Oleh karena itu, zonasi diharapkan dapat menciptakan pemerataan, memberikan peluang yang lebih setara bagi siswa di berbagai daerah, serta mengurangi potensi kesenjangan pendidikan antar wilayah yang selama ini ada. Namun, meskipun zonasi berpotensi menjadi solusi untuk pemerataan, sistem ini juga menghadirkan tantangan besar dalam hal kualitas pendidikan.Â
Kualitas sekolah yang sangat bervariasi antar zona, terutama antara wilayah perkotaan dan pedesaan, masih menjadi masalah yang signifikan dalam upaya mencapainya.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan atau Kegagalan Zonasi
Keberhasilan atau kegagalan penerapan sistem zonasi pendidikan sangat bergantung pada berbagai faktor yang saling terkait, baik dari sisi kebijakan, infrastruktur, maupun kondisi sosial ekonomi. Pertama, kualitas dan distribusi guru.Â
Jika di daerah-daerah tertentu masih kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas, maka meskipun siswa berada di zona yang sama, kualitas pendidikan yang diterima bisa sangat bervariasi.
Kedua, infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang tidak merata antar sekolah di dalam satu zona juga menjadi faktor krusial. Sekolah di daerah perkotaan biasanya lebih baik dalam hal sarana prasarana dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil, yang sering kali kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang memadai, alat pembelajaran, dan teknologi yang mendukung.
Ketiga, kebijakan pemerintah yang mendukung atau bahkan menghambat pemerataan pendidikan. Misalnya, alokasi anggaran pendidikan yang tidak merata, atau kebijakan yang lebih fokus pada sekolah-sekolah unggulan di kota besar, dapat memperburuk kesenjangan antar sekolah dalam satu zona.
Keempat, kesenjangan sosial dan ekonomi juga turut memainkan peran penting; meskipun zonasi mengatur letak geografis sekolah, kondisi ekonomi keluarga yang tidak merata tetap menjadi hambatan bagi beberapa siswa untuk mengakses pendidikan berkualitas.Â
Oleh karena itu, keberhasilan sistem zonasi sangat bergantung pada upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menyelesaikan masalah-masalah struktural yang ada, agar zonasi tidak hanya berfungsi sebagai alat pemerataan, tetapi juga sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh lapisan masyarakat.
Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi tantangan dalam penerapan sistem zonasi pendidikan, beberapa solusi dan rekomendasi perlu dipertimbangkan. Pertama, pemerintah harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di seluruh sekolah, baik yang ada di perkotaan maupun di daerah pedesaan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, serta pemerataan fasilitas dan sarana pendidikan di seluruh wilayah.Â