Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi 96 Tahun Sumpah Pemuda: Apakah Generasi Muda Masih Memegang Sumpah Tersebut?

28 Oktober 2024   04:27 Diperbarui: 28 Oktober 2024   04:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Generasi Muda Masih Memegang Sumpah Pemuda?

Apakah generasi muda masih memegang Sumpah Pemuda adalah pertanyaan yang penting dalam melihat sejauh mana nilai-nilai persatuan dan kebangsaan masih relevan dalam kehidupan mereka. Di satu sisi, banyak pemuda Indonesia yang menunjukkan komitmen pada bangsa dengan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial, organisasi kepemudaan, hingga kampanye nasionalisme di media sosial. Mereka menggunakan teknologi untuk menyuarakan isu-isu kebangsaan, mempromosikan budaya lokal, dan mengadvokasi toleransi di tengah keberagaman.

Namun, di sisi lain, terdapat tantangan besar, seperti meningkatnya pengaruh budaya asing, arus informasi yang tak terbendung, serta kecenderungan individualisme yang dapat mengikis rasa kebersamaan dan kebanggaan berbangsa. Akibatnya, tidak semua pemuda merasa terikat kuat pada nilai-nilai Sumpah Pemuda seperti persatuan, kebanggaan tanah air, dan bahasa Indonesia. Maka, meskipun banyak yang masih menghidupi nilai-nilai tersebut, perlu upaya yang lebih konsisten untuk menguatkan pemahaman generasi muda tentang pentingnya persatuan dan identitas nasional dalam menghadapi tantangan zaman.

Untuk memastikan nilai-nilai Sumpah Pemuda tetap hidup di kalangan generasi muda, berbagai upaya perlu dilakukan oleh semua elemen bangsa. Pertama, pendidikan karakter dan kebangsaan harus lebih diperkuat di sekolah-sekolah, dengan menanamkan nilai persatuan dan cinta tanah air dalam kurikulum yang relevan dan menarik.

Kedua, keluarga dan lingkungan sekitar juga berperan penting dalam membentuk kepribadian anak sejak dini dengan mengajarkan nilai kebhinekaan dan toleransi. Di luar lingkungan pendidikan, pemerintah dan komunitas pemuda dapat berkolaborasi dalam mengadakan kegiatan positif yang mengajak pemuda terlibat langsung dalam aktivitas sosial, budaya, dan kebangsaan.

Ketiga, media sosial juga harus dimanfaatkan secara bijak sebagai sarana kampanye nilai-nilai nasionalisme melalui konten-konten kreatif yang menarik bagi generasi muda. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam membangun kesadaran akan pentingnya Sumpah Pemuda sebagai landasan kuat bagi identitas nasional di tengah perubahan zaman.

Generasi muda senantiasa menjaga dan menghidupkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam setiap aspek kehidupan. Sebagai penerus bangsa, kita memiliki tanggung jawab untuk merawat persatuan, menghargai perbedaan, dan mencintai tanah air. Dengan menjunjung tinggi semangat kebangsaan dan mengedepankan kolaborasi, kita dapat menghadapi tantangan zaman dengan lebih baik. Ingatlah bahwa setiap tindakan kecil untuk menjaga identitas dan nilai-nilai kebangsaan adalah kontribusi besar bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Selamat merayakan Sumpah Pemuda yang ke-96 tahun 2024. Mari kita bersama-sama merenungkan makna penting dari ikrar ini dan menguatkan semangat persatuan serta kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Semoga semangat Sumpah Pemuda terus menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi positif bagi tanah air dan menjaga identitas bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun