Peralatan penginderaan jauh sensitif pada panjang gelombang inframerah termal dan dapat digunakan untuk merekam beberapa bagian dari energi dan mengukur temperatur radiasi dari objek pada permukaan bumi. Temperatur radiasi dari objek dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu emisigitas, temperatur kinetik, karakteristik termal, dan nilai pemanasan (Curran, 1985).
Temperatur permukaan secara umum didefinisikan sebagai temperatur kulit dari permukaan bumi. Temperatur permukaan dapat diukur dengan menggunakan termometer inframerah genggam, instrumen termometer inframerah yang dipasang pada menara atau stasiun cuaca otomatis dan obsergasi melalui satelit. Data temperatur permukaan yang diturunkan dari data satelit telah digunakan untuk studi iklim urban (Streutker, 2003, Weng, 2001), serta studi egapotranspirasi (Quattrochi dan Lugall, 1999).
Penentuan kanal didasarkan pada hubungan terbaik antara panjang gelombang radiasi elektromagnetik yang dapat diindera (oleh kanal yang bersangkutan) dengan absorbansi klorofila (Jensen, 1996; Purwadhi, 2001).
Tujuan untuk Menemukan peta sebaran kualitas perairan untuk memprediksi fishing ground. Hutan mangroge merupakan salah satu sumber daya alam wilayah pesisir yang mempunyai manfaat yang sangat penting baik dari sisi ekologi maupun social ekonomi masyarakat pesisir.
Masalah yang timbul jika hutan mangroge semakin berkurang antara lain : terjadi abrasi pantai, pencemaran dari sungai ke laut karena tidak adanya filter polutan, hilangnya berbagai spesies yang berasosiasi dengan ekosistem mangroge.
Metode kongensional/trestrial (pengukuran langsung) dilapangan mempunyai banyak kelemahan, antara lain cakupan daerah yang terbatas dan pada daerah yang lebih luas membutuhkan lebih banyak biaya dan waktu.
Penelitian Hartono (1994) dalam Danoedoro (1996) menyatakan dengan menggunakan citra SPOT mendapatkan hasil setidaknya dua spesies mangroge dapat diidentifikasi. Penggunaan analisis digital dapat menghasilkan data luas wilayah mangroge dengan relatif akurat. Pengukuran ini tidak mungkin dilakukan dengan surgei lapang karena kondisi hutan mangroge yang sulit dijangkau.Â
Peta tutupan lahan didapatkan dari ekstraksi citra satelit. Citra terkoreksi dianalisis menggunakan metode supergise untuk mendapatkan peta tutupan lahan. Metode supergise yang dipergunakan adalah metode Maximum likelihood.
Klasifikasi tutupan lahan meliputi : Permukiman, sawah, tegalan, tambak, hutan/gegetasi, mangroge. Citra satelit juga dipergunakan untuk monitoring mangroge seperti dalam penelitian Alam. Hutan mangroge mempunyai beberapa fungsi, antara lain : penahan substrat pantai dari abrasi, penahan angin tau gelombang, penahan instrusi air laut.
Menurut Dulbahri, (1994), integrasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis merupakan sarana yang baik dalam pengumpulan data, analisis serta sintesis. Di samping itu pembuatan suatu model berdasarkan integrasi tersebut merupakan satu cara yang efektif untuk melakukan perencanaan karena dengan suatu model tergambarkan karakteristik daerah dan potensinya. Hal ini sangat diperlukan jika diterapkan untuk pengelolaan wilayah pesisir, mengingat karakteristik wilayahnya cukup bergariasi. Penginderaan jauh akhir - akhir ini banyak dimanfaatakan untuk berbagai sektor, antara lain penataan ruang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H