Mohon tunggu...
Salsabila Setya Ine
Salsabila Setya Ine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengabdian Masyarakat sebagai Upaya Mengatasi permasalahan yang Dialami Anak-anak Desa Kedungjeruk Pasca Pandemi Covid-19

27 Juli 2022   16:34 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:27 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi Pandemi Covid-19 yang bergerak menuju endemi, maka Kuliah Kerja Nyata mulai dilaksanakan secara luring. KKN UIN Raden Mas Said Tahun 2022 yang diberi nama Kerso darma (Ikhlas melakukan pengabdian terbaik untuk bangsa) dengan mengangkat tema “Penguatan Ketahanan Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama”. KKN tahun 2022 diarahkan khususnya pada dorongan untuk penguatan ketahanan sosial, ekonomi, budaya, Pendidikan, ajaran agama yang moderat dan transformatif.

Terdapat salah satu desa yang cukup jauh dari perkotaan yaitu Desa Kedungjeruk. Desa Kedungjeruk merupakan salah satu desa yang dijadikan tempat melaksanakan kegiatan KKN Transformatif. Desa Kedungjeruk terletak di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, berada dengan jarak tempuh kurang lebih 10 km ke Kecamatan. Desa Kedungjeruk ini memiliki 6 dusun, diantaranya Gondang, Kedungjeruk, Sukorejo, Mlandang, Jatikurung dan Jatimulyo. Mayoritas penduduk di Desa Kedungjeruk bermatapencaharian sebagai petani, utamanya menghasilkan adalah palawija dimana juga terdapat sebuah kelompok tani yang bernama sumber boga yang menghasilkan beberapa hasil dari palawija, seperti jagung, kedelai, kacang, cabai merah, bawang merah, dan sebagainya. Begitu banyak potensi yang ada di Desa Kedungjeruk ini bahwa bukan hanya itu saja, di desa ini juga terdapat usaha budidaya jamur tiram dan jamur kuping. Selain itu, Di sekitar desa Kedungjeruk ini juga terdapat beberapa dokter yang praktik di rumah mereka masing-masing, sepeti dokter umum dan bidan.

Masyarakat di Desa Kedungjeruk ini masih banyak anak-anak yang masih berada pada jenjang sekolah dan kebanyakan dari remaja ini setelah lulus dari sekolah langsung bekerja. Sebenarnya, Pendidikan ini termasuk hal yang penting dalam kehidupan manusia karena nantinya Pendidikan akan dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan. Selain itu, Terdapat permasalahan dalam kedidupan anak-anak di Desa ini dimana para anak-anak kecil yang berada di desa ini banyak sekali yang berkumpul sesuai dengan gengnya masing-masing.

Dalam melaksanakan program kegiatan pengabdian ini mengutamakan partisipasi aktif dari masyarakat yang berada di desa itu sendiri. Program kerja yang dilaksanakan ini dilakukan secara offline (kegiatan nyata dan riil bersama masyarakat). Alur dari pelaksanaan program kerja dimulai dari pemrosesan izin kepada perangkat Desa Kedungjeruk, melaksanakan sosialisasi dan pendekatan terhadap masyarakat mengenai program kerja yang akan dilaksanakan, kemudian melakukan program kerja bersama dengan masyarakat dan yang terakhir melakukan evaluasi program kerja yang telah dilakukan.

Kegiatan pada minggu pertama, kami melakukan observasi dan survey ke beberapa rumah masyarakat yang dianggap penting di Desa itu. Disini kami mendapatkan wilayah Jatikurung, Selorejo dan Mlandang. Untuk itu kami menyusuri jalan demi jalan dan menganalisis apa yang menjadi problem di desa ini. Dari kegiatan survey dan observasi dapat disimpulkan bahwa setelah pandemic Covid-19, anak-anak di desa ini terjadi penyimpangan sosial dengan munculnya geng diantara pergaulan mereka

Anak-anak khusunya Sekolah Dasar ini memang sedang berada dalam fase perkembangan anak dimana mereka mulai mencari pertemanan yang nyaman bagi mereka. Bahkan, anak-anak suka bergeng dengan teman-teman yang menjadi idolanya dan mencari teman yang dapat membuat mereka nyaman, dimana biasanya kenyamanan ini muncul dari suatu hal yang sama, seperti geng anak yang memiliki hobi yang sama, geng anak yang sama-sama nilainya bagus, bahkan bisa jadi geng yang dibentuk karena rumahnya saling berdekatan (Kemudian ada juga yang memandang rendah teman-teman diluar gengnya. Anak-anak di Desa Kedungjeruk memang sering berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Bahkan terlihat dalam suatu kelompok sering memukul teman sebayanya.

Masyarakat Desa ini juga pernah mengeluh mengenai anak-anaknya yang suka bergeng ketika berkumpul, kemudian jika terdapat salah seorang yang tidak masuk kedalam gengnya biasanya akan diolok-olok dan dibikin menangis. Hal ini tentu membuat cemas bagi para orangtua dan masyarakat sekitar Desa Kedungjeruk. Oleh karena itu, kami memiliki beberapa program kerja sebagai upaya agar anak-anak tidak berkumpul sesuai dengan gengnya dan berperilaku yang lebih baik lagi, diantaranya :

Dalam bidang Pendidikan, ketika Liburan anak-anak sekolah kala itu menjadikan sebuah ide bagi kami dan kami berinisiatif untuk mendirikan sebuah bimbingan belajar. Program kerja bimbingan belajar ini dilaksanakan setiap hari di waktu sore hari ba’da ashar. Bimbingan belajar ini diperuntukkan untuk anak-anak yang belum masuk sekolah, TK dan Sekolah dasar dari kelas 1 sampai 6. Setiap kelas dibagi dengan 1 orang mahasiswa. Kemudian, pengajaran yang diberikan adalah mengenai pengetahuan umum yang meliputi Matematika, Bahasa Inggris, PKN, dan sebagainya. Walaupun liburan telah berakhir dan sekolahan mulai masuk secara normal, bimbingan belajar ini tetap dilaksanakan.

    Kegiatan bimbingan belajar ini dilakukan kurang lebih selama 3 minggu. Berlangsungnya kegiatan bimbingan belajar ini terlihat antusias dan semangat dari anak-anak dalam mengikuti pembelajaran. Terdapat beberapa upaya dalam mendukung kegiatan bimbingan belajar ini dengan metode SWOT (Strength, Weakness, opportunities dan Threats). Yang pertama, Strength (Kekuatan), dimana bimbingan belajar yang kami lakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak yang telah didapatkan di sekolah. Oleh karena itu, saat pembelajaran bimbingan belajar mengusahakan untuk mengulang pelajaran dan mengingat Kembali pelajaran yang telah dipelajari agar anak semakin paham. Selain itu, juga memberikan wawasan dasar yang lebih baru dan lebih luas. Kedua, Weakness (Kelemahan), dimana terdapat beberapa karakteristik dan tingkat pengetahuan yang berbeda sehingga fokus dalam pembelajaran cukup sulit dikendalikan. Selain itu, ketika anak-anak belajar di sekolah sepertinya kurang memahami materi karena cukup terlihat ketika saya ulangi pembelajaran bahwa masih terdapat beberapa anak yang masih belum memahami materi yang tentunya sudah harus mereka kuasai. Ketiga, Opportunities (Kesempatan), dimana anak-anak mengalami rendahnya rasa ingin tahu akan pengetahuan yang mereka dapatkan. Oleh karena itu, dalam bimbingan belajar ini setiap anak saya latih akan percaya diri dalam menjawab pertanyaan bahkan belajar dari sebuah kegagalan, misalnya ketika menjawab pertanyaan salah. Keempat Threatment (Tindakan), dimana setiap anak perlu menumbuhkan minat belajar yang bisa didapatkan dari pengaruh internal, seperti dari keluarga dan pengaruh eksternal, seperti dari lingkungan teman sebaya, masyarakat dan lingkungan sekolah.

    Bimbingan belajar ini bertujuan agar memudahkan anak-anak dalam belajar dan pengerjaan tugas. Kegiatan bimbingan belajar ini juga dapat meningkatkan minat belajar pada anak di Desa Kedungjeruk. Dengan adanya wadah berupa bimbingan belajar untuk siswa di Desa Kedungjeruk ini, anak-anak dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan dengan belajar yang lebih menarik. Selain itu, sebagai upaya untuk membentuk sikap dan perilaku untuk anak-anak. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengembalikan fokus dan memahami materi secara mudah bagi anak. Implementasi dari kegiatan bimbingan belajar yang berada di Desa Kedungjeruk ini cukup memberikan nilai positif bagi anak-anak disana. Dimana kegiatan bimbingan belajar ini berlangsung secara efektif dan efisien dan tentunya berkesan bagi mereka dan kami sebagai pembimbing dengan beberapa metode pembelajaran yang menarik perhatian bagi anak.

    Terdapat juga permasalahan dalam kehidupan anak-anak yang berkumpul dengan gengnya masing-masing. Bahkan jika ada seseorang yang tidak tergabung dalam gengnya pasti akan dibully dan menyebabkan pertengkaran terjadi. Melihat hal itu, kami berinisiatif untuk mengakrabkan Kembali diantara mereka dengan mengenalkan sebuah permainan tradisional. Di era modern saat ini, anak-anak kurang mengenal permainan yang ada di zaman dahulu dan mengakibatkan perilaku yang kurang baik diantara mereka. Perlunya pengenalan Kembali mengenai budaya bangsa ini dengan mengenalkan permainan tradisional, hal ini juga termasuk dalam pelestarian nilai-nilai budaya bangsa.

permainan-62e15936a51c6f45655f8764.jpg
permainan-62e15936a51c6f45655f8764.jpg
    Permainan tradisional yang dikenalkan di Desa Kedungjeruk ini diantaranya adalah gobak sodor dan ular-ularan. Permainan gobak sodor termasuk peninggalan warisan kebudayaan leluhur yang sudah ada sejak zaman dahulu. Permainan ini sangat sederhana yang hanya membutuhkan sebuah garis di lapangan dan peraturan permainan yang cukup mudah dimainkan secara berkelompok. Permainan tradisional ini tanpa disadari dapat mengajarkan interaksi sosial, selain itu juga dapat mengajarkan arti kebersamaan, kejujuran, melatih mental, kekompakan, kemampuan berfikir dan melatih keterampilan motorik bagi anak. Sedangkan untuk permainan ular-ularan ini juga termasuk permainan tradisional yang mudah dimainkan dan sangat seru. Permainan ini dapat membantu anak dalam sikap kedisiplinan, saling membantu, bekerja sama dan tanggung jawab. Setiap kelompok juga diberi rewards atas permainan yang telah dilakukan, agar anak-anak juga lebih bersemangat dalam melaksanakan permainan tradisional. Sehingga dengan dikenalkannya permainan tradisional ini dapat meminimalisir akan perilaku yang buruk diantara pergaulan sesama anak, juga dapat meningkatkan perilaku sosial yang tidak saling mendeskriminasi, saling membantu antar sesama agar tidak terjadi geng-gengan diantara mereka.

    Selain itu, kami juga mengadakan senam sehat bagi anak-anak dalam memperingati Hari Anak Nasional. Senam itu kami laksanakan tepat pada tanggal 23 Juli 2022 di lapangan Jatikurung. Kegiatan senam anak ini dilakukan oleh anak-anak dari Dukuh  Jatikurung dan Selorejo dan senam ini dilaksanakan agar anak-anak dari 2 Dukuh tersebut tetap menjaga hubungan pertemanan secara baik dan agar bersosialisasi yang baik dengan teman-temannya walaupun berbeda Dukuh. Selain senam, juga terdapat acara tukar kado dimana anak-anak harus membawa kado yang seharga RP.5.000;- yang nantinya akan ditukarkan dengan anak-anak lain yang mengikuti senam. Kegiatan yang kami lakukan kebanyakan berorientasi kepada anak-anak karena telah kami amati bahwa terdapat perilaku anak yang kurang baik dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, ingin sekali menyatukan hubungan yang baik diantara anak-anak di Desa Kedungjeruk ini.

buku-doa-62e1594f3555e433681b7725.jpg
buku-doa-62e1594f3555e433681b7725.jpg
    Dalam bidang Keagamaan, kami pun memilikki inisiatif untuk membagikan buku Do’a kepada setiap anak yang berada di Dukuh Jatikurung dan Selorejo, kegiatan ini dilakukan setelah acara senam sehat anak yang dihadiri kurang lebih 60 anak. Buku do’a ini sangat mudah dipelajari bagi anak-anak karena warna, gambar dan tampilannya yang menarik sehingga insyaAllah mudah dihafalkan bagi anak-anak. Dengan adanya pembagian buku Do’a kepada anak-anak ini bertujuan agar anak dapat menghafalkan dan mengamalkan do’a dalam kehidupan sehari-harinya.

    Bagi masyarakat yang berada di desa ini juga cukup maju akan kegiatan keagamaan dimana terdapat pengajian rutin yang dilaksanakan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Untuk pengajian rutin bapak-bapak dan ibu-ibu ini digabungkan yang rutin dilaksanakan setiap hari selasa malam dan malam jum’at. Pengajian ini biasanya secara bersama-sama diawali dengan membaca do’a menuntut ilmu, kemudian membaca surat-surat pendek yang dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur’an 5 ayat. Setelah itu, membaca sayyidul istighfar dan do’a-do’a sehari-hari. Baru kemudian diisi dengan tausyiah singkat.

    Bahkan, di Desa ini juga terdapat rutin remaja yang dilaksanakan setiap hari sabtu malam. Untuk pengajian remaja ini biasanya terdapat pelatihan membaca al-Qur’an yang baik dan benar dan sharing-sharing atau berbagi ilmu agama sehingga terjadi seperti diskusi ringan mengenai ilmu pengetahuan keagamaan dengan sesame remaja. Tujuan diadakannya pengajian rutin ini tentu untuk memperdalam ilmu agama bagi masyakarakat Desa Kedungjeruk, mempererat tali silaturahmi khususnya masyarakat Desa Kedungjeruk. Terlihat semangat yang tinggi diantara bapak, ibu dan remaja masyarakat Desa Keudungjeruk ini, apalagi remajanya. Biasanya remaja hanya menghabiskan waktu sabtu malam dengan bermain, namun berbeda dengan Desa Kedungjeruk ini yang dapat memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang sangat positif dan berpahala. Terlebih lagi masyarakat yang berada di Desa Kedungjeruk ini menganut beberapa aliran keagamaan, namun hal itu tidak menjadikan perbedaan diantara mereka.

    Dari kegiatan keagamaan ini diharapkan orangtua dan remaja mampu membimbing adik-adiknya agar selalu berperilaku yang baik dan jauh dari keburukan. Dengan adanya pembagian buku do’a ini juga diharapkan kepada para orangtua dari anak-anak dapat selalu membimbing dan mendampingi anak-anaknya untuk menerapkan dan membaca do’a-do’a dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat didalam buku bacaan mereka. Sehingga perilaku dan hafalan mereka akan semakin baik dan terhindar dari segala kelompok sosial geng yang mulai marak terjadi.

    Terjadinya geng-geng an di sekitar lingkungan anak ini tentu banyak sekali faktor yang memperngaruhinya, diantaranya karena faktor yang muncul dari diri sendiri, ajakan teman maupun lingkungan keluarga yang kurang nyaman. Sebelum geng tersebar sangat banyak, ini dapat diatasi dengan memberikan pemahaman secara pelahan kepada anak agar tidak terjerumus kedalam geng yang berperilaku kurang baik.

    Ketika problematika mengenai anak-anak yang suka berkumpul dengan geng mereka masing-masing ini mulai marak di Desa ini tentu para orang tua cemas akan anak-anak mereka. Dampak yang ditimbulkan dari adanya geng ini juga mengkhawatirkan, dimana peran orangtua cukup besar dan penting dalam menindaklanjuti permasalahan ini bagi anak-anak mereka, selain itu peran bimbingan dan konseling dari guru di sekolah juga diperlukan dalam menanggulangi fenomena geng ini. Agar tidak terjadi kenakalan remaja yang semakin merajalela, hendaknya anak diberi kegiatan yang positif dan diberi motivasi maupun nasehat agar hubungan teman diantara mereka juga berjalan dengan baik tanpa ada diskriminasi.

    Sebagai orangtua di rumah harus lebih memperhatikan dan mengawasi tingkah laku anaknya, selalu memberikan kasih saying yang cukup bagi anak dan tidak terlalu memanjakannya, serta sebagai orangtua jangan terlalu sibuk dalam bekerja agar anak juga merasa ada ruang dan waktu untuk berkumpul bersama orangtuanya. Ketika didalam rumah pun harus sebisa mungkin menciptakan suasana yang nyaman bagi anak agar kedekatan antara orang tua dan anak semakin erat dan komunikasi juga akan berjalan dengan baik. Sebagai orang tua harus paham betul mengenai peran orangtua didalam rumahnya, karena orangtua itu sebagai tempat cerita bagi anaknya. Jadi, jangan sampai anak merasa kesepian kemudian mencari keramaian dengan pergaulan yang salah. Sebagai guru di sekolahpun bisa mengatasi mencegah terjadinya geng dengan memberikan saran maupun masukan yang sifatnya memotivasi, memberikan pengarahan dari dampak buruk ketika adanya geng atau grup, memberi pengarahan juga kepada orangtua.

Berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan sebagai upaya agar anak-anak tidak berkumpul sesuai dengan gengnya, bersosialisasi yang baik dengan temannya dan berperilaku yang lebih baik lagi,. Program-program yang direncanakan bersama masyarakat Desa Kedungjeruk telah berjalan dengan baik dan memberikan respon-respon yang positif. Anak-anak yang mengikuti kegiatan bimbingan belajar juga semakin paham akan materi yang diajarkan, bertambah bersosialisasi dengan baik antara sesama teman. Yang inti dari tujuan kegiatan pengabdian ini adalah dapat mempererat tali silaturahmi, dan menjadikan seluruh masyarakat khususnya anak-anak dapat bersatu dengan saling peduli dan tolong menolong dan tidak saling memukul ketika bercanda. Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan ini dapat dilanjutkan dan diteruskan oleh masyarakat Desa Kedungjeruk agar Desa ini lebih maju dan berkembang.

 Tentu banyak sekali kenangan, baik cerita suka maupun duka di desa ini. Dimana saya dan teman-teman hidup di desa orang lain dan disambut baik dengan seluruh masyarakat selama kurang lebih 3 minggu. Tentu pengalaman ini akan selalu membekas dalam hidup saya karena ini termasuk pengalaman yang baru satu kali ini saya rasakan dan tentunya sangat berharga dan penting dalam hidup saya. Terimakasih kepada seluruh perangkat Desa dan warga Desa Kedungjeruk, Khususnya Dukuh Selorejo, Mlandang dan Jatikurung yang telah mau bekerjasama dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan ini terlaksana melalui program KKN-T UIN Raden Mas Said Surakarta Tahun 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun