1. Minimnya Pemahaman Masyarakat
Sebagian masyarakat masih memahami bela negara sebagai kewajiban militer semata, sehingga kurangnya kesadaran akan kontribusi non-militer dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kurangnya Pendidikan Bela Negara
Pendidikan bela negara belum sepenuhnya terintegrasi dalam kurikulum sekolah, sehingga generasi muda kurang terpapar konsep ini secara mendalam.
3. Individualisme
Pengaruh globalisasi sering kali mendorong sikap individualistis yang berlawanan dengan semangat kolektif dalam bela negara.
4. Polarisasi Politik
Polarisasi politik dan konflik kepentingan sering menghambat upaya kolektif untuk mewujudkan komitmen bela negara secara menyeluruh.
Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan
Komitmen kolektif kebangsaan adalah landasan utama untuk memperkuat ketahanan nasional dan implementasi bela negara. Untuk mewujudkan hal ini, beberapa langkah strategis dapat diambil:
1. Peningkatan Pendidikan Kebangsaan
Pendidikan Pancasila, kewarganegaraan, dan sejarah bangsa harus diperkuat di semua jenjang pendidikan untuk membangun kesadaran dan komitmen nasional.
2. Penguatan Peran Keluarga dan Masyarakat
Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini.
3. Kolaborasi Antarsektor
Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama dalam program-program yang mendukung ketahanan nasional dan bela negara, seperti pelatihan kesiapsiagaan bencana, kampanye melawan hoaks, dan penguatan ekonomi lokal.
4. Penggunaan Teknologi
Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi tentang bela negara, memperkuat semangat nasionalisme, dan membangun solidaritas antarwarga negara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H