Mohon tunggu...
Salsabila Alifah Saripudin
Salsabila Alifah Saripudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Salsabila Alifah Saripudin | NIM 43223010164 | Mahasiswa | S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Kalatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

31 Oktober 2024   07:29 Diperbarui: 31 Oktober 2024   07:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul yang dibuat oleh Prof. Apollo, M.Si.Ak

Sementara itu, Kalatidha dan Kalabendhu memberi peringatan akan bahaya yang mengancam ketika nilai-nilai moral mulai terkikis dan digantikan oleh ambisi serta kepentingan pribadi.

Melalui refleksi terhadap karya Ranggawarsita, kita menyadari bahwa korupsi bukan hanya masalah hukum atau ekonomi, tetapi juga masalah moral dan etika. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus dilakukan secara menyeluruh, meliputi pendidikan moral, penegakan hukum yang tegas, dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.

What : Apa yang Dimaksud dengan Evaluasi Diri Tri Wikrama Ranggawarsita

Ranggawarsita, seorang pujangga terkemuka dari Keraton Surakarta pada abad ke-19, memperkenalkan konsep Tri Wikrama dalam karyanya sebagai kerangka untuk mengevaluasi diri. Tri Wikrama ini terdiri dari tiga unsur utama: kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan. 

Konsep ini memberikan panduan untuk pengembangan diri dan menekankan pentingnya sebab-akibat (hukum karma) yang melibatkan masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam kehidupan seseorang.

Unsur pertama dalam Tri Wikrama adalah kekuatan, yang merujuk pada kemampuan fisik dan mental seseorang untuk menghadapi tantangan. Kekuatan di sini tidak hanya berkaitan dengan daya tahan fisik, tetapi juga ketahanan mental dan emosional. 

Ranggawarsita menekankan pentingnya membangun kekuatan ini dari pengalaman masa lalu yang mengajarkan seseorang cara mengatasi kesulitan. Kekuatan tersebut menjadi fondasi kokoh di masa kini dan persiapan untuk menghadapi berbagai rintangan di masa depan.

Keberanian adalah elemen kedua dari Tri Wikrama. Bagi Ranggawarsita, keberanian tidak hanya berarti keberanian fisik, tetapi juga keberanian moral. Keberanian ini adalah kemampuan untuk bertindak benar meski menghadapi risiko atau ketidakpastian.

 Keberanian juga mencakup keteguhan untuk mempertahankan kebenaran dan prinsip-prinsip moral, bahkan jika itu tidak populer atau membawa konsekuensi negatif. Dalam kaitannya dengan hukum karma, tindakan berani yang dilakukan dengan niat baik pada masa kini akan menghasilkan dampak positif di masa depan bagi diri sendiri dan orang lain.

Unsur ketiga adalah kebijaksanaan, yang mungkin menjadi elemen paling penting dalam Tri Wikrama. Kebijaksanaan menurut Ranggawarsita adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. 

Kebijaksanaan ini juga mencakup pemahaman yang mendalam tentang hukum sebab-akibat atau karma, di mana setiap tindakan di masa lalu memengaruhi kondisi masa kini dan masa depan. Kebijaksanaan memungkinkan seseorang untuk menilai situasi dengan objektif, mempertimbangkan semua aspek yang relevan, dan memilih tindakan yang paling tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun