Mohon tunggu...
Salsabilah Djap
Salsabilah Djap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswi UIN Malang angkatan Tahun 2022. Semoga dengan akun ini, kita bisa saling berbagi inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Belajar Pavlov, Thorndike dan Skinner

11 Desember 2022   13:25 Diperbarui: 11 Desember 2022   14:00 3818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belajar (theAsiaparents.com)

Secara garis besar, Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan). Pengkondisian operan adalah sebuah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi.

Terdapat 6 asumsi yang membentuk landasan untuk kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122). Adapun 4 (empat) diantara 6 asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, Belajar itu adalah tingkah laku. Kedua, Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan adanya perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi lingkungan. Ketiga, Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya di devinisikan menurut fisiknya dan di observasi di bawah kondisi-kondisi yang di control secara seksama. Keempat, Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat di terima tentang penyebab terjadinya tingkah laku.

Jika Teori Belajar Pavlov menggunakan anjing sebagai media penelitiannya dan Teori Belajar Thorndike menggunakan Kucing sebagai media penelitiannya, maka, B.F Skinner bereksperimen menggunakan 2 (dua) hewan yang berbeda dalam penelitiannya yakni terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati.

Penelitian B.F Skinner ini akhirnya menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya; Pertama, Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat. Serta yang kedua yakni, Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning  itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

Kelebihan teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.

Kendati demikian, teori inipun mengalami pelemahan dimana berdasarkan analisa teknologi (Margaret E. B. G. 1994) bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa lengkap; analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan teknologis, (ii) keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai ukuran peluang kejadian. Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.

Kesimpulan

Dengan tiga teori belajar di atas, tentunya pembaca dapat memahami dan menyesuaikan kondisi pembelajaran sebagaimana kondisi peserta didik.

Hal ini sangat dianjurkan karena, dengan menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik setidaknya pembaca ataupun para guru dapat memahami apa dan bagaimana sebenarnya proses belajar itu terjadi pada diri peserta didik, sehingga guru dapat mengambil tindakan pedagogik dan edukatif yang tepat bagi penyelenggaraan pembelajaran.

Salsabilah Djap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun