Mohon tunggu...
Salsabila Setya Ine
Salsabila Setya Ine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengabdian Masyarakat sebagai Upaya Mengatasi permasalahan yang Dialami Anak-anak Desa Kedungjeruk Pasca Pandemi Covid-19

27 Juli 2022   16:34 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:27 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

permainan-62e15936a51c6f45655f8764.jpg
permainan-62e15936a51c6f45655f8764.jpg
    Permainan tradisional yang dikenalkan di Desa Kedungjeruk ini diantaranya adalah gobak sodor dan ular-ularan. Permainan gobak sodor termasuk peninggalan warisan kebudayaan leluhur yang sudah ada sejak zaman dahulu. Permainan ini sangat sederhana yang hanya membutuhkan sebuah garis di lapangan dan peraturan permainan yang cukup mudah dimainkan secara berkelompok. Permainan tradisional ini tanpa disadari dapat mengajarkan interaksi sosial, selain itu juga dapat mengajarkan arti kebersamaan, kejujuran, melatih mental, kekompakan, kemampuan berfikir dan melatih keterampilan motorik bagi anak. Sedangkan untuk permainan ular-ularan ini juga termasuk permainan tradisional yang mudah dimainkan dan sangat seru. Permainan ini dapat membantu anak dalam sikap kedisiplinan, saling membantu, bekerja sama dan tanggung jawab. Setiap kelompok juga diberi rewards atas permainan yang telah dilakukan, agar anak-anak juga lebih bersemangat dalam melaksanakan permainan tradisional. Sehingga dengan dikenalkannya permainan tradisional ini dapat meminimalisir akan perilaku yang buruk diantara pergaulan sesama anak, juga dapat meningkatkan perilaku sosial yang tidak saling mendeskriminasi, saling membantu antar sesama agar tidak terjadi geng-gengan diantara mereka.

    Selain itu, kami juga mengadakan senam sehat bagi anak-anak dalam memperingati Hari Anak Nasional. Senam itu kami laksanakan tepat pada tanggal 23 Juli 2022 di lapangan Jatikurung. Kegiatan senam anak ini dilakukan oleh anak-anak dari Dukuh  Jatikurung dan Selorejo dan senam ini dilaksanakan agar anak-anak dari 2 Dukuh tersebut tetap menjaga hubungan pertemanan secara baik dan agar bersosialisasi yang baik dengan teman-temannya walaupun berbeda Dukuh. Selain senam, juga terdapat acara tukar kado dimana anak-anak harus membawa kado yang seharga RP.5.000;- yang nantinya akan ditukarkan dengan anak-anak lain yang mengikuti senam. Kegiatan yang kami lakukan kebanyakan berorientasi kepada anak-anak karena telah kami amati bahwa terdapat perilaku anak yang kurang baik dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, ingin sekali menyatukan hubungan yang baik diantara anak-anak di Desa Kedungjeruk ini.

buku-doa-62e1594f3555e433681b7725.jpg
buku-doa-62e1594f3555e433681b7725.jpg
    Dalam bidang Keagamaan, kami pun memilikki inisiatif untuk membagikan buku Do’a kepada setiap anak yang berada di Dukuh Jatikurung dan Selorejo, kegiatan ini dilakukan setelah acara senam sehat anak yang dihadiri kurang lebih 60 anak. Buku do’a ini sangat mudah dipelajari bagi anak-anak karena warna, gambar dan tampilannya yang menarik sehingga insyaAllah mudah dihafalkan bagi anak-anak. Dengan adanya pembagian buku Do’a kepada anak-anak ini bertujuan agar anak dapat menghafalkan dan mengamalkan do’a dalam kehidupan sehari-harinya.

    Bagi masyarakat yang berada di desa ini juga cukup maju akan kegiatan keagamaan dimana terdapat pengajian rutin yang dilaksanakan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Untuk pengajian rutin bapak-bapak dan ibu-ibu ini digabungkan yang rutin dilaksanakan setiap hari selasa malam dan malam jum’at. Pengajian ini biasanya secara bersama-sama diawali dengan membaca do’a menuntut ilmu, kemudian membaca surat-surat pendek yang dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur’an 5 ayat. Setelah itu, membaca sayyidul istighfar dan do’a-do’a sehari-hari. Baru kemudian diisi dengan tausyiah singkat.

    Bahkan, di Desa ini juga terdapat rutin remaja yang dilaksanakan setiap hari sabtu malam. Untuk pengajian remaja ini biasanya terdapat pelatihan membaca al-Qur’an yang baik dan benar dan sharing-sharing atau berbagi ilmu agama sehingga terjadi seperti diskusi ringan mengenai ilmu pengetahuan keagamaan dengan sesame remaja. Tujuan diadakannya pengajian rutin ini tentu untuk memperdalam ilmu agama bagi masyakarakat Desa Kedungjeruk, mempererat tali silaturahmi khususnya masyarakat Desa Kedungjeruk. Terlihat semangat yang tinggi diantara bapak, ibu dan remaja masyarakat Desa Keudungjeruk ini, apalagi remajanya. Biasanya remaja hanya menghabiskan waktu sabtu malam dengan bermain, namun berbeda dengan Desa Kedungjeruk ini yang dapat memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang sangat positif dan berpahala. Terlebih lagi masyarakat yang berada di Desa Kedungjeruk ini menganut beberapa aliran keagamaan, namun hal itu tidak menjadikan perbedaan diantara mereka.

    Dari kegiatan keagamaan ini diharapkan orangtua dan remaja mampu membimbing adik-adiknya agar selalu berperilaku yang baik dan jauh dari keburukan. Dengan adanya pembagian buku do’a ini juga diharapkan kepada para orangtua dari anak-anak dapat selalu membimbing dan mendampingi anak-anaknya untuk menerapkan dan membaca do’a-do’a dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat didalam buku bacaan mereka. Sehingga perilaku dan hafalan mereka akan semakin baik dan terhindar dari segala kelompok sosial geng yang mulai marak terjadi.

    Terjadinya geng-geng an di sekitar lingkungan anak ini tentu banyak sekali faktor yang memperngaruhinya, diantaranya karena faktor yang muncul dari diri sendiri, ajakan teman maupun lingkungan keluarga yang kurang nyaman. Sebelum geng tersebar sangat banyak, ini dapat diatasi dengan memberikan pemahaman secara pelahan kepada anak agar tidak terjerumus kedalam geng yang berperilaku kurang baik.

    Ketika problematika mengenai anak-anak yang suka berkumpul dengan geng mereka masing-masing ini mulai marak di Desa ini tentu para orang tua cemas akan anak-anak mereka. Dampak yang ditimbulkan dari adanya geng ini juga mengkhawatirkan, dimana peran orangtua cukup besar dan penting dalam menindaklanjuti permasalahan ini bagi anak-anak mereka, selain itu peran bimbingan dan konseling dari guru di sekolah juga diperlukan dalam menanggulangi fenomena geng ini. Agar tidak terjadi kenakalan remaja yang semakin merajalela, hendaknya anak diberi kegiatan yang positif dan diberi motivasi maupun nasehat agar hubungan teman diantara mereka juga berjalan dengan baik tanpa ada diskriminasi.

    Sebagai orangtua di rumah harus lebih memperhatikan dan mengawasi tingkah laku anaknya, selalu memberikan kasih saying yang cukup bagi anak dan tidak terlalu memanjakannya, serta sebagai orangtua jangan terlalu sibuk dalam bekerja agar anak juga merasa ada ruang dan waktu untuk berkumpul bersama orangtuanya. Ketika didalam rumah pun harus sebisa mungkin menciptakan suasana yang nyaman bagi anak agar kedekatan antara orang tua dan anak semakin erat dan komunikasi juga akan berjalan dengan baik. Sebagai orang tua harus paham betul mengenai peran orangtua didalam rumahnya, karena orangtua itu sebagai tempat cerita bagi anaknya. Jadi, jangan sampai anak merasa kesepian kemudian mencari keramaian dengan pergaulan yang salah. Sebagai guru di sekolahpun bisa mengatasi mencegah terjadinya geng dengan memberikan saran maupun masukan yang sifatnya memotivasi, memberikan pengarahan dari dampak buruk ketika adanya geng atau grup, memberi pengarahan juga kepada orangtua.

Berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan sebagai upaya agar anak-anak tidak berkumpul sesuai dengan gengnya, bersosialisasi yang baik dengan temannya dan berperilaku yang lebih baik lagi,. Program-program yang direncanakan bersama masyarakat Desa Kedungjeruk telah berjalan dengan baik dan memberikan respon-respon yang positif. Anak-anak yang mengikuti kegiatan bimbingan belajar juga semakin paham akan materi yang diajarkan, bertambah bersosialisasi dengan baik antara sesama teman. Yang inti dari tujuan kegiatan pengabdian ini adalah dapat mempererat tali silaturahmi, dan menjadikan seluruh masyarakat khususnya anak-anak dapat bersatu dengan saling peduli dan tolong menolong dan tidak saling memukul ketika bercanda. Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan ini dapat dilanjutkan dan diteruskan oleh masyarakat Desa Kedungjeruk agar Desa ini lebih maju dan berkembang.

 Tentu banyak sekali kenangan, baik cerita suka maupun duka di desa ini. Dimana saya dan teman-teman hidup di desa orang lain dan disambut baik dengan seluruh masyarakat selama kurang lebih 3 minggu. Tentu pengalaman ini akan selalu membekas dalam hidup saya karena ini termasuk pengalaman yang baru satu kali ini saya rasakan dan tentunya sangat berharga dan penting dalam hidup saya. Terimakasih kepada seluruh perangkat Desa dan warga Desa Kedungjeruk, Khususnya Dukuh Selorejo, Mlandang dan Jatikurung yang telah mau bekerjasama dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan ini terlaksana melalui program KKN-T UIN Raden Mas Said Surakarta Tahun 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun