Media Sosial dan Polarisasi Politik
FOMO dapat memperburuk fenomena polarisasi politik di kalangan Gen Z. Kajian oleh Sunstein (2018) mengungkapkan bahwa media sosial cenderung memperkuat pandangan yang sudah ada melalui algoritma yang memprioritaskan konten yang banyak dibagikan atau mendapat banyak reaksi.
 Hal ini menciptakan "echo chambers" di mana informasi yang sesuai dengan pandangan individu terus diperkuat, sementara sudut pandang alternatif diabaikan. Dalam konteks FOMO, individu lebih cenderung terlibat dalam diskusi yang sesuai dengan pandangan mereka, karena takut tertinggal dari informasi yang sedang populer. Ini dapat memperburuk polarisasi politik, dengan mengisolasi individu dari perspektif yang lebih seimbang.
Literasi Media dan Upaya Mengurangi Dampak FOMO
Mengurangi dampak negatif dari FOMO memerlukan peningkatan literasi media di kalangan Gen Z. Menurut Turkle (2015), penting bagi pengguna media sosial untuk mengembangkan keterampilan dalam menilai sumber informasi secara kritis dan menyaring konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan fakta yang valid. Pendidikan yang lebih baik tentang cara menggunakan media sosial untuk memperoleh informasi yang akurat dan mendalam dapat membantu Gen Z dalam menghindari jebakan FOMO yang hanya didorong oleh tren sesaat.
FOMO adalah faktor kunci yang membentuk opini politik Gen Z di era media sosial. Fenomena ini meningkatkan partisipasi politik, tetapi sering kali tidak diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang isu yang sedang dibahas. Di sisi lain, FOMO juga berisiko memperburuk polarisasi politik dan memenciptakan fenomena echo chamber, di mana individu hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangan mereka.Â
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi media di kalangan Gen Z, agar mereka dapat menggunakan media sosial secara lebih kritis dan bijaksana dalam membentuk opini politik yang lebih berbasis pada pemahaman yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H