Sementara itu, numerasi merupakan kemampuan memahami dan menerapkan konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pemecahan masalah, interpretasi data, dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi kuantitatif. Dalam era digital yang dipenuhi oleh data, kemampuan numerasi menjadi keterampilan esensial yang diperlukan untuk memahami pola, membuat prediksi, dan menyelesaikan tantangan kompleks. Kurikulum Merdeka mendorong pengembangan numerasi sebagai fondasi penting bagi siswa untuk berpikir logis, analitis, dan sistematis, baik di dalam kelas maupun dalam kehidupan di luar sekolah. Dengan pendekatan yang lebih aplikatif dan kontekstual, Kurikulum Merdeka menekankan bagaimana numerasi dapat diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan relevan bagi siswa.
Selain itu, sains menjadi bagian integral dari Kurikulum Merdeka sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, keterampilan berpikir ilmiah, dan kemampuan siswa dalam memahami fenomena alam serta teknologi. Sains mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan melakukan investigasi berdasarkan bukti, serta mengembangkan sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, dan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang pesat.
Dalam Kurikulum Merdeka, sains dipelajari tidak hanya sebagai kumpulan pengetahuan faktual, tetapi sebagai proses aktif yang melibatkan eksplorasi, eksperimen, dan analisis data. Pendekatan ini bertujuan untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, perkembangan teknologi, dan isu-isu kesehatan, dengan pendekatan yang berbasis bukti dan logika ilmiah. Dengan menempatkan literasi, numerasi, dan sains sebagai fokus utama, Kurikulum Merdeka memberikan fondasi yang kokoh bagi siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan kontributor aktif dalam masyarakat modern.
Strategi BGP NTT dalam Pengembangan Kompetensi Guru
Strategi BGP NTT dalam pengembangan kompetensi guru berfokus pada penyediaan pelatihan berkelanjutan yang berbasis pada kebutuhan lokal dan relevan dengan tantangan Kurikulum Merdeka. Salah satu pendekatan utama yang dilakukan adalah memberikan pendampingan intensif kepada guru, terutama dalam literasi, numerasi, dan sains, sehingga mereka mampu menguasai metode pengajaran yang kreatif dan adaptif. BGP NTT juga memfasilitasi workshop dan pelatihan kolaboratif, di mana para guru dapat berbagi praktik terbaik dan belajar dari pengalaman yang diperolehnya. Dengan pendekatan ini, BGP NTT berupaya menciptakan komunitas guru yang terus berkembang, siap menghadapi tantangan pendidikan modern, dan mampu memberikan dampak positif pada siswa di NTT.
Implementasi literasi, numerasi, dan sains di sekolah melalui Kurikulum Merdeka memberikan dampak positif yang signifikan pada proses pembelajaran dan perkembangan siswa. Literasi yang kuat membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca dan berpikir kritis, sehingga mereka lebih mampu memahami dan menganalisis informasi dari berbagai sumber. Ini tidak hanya mendukung peningkatan prestasi akademik, tetapi juga memperluas wawasan siswa dalam menghadapi isu-isu global.
Secara keseluruhan, integrasi ketiga aspek ini mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri, inovatif, dan siap menghadapi tantangan dunia modern. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan kompetensi guru, yang semakin terampil dalam mengajarkan konsep-konsep yang relevan dan aplikatif di berbagai konteks kehidupan. Capaian dari pelaksanaan kegiatan ini meliputi beberapa hal penting. Pertama, dapat mengoreksi pemahaman terhadap konsep literasi, numerasi, dan sains. Kedua, berefleksi dan melakukan praktik baik meningkatkan kecapakan literasi, numerasi, dan sains. Ketiga, menumbuhkan lingkungan belajar dan menguatkan proses pembelajaran serta asesmen. Keempat, mengintegrasikan dan mengadaptasikan materi pelatihan secara kreatif dan inovatif.
Harapannya, program kegiatan penguatan kompetensi guru dapat terus berkelanjutan dengan dukungan penuh dari pemerintah, sekolah, dan komunitas pendidikan. Agar efektif, program ini perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tantangan global, sehingga guru mampu menghadirkan pembelajaran yang relevan bagi siswa. Selain itu, kolaborasi antar-guru dan peningkatan akses terhadap sumber daya pendidikan harus diperkuat agar semua guru, terutama di daerah terpencil, dapat mengembangkan kompetensinya secara optimal.
Mari kita bersama-sama mendukung penguatan kompetensi guru demi masa depan pendidikan yang lebih baik. Guru adalah kunci dalam menciptakan generasi yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan global. Dengan terus belajar, berinovasi, dan berbagi pengetahuan, para guru akan mampu memberikan dampak positif untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua. Dukunglah program pelatihan dan pengembangan guru agar mereka semakin kompeten dan siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara efektif.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H