AKHIR SEBUAH PERJALANAN: MENYONGSONG ERA BARU PASCA KEPEMIMPINAN JOKOWI - MA'RUF
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Masa jabatan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia berlangsung dari Oktober 2019 dan telah berakhir 20 Oktober 2024. Jokowi, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden sejak 2014, kembali terpilih dalam pemilihan umum 2019 dengan Ma'ruf Amin sebagai pasangannya. Selama periode ini, keduanya menghadapi berbagai tantangan dan kemajuan yang diwarnai kritik dan protes sosial yang mencerminkan dinamika politik dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah.
Refleksi terhadap perjalanan kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf sangat penting untuk memahami dinamika yang terjadi selama masa jabatan mereka. Dengan menilai pencapaian dan tantangan yang dihadapi, kita dapat mengambil pelajaran berharga yang dapat menjadi panduan bagi pemimpin masa depan. Selain itu, refleksi ini juga memungkinkan masyarakat untuk mengevaluasi apakah kebijakan yang diimplementasikan telah memenuhi harapan dan kebutuhan mereka.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang keberhasilan dan kegagalan, kita dapat merancang strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan di era baru, sehingga Indonesia dapat melanjutkan langkahnya menuju kemajuan yang lebih baik. Dengan demikian, refleksi ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai arah dan harapan baru bagi Indonesia setelah berakhirnya era Jokowi-Ma'ruf, serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan perubahan positif.
Pencapaian Jokowi-Ma'ruf
Selama masa jabatan mereka, Jokowi-Ma'ruf mencapai sejumlah pencapaian signifikan yang berdampak pada berbagai sektor di Indonesia. Di bidang ekonomi, salah satu fokus utama mereka adalah pembangunan infrastruktur yang masif, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara, yang bertujuan untuk mempercepat konektivitas antardaerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga meningkatkan aksesibilitas, yang penting untuk mendorong investasi dan pengembangan wilayah.
Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, Jokowi-Ma'ruf juga menginisiasi program bantuan sosial yang bertujuan mengentaskan kemiskinan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu sembako. Selain itu, kebijakan di sektor kesehatan, termasuk program vaksinasi massal dan peningkatan akses layanan kesehatan, menjadi sangat relevan terutama saat pandemi COVID-19 melanda. Upaya mereka dalam reformasi pendidikan juga patut dicatat, dengan peluncuran Merdeka Belajar yang memberikan fleksibilitas lebih kepada sekolah dan siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam diplomasi internasional, Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf berperan aktif dalam forum-forum global, memperkuat posisinya sebagai negara demokratis yang berkomitmen terhadap perdamaian dan kerjasama multilateral. Meskipun tidak terlepas dari berbagai tantangan dan kritik, pencapaian-pencapaian ini menunjukkan usaha pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun banyak pencapaian yang diraih selama masa jabatan Jokowi-Ma'ruf, mereka juga menghadapi berbagai tantangan yang signifikan yang mempengaruhi stabilitas dan kemajuan negara.