4),1–10. https://doi.org/10.1111/mcn.12617. (Diakses pada 27 Januari 2023)

Kemenkes. (2018). Buletin Stunting.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 301(5), 1163–1178.

UNICEF. (2018). Undernutrition Contributes To Nearly Half of All Deaths in Children Under 5 an Widespread in Asia and Africa.

Wahab, W., & Nurhayati, D. (2022). Pendidikan Akhlak Pada Anak Oleh Pengasuh Panti Asuhan Tunas Melati Muhammadiyah Pontianak. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam. 10,(02). https://doi.org/10.30868/ei.v10i02.1349. (Diakses pada 27 Januari 2022)

World Health Organization. 2019. World Health Statistics. Departement of Nutrition for Health an Development. Switzerland.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun