Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema Zonasi Pendidikan: Solusi Pemerataan atau Pemicu Ketimpangan Baru?

24 November 2024   04:42 Diperbarui: 24 November 2024   09:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input gambar: saranpembelajaran.blogspot.com

Oleh karena itu, zonasi diharapkan dapat menciptakan pemerataan, memberikan peluang yang lebih setara bagi siswa di berbagai daerah, serta mengurangi potensi kesenjangan pendidikan antar wilayah yang selama ini ada. Namun, meskipun zonasi berpotensi menjadi solusi untuk pemerataan, sistem ini juga menghadirkan tantangan besar dalam hal kualitas pendidikan. 

Kualitas sekolah yang sangat bervariasi antar zona, terutama antara wilayah perkotaan dan pedesaan, masih menjadi masalah yang signifikan dalam upaya mencapainya.

Input gambar: monitor.co.id
Input gambar: monitor.co.id
Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan atau Kegagalan Zonasi

Keberhasilan atau kegagalan penerapan sistem zonasi pendidikan sangat bergantung pada berbagai faktor yang saling terkait, baik dari sisi kebijakan, infrastruktur, maupun kondisi sosial ekonomi. Pertama, kualitas dan distribusi guru. 

Jika di daerah-daerah tertentu masih kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas, maka meskipun siswa berada di zona yang sama, kualitas pendidikan yang diterima bisa sangat bervariasi.

Kedua, infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang tidak merata antar sekolah di dalam satu zona juga menjadi faktor krusial. Sekolah di daerah perkotaan biasanya lebih baik dalam hal sarana prasarana dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil, yang sering kali kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang memadai, alat pembelajaran, dan teknologi yang mendukung.

Ketiga, kebijakan pemerintah yang mendukung atau bahkan menghambat pemerataan pendidikan. Misalnya, alokasi anggaran pendidikan yang tidak merata, atau kebijakan yang lebih fokus pada sekolah-sekolah unggulan di kota besar, dapat memperburuk kesenjangan antar sekolah dalam satu zona.

Keempat, kesenjangan sosial dan ekonomi juga turut memainkan peran penting; meskipun zonasi mengatur letak geografis sekolah, kondisi ekonomi keluarga yang tidak merata tetap menjadi hambatan bagi beberapa siswa untuk mengakses pendidikan berkualitas. 

Oleh karena itu, keberhasilan sistem zonasi sangat bergantung pada upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menyelesaikan masalah-masalah struktural yang ada, agar zonasi tidak hanya berfungsi sebagai alat pemerataan, tetapi juga sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh lapisan masyarakat.

Input gambar: indonesiabaik.id
Input gambar: indonesiabaik.id
Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengatasi tantangan dalam penerapan sistem zonasi pendidikan, beberapa solusi dan rekomendasi perlu dipertimbangkan. Pertama, pemerintah harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di seluruh sekolah, baik yang ada di perkotaan maupun di daerah pedesaan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, serta pemerataan fasilitas dan sarana pendidikan di seluruh wilayah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun