Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Sedangkan islam memandang uang sebagai "amanah" dari Allah terhadap manusia. Uang tersebut tentunya harus dikelola secara baik agar amanah yang ditipkan kepadaya dapat tersalurkan secara baik. Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan kita agar sesuai dengan amanah dari Allah SWT?
- Zakat, Infak, dan Sedekah
Zakat, infak, dan sedekah dilakukan karena di dalam harta yang telah diamanahkan terdapat hak-hak orang lain. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan zakat, infak, dan sedekah. Salah satu ayat yang menjelaskannya adalah
  (103).
Artinya : Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Q.S At-Taubah ayat 103.
- Asuransi
Asuransi secara umum bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap finansial di masa mendatang. Manusia tidak memiliki pandangan, pengetahuan atau bayanga apa yang akan terjadi di masa mendatang, oleh sebab itu asuransi diperlukan untuk mengcover ancaman tidak terduga terhadap finansial di masa mendatang. Dengan asuransi juga kita jadi lebih mampu untuk menghemat, karena sesungguhnya Allah berfirman :
27.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S Al-Isra' ayat 27)
- Harta mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
 Tujuan dari harta sendiri seminimal-minimalnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan termasuk kedalam kebutuhan pokok manusia. Allah SWT juga berfirman :
11.
Dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan, (Q.S. An Naba' ayat 11)
Ayat diatas menunjukan bahwa manusia harus mencari rezeki untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari (penghidupan).
- Menabung