Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masih Adakah Perpeloncoan di Kampus? Potret Masa Orientasi Mahasiswa di Era Modern

2 November 2024   05:00 Diperbarui: 2 November 2024   05:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampus-kampus juga bekerja sama dengan organisasi mahasiswa untuk memastikan kegiatan orientasi berjalan lancar dan bebas dari tekanan, menciptakan suasana yang ramah dan mendukung bagi mahasiswa baru. Transformasi ini menjadi bukti bahwa pendekatan modern dalam orientasi mahasiswa tidak hanya mengutamakan keselamatan, tetapi juga menghargai martabat dan kesejahteraan psikologis mahasiswa, sejalan dengan nilai-nilai pendidikan yang lebih manusiawi dan progresif.

Dampak Negatif Perpeloncoan pada Mahasiswa Baru

Perpeloncoan dalam masa orientasi mahasiswa baru dapat berdampak negatif secara psikologis, sosial, dan akademis. Tekanan yang diberikan oleh para senior melalui aktivitas yang sering kali bersifat intimidatif dan merendahkan, dapat menimbulkan stres, kecemasan, bahkan trauma pada mahasiswa baru. Rasa takut dan tidak nyaman ini menghambat mereka untuk terbuka dan beradaptasi dengan lingkungan kampus, yang seharusnya menjadi tempat mereka belajar dan berkembang.

Di sisi lain, perpeloncoan sering kali merusak hubungan sosial, menciptakan jarak antara mahasiswa baru dan senior alih-alih membangun solidaritas. Akibatnya, mahasiswa yang mengalami perpeloncoan cenderung menarik diri atau memiliki pandangan negatif terhadap kehidupan kampus. Dampak akademisnya juga signifikan; beberapa mahasiswa kesulitan fokus pada studi mereka karena beban mental yang diterima selama orientasi. Efek negatif ini menunjukkan pentingnya program orientasi yang bebas dari perpeloncoan, agar mahasiswa baru dapat memulai masa perkuliahan mereka dengan semangat positif dan lingkungan yang mendukung.

Berbagai kampus kini semakin serius dalam menghapus perpeloncoan untuk menciptakan lingkungan orientasi yang aman dan inklusif bagi mahasiswa baru. Salah satu langkah yang diambil adalah menerapkan kebijakan tegas yang melarang segala bentuk kekerasan fisik maupun verbal selama masa orientasi, lengkap dengan sanksi bagi pelanggar. Kebijakan ini sering kali didukung oleh pengawasan ketat dari pihak universitas dan tim khusus yang bertugas memantau kegiatan orientasi.

Selain itu, banyak kampus juga menggandeng organisasi mahasiswa untuk menyusun program orientasi yang lebih edukatif, misalnya melalui kegiatan yang menekankan pada pengembangan keterampilan, pembelajaran budaya kampus, dan pembentukan komunitas yang positif. Pelatihan bagi panitia orientasi juga semakin diperhatikan agar mereka peka terhadap potensi perpeloncoan dan memahami cara membina mahasiswa baru tanpa intimidasi.

Kampus juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya lingkungan orientasi yang sehat melalui seminar dan kampanye anti-kekerasan, mengajak mahasiswa berperan aktif dalam mencegah praktik perpeloncoan. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen kampus untuk menjadikan orientasi sebagai sarana adaptasi yang mendukung dan ramah, sehingga mahasiswa baru dapat memulai perjalanan akademisnya dengan percaya diri dan nyaman.

Pentingnya Masa Orientasi yang Sehat dan Positif

Masa orientasi yang sehat dan positif sangat penting bagi mahasiswa baru karena menjadi pintu gerbang mereka dalam memasuki kehidupan kampus yang baru dan penuh tantangan. Orientasi yang dirancang dengan baik memberikan mereka kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan akademis, sosial, dan budaya kampus secara menyenangkan dan mendukung.

Dengan orientasi yang positif, mahasiswa baru dapat mengenal lebih baik dosen, teman-teman, dan fasilitas kampus yang ada, sehingga mereka merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar. Orientasi yang bebas dari kekerasan atau tekanan juga membantu mereka membangun relasi yang sehat dan saling menghargai, yang menjadi fondasi kuat untuk pertemanan dan jaringan di masa mendatang.

Selain itu, masa orientasi yang baik mampu meningkatkan kesehatan mental mahasiswa, mengurangi kecemasan atau rasa takut yang sering muncul di lingkungan baru, dan memperkuat rasa memiliki terhadap kampus. Dengan pendekatan yang mendukung, mahasiswa baru dapat memasuki tahun akademik pertama mereka dengan semangat yang tinggi, menjadikan kampus sebagai tempat tumbuh dan berkembang yang aman dan inspiratif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun