Ranggawarsita sangat menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan etika yang kokoh. Prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu pemimpin menciptakan lingkungan yang adil dan harmonis, tetapi juga berkontribusi dalam membangun hubungan yang kuat dan penuh kepercayaan dengan anggota tim.
Gaya kepemimpinan modern, seperti karismatik, transformasional, tujuan-jalur, sifat, pertukaran pemimpin-anggota (Leader-Member Exchange atau LMX), pelayan, tim, serta empat gaya lainnya, termasuk kepemimpinan wanita, transaksional, dan matriks manajerial, menawarkan pendekatan unik untuk memimpin secara efektif. Dengan memahami dan menerapkan berbagai gaya ini, pemimpin dapat beradaptasi dengan situasi dan kebutuhan tim, sehingga mereka dapat memimpin dengan lebih bijaksana dan efektif.
Konsep evaluasi diri Tri Wikrama yang diusung oleh Ranggawarsita menambahkan dimensi penting dengan menekankan kekuatan, keberanian, kebijaksanaan, serta pemahaman tentang hukum karma. Konsep ini membantu individu untuk mengembangkan diri secara holistik dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana.
Secara keseluruhan, pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu mengintegrasikan berbagai prinsip dan gaya kepemimpinan serta terus belajar dan berkembang. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu mencapai tujuan organisasi, tetapi juga menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh anggota tim dan masyarakat.
Daftar Pustaka
1. Hidayah, N. (2019). Penerapan Nilai-Nilai Kepemimpinan dalam Perspektif Ranggawarsita. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(2), 45-56
2. Supriyadi, Agus. "Ranggawarsita dan Krisis Moralitas dalam Tiga Zaman." Jurnal Filsafat Indonesia 10, no. 2 (2011): 35-49
3. Zaini, Ahmad. "Katatidha dan Korupsi: Refleksi Sastra Ranggawarsita dalam Konteks Kontemporer." Jurnal Antropologi Indonesia 14, no. 1 (2014): 45-57.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H