Mohon tunggu...
Salsabila Lubis
Salsabila Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Pengejaan Bahasa Indonesia: Dari EYD Hingga PUEBI

18 Oktober 2024   10:28 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PUEBI memberikan aturan yang lebih rinci mengenai penggunaan huruf kapital, misalnya dalam penulisan nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan. Contohnya, penulisan "imam" dalam konteks keagamaan ditulis dengan huruf kecil, tetapi jika mengacu pada gelar tertentu, seperti "Imam Syafii", ditulis dengan huruf kapital.

2.Penulisan Kata Berimbuhan

PUEBI menekankan kejelasan dalam penulisan kata-kata yang mendapat imbuhan. Dalam beberapa kasus, penulisan kata dengan prefiks atau sufiks yang terhubung dengan kata dasar lebih diperjelas. Contohnya, dalam penulisan kata membawa-bawa, penulisan yang benar tetap mengikuti kaidah ejaan yang jelas.

3.Penggunaan Tanda Baca

Salah satu aspek yang cukup banyak mendapat perhatian dalam PUEBI adalah penggunaan tanda baca. Peraturan penggunaan tanda baca, seperti koma, titik dua, dan tanda kurung, diatur dengan lebih terperinci, memberikan pedoman yang lebih jelas bagi penulis dalam menyusun kalimat.

4.Penyerapan Kata Asing

Seiring dengan masuknya banyak istilah baru dari bahasa asing, PUEBI juga memperbarui aturan tentang cara penyerapan kata-kata tersebut. Penyerapan kata asing ini meliputi bagaimana cara penulisan dan pengucapan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Dampak PUEBI Terhadap Masyarakat

Perubahan  EYD menjadi PUEBI tidak serta merta terjadi, melainkan melalui proses adaptasi yang cukup panjang. Sosialisasi mengenai PUEBI terjadi secara bertahap terutama di lembaga pendidikan dan pemerintahan. Dalam dunia pendidikan, PUEBI dimasukkan ke dalam kurikulum bahasa Indonesia, sedangkan di media massa dan penerbitan, PUEBI menjadi rujukan utama penulisan. 

PUEBI memberikan perbaikan ejaan, namun masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya.Salah satu tantangan terbesarnya adalah kebiasaan masyarakat yang sudah lama terbiasa dengan regulasi EYD.Untuk mengadopsi PUEBI secara utuh, masyarakat perlu melakukan penyesuaian, terutama terkait aturan penggunaan huruf besar, tanda baca, dan pencantuman kata asing.Namun penerimaan PUEBI lambat laun semakin meningkat seiring dengan semakin disosialisasikannya dan digunakan di tempat-tempat umum.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun