Tahap terakhir dari perkembangan empati menurut Hoffman adalah tahap yang lebih kompleks, di mana individu mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain dengan cara yang sangat mendalam. Pada tahap ini, individu tidak hanya memahami perasaan orang lain secara kognitif, tetapi juga dapat berempati secara emosional dengan perasaan tersebut. Mereka mampu merespons perasaan orang lain dengan empati yang lebih matang, yang melibatkan kemampuan untuk memberikan dukungan emosional yang sesuai dengan kebutuhan orang lain.
Peran Empati dalam Perkembangan Moral
Hoffman juga menghubungkan empati dengan perkembangan moralitas. Menurutnya, empati adalah dasar penting bagi perkembangan moral pada anak. Kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain memungkinkan individu untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka terhadap orang lain dan mengembangkan rasa tanggung jawab moral. Sebagai contoh, anak yang mengerti bahwa perbuatannya menyebabkan teman merasa sedih atau terluka, akan merasa terdorong untuk mengubah perilakunya agar tidak menyakiti orang lain.
Dalam hal ini, empati bukan hanya melibatkan respons emosional, tetapi juga melibatkan komponen kognitif, yaitu kemampuan untuk memahami keadaan dan perasaan orang lain serta konsekuensi sosial dari tindakan tertentu. Hoffman mengemukakan bahwa ketika individu merasa empati terhadap orang lain, mereka cenderung menghindari tindakan yang dapat menyakiti atau merugikan orang lain, yang pada gilirannya memperkuat norma-norma moral dan etika dalam masyarakat.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati
Perkembangan empati pada individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi perkembangan kognitif dan emosional, sedangkan faktor eksternal meliputi pengaruh lingkungan sosial, seperti keluarga, teman sebaya, dan pengalaman sosial lainnya. Keluarga yang mendukung dan memperkenalkan nilai-nilai empati sejak dini akan membantu anak mengembangkan kemampuan empati yang lebih baik. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya yang memperlihatkan perilaku empatik juga dapat mempercepat perkembangan empati.
Kesimpulan
Teori empati Martin Hoffman memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana empati berkembang dari waktu ke waktu dan peran pentingnya dalam membentuk moralitas serta hubungan sosial. Dengan mengidentifikasi berbagai tahap perkembangan empati, teori ini menawarkan wawasan tentang bagaimana individu dapat memahami dan merespons perasaan orang lain, yang pada akhirnya berkontribusi pada pembentukan interaksi sosial yang sehat dan norma-norma moral yang kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI