Genus = Amanita
Spesies = Amanita muscaria (Scoch, dkk. 2020: 1)
Karakteristik KhasÂ
Amanita muscaria juga dikenal dengan nama lain fly agaric, falsa oronja, atau fly swatter karena efeknya yang dapat melumpuhkan beberapa serangga. Jamur ini berbentuk khas seperti payung, tingginya bervariasi dari 10-20 cm, memiliki tudung kepala berwarna merah yang ditutupi oleh titik-titik berwarna putih, memiliki batang berwarna putih, Â dapat tumbuh baik di ketinggian rendah maupun di ketinggian tinggi terutama di hutan konifer (contohnya cemara dan pinus), dan mengandung senyawa alkaloid psikoaktif salah satunya adalah muscimol dan asam ibotenat yang terdapat di tubuh buah jamur tersebut (McKinney 2021: 1; ICEERS 2024: 1).Â
Kandungan Senyawa Kimia
Kedua senyawa alkaloid di dalam tubuh buah jamur Amanita muscaria, yaitu muscimol dan asam ibotenat mempunyai efek psikotropika. Senyawa muscimol memiliki efek depresan, sedangkan asam ibotenat memiliki efek stimulan. Setelah dikonsumsi, efeknya memerlukan waktu yang cukup lama untuk muncul dan biasanya untuk mencapai efek maksimum diperlukan waktu 2--3 jam. Durasinya sekitar 6--8 jam tergantung dengan dosis yang digunakan (GBIF 2022: 1; ICEERS 2024: 1).
Efek Konsumsi BerlebihanÂ
Jika dosis yang digunakan tinggi (2 atau lebih tudung kepala berukuran sedang), akan muncul gejala selama fase pertama (fase eksitasi) antara lain, sensasi panas, parestesia, sensasi ingin terbang, dan keinginan untuk bergerak namun gerakannya tidak terkoordinasi serta membuat pusing. Tidak hanya itu saja, kemampuan untuk memegang benda-benda ringan dengan tangan melemah, gairah psikis meningkat, terjadinya halusinasi, dan gangguan penglihatan muncul seperti penglihatan mikropsia dan makropsia. Kemudian, selama fase koma berlangsung memunculkan gejala-gejala seperti tekanan darah meningkat, sakit kepala, tubuh melemah, serta keadaan depresi yang dapat berlangsung beberapa jam (McKinney 2021: 1; ICEERS 2024: 1).Â
Cara Penggunaan yang Tepat
Meskipun jamur Amanita muscaria merupakan jamur beracun, namun tidak seperti Amanita phalloides yang mempunyai racun mematikan. Efek racun dan zat halusinogen dari jamur ini bersifat larut dalam air sehingga dapat dikurangi dengan cara dimasak yang memungkinkan penggunaannya sebagai makanan di berbagai bagian Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Akan tetapi, konsumsinya tidak terlalu luas dan tampaknya kebanyakan jamur ini dikonsumsi di Siberia dan Prefektur Nagano. Cara mengonsumsi yang paling umum adalah direbus dengan banyak air kemudian direndam dalam cuka atau garam. Apabila tidak sengaja mengkonsumsi jamur Amanita muscaria, segeralah mengeluarkan jamur dari tubuh dengan cara memuntahkannya (McKinney 2021: 1; GBIF 2022: 1; ICEERS 2024: 1).Â