Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendidikan yang Membebaskan Berorientasi Menuntun, Bukan Menuntut

3 Desember 2024   06:09 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:09 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Memahami Tujuan Pendidikan

"Mendidik adalah menyalakan api, bukan mengisi wadah kosong" mengingatkan kita bahwa tujuan pendidikan sejati adalah membangkitkan semangat, kreativitas, dan rasa ingin tahu dalam diri siswa. Sebuah pendidikan yang baik tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menginspirasi siswa untuk terus belajar, berpikir kritis, dan berkembang menjadi pribadi yang mandiri. 

Sebagaimana api yang tidak bisa dipaksakan, begitu pula dengan ilmu yang seharusnya tumbuh dan menyala dalam hati setiap individu. Dalam pendidikan yang menuntun, bukan menuntut, kita memberi kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menyalakan api mereka sendiri, menuju masa depan yang penuh potensi.

Pendidikan saat ini seringkali dihadapkan pada tuntutan yang tinggi, baik dari pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, untuk mencapai standar tertentu yang diukur melalui ujian dan nilai. Hal ini sering membuat siswa merasa tertekan dan terfokus pada pencapaian hasil, bukannya pada proses belajar yang sesungguhnya.

 Namun, ada sebuah konsep pendidikan yang lebih manusiawi dan memanusiakan, yakni pendidikan yang membebaskan, yang lebih berorientasi menuntun potensi siswa daripada hanya menuntut mereka untuk memenuhi target akademik.

Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai penuntun yang membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka, membimbing mereka untuk berpikir kritis, dan memberikan ruang bagi kreativitas serta kebebasan berpendapat. Pendidikan seperti ini tidak hanya mencetak siswa yang pintar secara akademis, tetapi juga individu yang berdaya dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kekuatan dan potensi yang mereka miliki.

Input gambar: yoursay.suara.com
Input gambar: yoursay.suara.com
Konsep Pendidikan yang Membebaskan

Konsep pendidikan yang membebaskan menurut Ki Hajar Dewantara (KHD) sangat menekankan pada prinsip pendidikan yang humanis dan berorientasi pada kebebasan anak dalam mengembangkan potensi dirinya. 

Bagi KHD, pendidikan bukanlah proses untuk memaksa anak agar mengikuti aturan atau standar yang kaku, tetapi lebih kepada menuntun anak untuk tumbuh dan berkembang secara alami sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun