Untuk menghadapi tantangan tersebut, implementasi nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara holistik dan konsisten. Di bidang pendidikan, Pancasila perlu diajarkan sebagai bagian integral dari kurikulum, tidak hanya sebagai teori, tetapi juga melalui pembiasaan karakter yang mencerminkan nilai-nilainya, seperti toleransi, gotong royong, dan integritas(Raharja, 2019). Di lingkungan keluarga, orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan pemahaman tentang pentingnya Pancasila sebagai pedoman hidup.
Pemerintah juga harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial dan demokrasi. Penegakan hukum yang berintegritas dan bebas dari korupsi merupakan salah satu bentuk nyata dari implementasi nilai Pancasila dalam tata kelola negara(Afdhali & Triadi, 2023). Selain itu, penguatan dialog antaragama dan antarbudaya dapat menjadi sarana penting untuk menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.
Melalui implementasi yang konsisten dan relevan, Pancasila tidak hanya dapat menjadi solusi atas tantangan globalisasi, tetapi juga alat untuk memperkuat identitas nasional dan karakter bangsaq(Ningrum et al., 2024). Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila akan tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman sekaligus menjadi landasan bagi Indonesia yang lebih maju dan berintegritas.
KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional Indonesia tetap relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan krisis moral bangsa. Meskipun ideologi asing dan perilaku negatif dalam masyarakat mengancam identitas nasional, penerapan nilai-nilai Pancasila dapat memperbaiki karakter bangsa dan memperkuat kesatuan(Rajagukguk et al., 2024). Implementasi yang konsisten melalui pendidikan, kebijakan pemerintah, dan kehidupan sehari-hari akan menjaga moralitas serta jati diri bangsa di tengah dinamika zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H